MAKNA PEMBELAJARAN INOVATIF

Print Friendly and PDF

MAKNA PEMBELAJARAN INOVATIF

Oleh: Juni Prihatin, S.Pd.SD

SDN 4 Kaloran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah


Juni Prihatin, S.Pd.SD


       Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan kondusif. Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini diartikan sebagai pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

       Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktif yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

       Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran langsung, kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan. Demikianlah makalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif.

       Pembelajaran menurut Kartadinata.S & Permana.J.1997; Raka Joni, 1983; Hasibuan dan Mudjiono,1995, pembelajaran dapat diartikan dari beberapa sudut pandang. Pertama, pembelajaran diartikan sebagai kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari guru kepada peserta didik. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses penggunaan seperangkat keterampilan (teaching as a skill) secara terpadu. Ketiga, pembelajaran dipandang sebagai suatu seni, yang mengutamakan penampilan (kinerja) guru secara unik yang berasal dari sifat-sifat khas, dan perasaan serta naluri guru. Keempat, pembelajaran dipandang sebagai pencipta suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran. Dari keempat pengertian di atas maka pembelajaran pada hakikatnya adalah proses penciptaan stimulasi kepada kelompok peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar dalam diri siswa. Menurut Ansyar, Nurtain (1991), inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.

      Pembelajaran inovatif merupakan suatu pemaknaan terhadap proses pembelajaran yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori pembelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran. Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari sebelumya. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada penguasaan hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil pembelajaran serta ketidakbermaknaan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.

       Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman kontak siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa dan subyek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif.

       Model pembelajaran menjadi salah satu unsur yang harus dikuasai oleh para tenaga pengajar yang tujuannya adalah untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, dan lebih efisien. Sehingga para siswa dapat memahami materi yang disampaikan lebih maksimal. Apabila selama ini guru menjadi fokus pada saat proses pembelajaran dilakukan dimana guru secara aktif memberikan atau menerangkan semua materi sedangkan disisi lain siswa bertindak pasif dimana mereka hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru.

       Dengan dikembangkan model pembelajaran inovatif yang memiliki berfokus pada siswa dimana siswa tidak lagi menjadi pihak yang secara terus-menerus menerima segala sesuatu yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya model pembelajaran inovatif akan menuntut siswa untuk secara aktif mencari informasi dan berpikir secara kreatif dan kritis terhadap materi yang disampaikan oleh guru.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top