PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DENGAN TEMA "BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA" DI SMA NEGERI 1 BOYOLALI

Print Friendly and PDF

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DENGAN TEMA "BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA" DI SMA NEGERI 1 BOYOLALI

Oleh: Ristanti Yustin

Guru SMA Negeri 1 Boyolali, Jawa Tengah

Ristanti Yustin


       Sesuai dengan Permendikbudristek No. 56/M/2022, salah satu hal yang membedakan kurikulum merdeka belajar dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya kegiatan berbasis Proyek, yang disebut Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Proyek ini memiliki prinsip yaitu fleksibel dalam segi muatan materi, kegiatan dan waktu pelaksanaan juga bertujuan untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi, berkarakter, dan berperilaku dan berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Menurut Najamuddin, S.Pd selaku penanggungjawab implementasi P5 SMA Negeri 1 Boyolali, memiliki tahapan, diawali dengan memahami P5, kemudian menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak lanjut P5. 

       Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah tantangan di era digital.

       Dalam melaksanakan P5 harus berpegang pada prinsip eksploratif, student centre, kontekstual serta holistik. Prinsip eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas. Kegiatan P5 ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Di SMA Negeri 1 Boyolali, pelaksanaan kegiatan P5 ada 2 proyek yang dilaksanakan yaitu: Proyek kesatu dengan tema bangunlah Jiwa dan Raganya, proyek kedua adalah kebhinekaan.

       Pada proyek kesatu telah dilaksanakan tema bangunlah jiwa dan raganya dengan topik “Cegah Perundungan Dunia Maya”. Sesuai dengan modul dari tim Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  SMA Negeri 1 Boyolali, Pelaksanaan P5 dilaksanakan mulai dari tanggal 22 September 2022 – 6 Oktober 2022. 

       Projek ini secara khusus memiliki tujuan untuk melatih fisik dan mental secara berkelanjutan dan memperoleh pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa untuk penyelesaian perundungan dunia maya sekitar.

       Adapun alur atau tahapan kegiatan tersebut sebagai berikut : tahap pengenalan tentang perundungan di dunia maya, tahap kontekstual “analisis dan Presentasi”, tahap aksi poster, praktik pencegahan, pementasan drama. dan tahap refleksi (adakah yang didapat dari aksi tersebut, dan bagaimana cara menolong orang lain yang dirundung).

       Pada tahap pengenalan, siswa diajak mengidentifikasi perundungan di dunia maya, tentang apa yang mereka ketahui perundungan yang terjadi di Indonesia, perundungan yang lebih mempengaruhi dunia remaja, siapa, dimana, kapan, mengapa hal tersebut bisa terjadi. Materi pengenalan bisa dilakukan dengan diskusi kelas. Termasuk akibat yang terjadi pada perundungan dunia maya, sebab akibatnya bisa sangat kompleks, misalnya akademis, sosial, fisik dan emosional remaja atau siswa.

       Tahap kontekstual menganalisis masalah mengenai perundungan yang terjadi di sekolah, mengenai bentuk, kapan, dimana, dampak, siapa pelakunya. Pada tahap ini juga dapat melakukan identifikasi karakteristik perundung atau seorang korban perundungan dengan tugas mandiri kelompok. 

Gambar : tahap kontekstual kelompok di kelas.


       Tahap aksi dilakukan dengan melatih kebugaran jasmani dan memaknai pesan pencegahan perundungan dunia maya melalui sebuah permainan, misalnya permainan cermin diri dengan gerakan baris yang bercermin mengikuti gerakan barisan yang menjadi cermin. Permainan ini mengajak siswa melihat dan mengamati orang lain lebih teliti, sehingga memunculkan sikap empati antar sesama. Tahap aksi yang berikutnya adalah proses persiapan pementasan drama, tahap ini memiliki tujuan untuk memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan dengan mengutamakan kemanusiaan dengan merencanakan sebuah pementasan drama. Siswa mempersiapkan skenario, berlatih peran dan menyetting audio dan kostum secara mandiri berkelompok. 

Gambar : kegiatan cermin diri.

Gambar : kegiatan aksi, saat melihat hasil karya video bersama di kelas.

       Tahap refleksi, memiliki tujuan melakukan aktifitas fisik dan menulis refleksi berdasarkan kinerja elemen profil pelajar Pancasila. Tahap ini dilakukan dengan mengevaluasi pencapaian karakteristik elemen secara mandiri. Misalnya tentang perawatan diri pada fisik, mental dan spiritual secara seimbang, refleksi dan analisis kekurangan untuk diperbaiki dan sebagainya. 

       Proyek dengan tema bangunlah Jiwa dan Raganya di SMA Negeri 1 Boyolali, pada semester ganjil  tahun 2022 dapat menghasilkan produk berupa drama dan video sejumlah lebih dari sepuluh karya. Semua drama tersebut dalam bentuk video, yang berikutnya dikumpulkan ke tim projek untuk diseleksi masuk ke youtube. Video-video yang terpilih akan dipamerkan pada even-even tertentu, misalnya saat penerimaan rapot, rapat pleno orang tua dan wali murid.

       Secara umum bagi siswa, memiliki manfaat untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila, dapat berkolaborasi dengan guru dan  bisa merencanakan pembelajaran dengan tujuan yang jelas. Selain hal tersebut, dengan proyek video maupun drama yang dibuat dapat dipublikasikan sehingga dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan. Terdapat hal menarik pada projek ini, diantaranya sikap siswa mulai berubah, empati dan perhatian pada temannya, saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas, antusias dan semangat dalam membuat karya juga mulai kritis dengan lingkungan sekitarnya. Dengan hal tersebut, diharapkan pembentukan karakter siswa yang sesuai nilai-nilai Pancasila dapat cepat tercapai.

       Bagi guru, sebagai fasilitator manfaat dari proyek ini adalah memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila, dapat berkolaborasi dengan siswa dan membuat perencanaan pembelajaran dengan tujuan yang jelas. Guru banyak memberikan motivasi, ide  dan juga mengarahkan sesuai petunjuk yang sesuai.

       Bagi Satuan Pendidikan, menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat, yang berkontribusi dalam mensosialisasikan topik perundungan di dunia maya kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Memperkaya hasil pembelajaran dan mempercepat ketercapaian pendidikan karakter siswa yang memiliki nilai-nilai Pancasila.  

       Dari beberapa tanggapan siswa, mereka mengatakan “bisa lebih kreatif, menyenangkan, lebih semangat, menarik, dan variatif”. Ada harapan juga mempunyai waktu lama untuk lama waktunya untuk ekspresif.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top