PRESTASI OLAH RAGA

Print Friendly and PDF

PRESTASI OLAH RAGA

Oleh : Mohamad Mukhlisin, S.Pd

SD Negeri Sokopuluhan 01, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati Jawa Tengah 


Mohamad Mukhlisin, S.Pd


       Pada hakikatnya olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan sekaligus merupakan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, olahraga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembinaan dan pembangunan bangsa dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya insani, terutama diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani, serta ditujuan untuk membentuk watak dan kepribadian yang memiliki disiplin dan sportivitas yang tinggi. Di samping itu, pembangunan olahraga juga dijadikan sebagai alat untuk memperlihatkan eksistensi bangsa melalui pembinaan prestasi yang setinggi-tingginya.

       Untuk melaksanakan sistem pembangunan dan pembinaan olahraga, perlu melakukan berbagai upaya penggalangan dan penggalian terhadap potensi yang ada sesuai dengan sistem piramida yang selama ini telah dilakukan.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberdayakan peran guru pendidikan jasmani khususnya dalam tahapan permasalahan dan pembibitan olahraga melalui pendidikan jasmani di sekolah dan di masyakarat.

       Peran guru pendidikan jasmani dalam sistem pembangunan dan pembinaan olahraga di Indonesia dapat berbentuk tenaga penggerak olahraga yang berfungsi sebagai motivator, organisator dan sumber belajar sehingga memungkinkan segenap siswa dan lapisan warga masyarakat melakukan olahraga dan berbagai aktivitas jasmani.

       Sistem adalah suatu keseluruhan atau keutuhan yang kompleks atau terorganisasi; merupakan suatu himpunan atau gabungan bagian-bagian yang membentuk keutuhan yang kompleks atau terpadu. Sistem merupakan seperangkat elemen-elemen yang saling berhubungan. Pembangunan olahraga pada dasarnya merupakan suatu pelaksanaan sistem.Sebagai indikator adalah terwujudnya prestasi olahraga.Prestasi olahraga merupakan perpaduan dari berbagai aspek usaha dan kegiatan yang dicapai melalui sistem pembangunan. Tingkat keberhasilan pembangunan olahraga ini sangat tergantung pada keefektifan kerja sistem tersebut. Makin efektif kerja sistem, maka akan makin baik kualitas yang dihasilkan, demikian juga sebaliknya.

      Pembinaan dan pengembangan pada dasarnya adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan/ keinginan serta kemampuan sebagai bekal, untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri (Abdul Gafur, 1983).

       Mengkaji sistem pembinaan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah mengkaji upaya pembinaan Sumber Daya Insani Indonesia. Dengan kata lain, upaya pembinaan ini tidak dapat dipisahkan dari upaya-upaya pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.Niemen (1993) mengemukakan bahwa pembinaan olahraga yang dilakukan secara sistematik, tekun dan berkelanjutan, diharapkan akan dapat mencapai prestasi yang bermakna.

       Proses pembinaan memerlukan waktu yang lama, yakni mulai dari masa kanak-kanak atau usia dini hingga anak mencapai tingkat efisiensi kompetisi yang tertinggi. Pembinaan dimulai dari program umum mengenai latihan dasar mengarah pada pengembangan efisiensi olahraga secara komprehensif dan kemudian berlatih yang dispesialisasikan pada cabang olahraga tertentu.

       Pelaksanaan pembibitan atlet ini menjadi tanggung jawab pengelola olahraga pada tingkat eksekutif dan sekaligus bertanggung jawab pada pembinaan di tingkat di bawahnya, yaitu pada tahap pemassalan olahraga. Di sini disusun program yang mampu memunculkan bibit-bibit, baik di tingkat kotamadya/kabupaten maupun di tingkat propinsi. Adanya kejuaraan-kejuaraan yang teratur merupakan salah satu cara untuk merangsang dan memacu munculnya atlet-atlet agar berlatih lebih giat dalam upaya meningkatkan prestasinya.

       Prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba. Pertandingan/perlombaan tersebut dilakukan secara periodik dan dalam waktu tertentu. Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari segala proses pembinaan, baik melalui pemassalan maupun pembibitan. Dari hasil proses pembibitan akan dipilih atlet yang makin menampakkan prestasi olahraga yang dibina. Di sini peran pengelola olahraga tingkat politik-strategik bertanggung jawab membina atlet-etlet ini yang memiliki kualitas prestasi tingkat nasional.

       Peran guru pendidikan jasmani dalam sistem pembangunan dan pembinaan olahraga di Indonesia sesungguhnya bukan perkara yang terlalu mudah tapi juga tidak sulit. Maka guru pendidikan jasmani memiliki peran yang begitu besar pada tataran pemassalan dengan program pendidikan jasmaninya, juga pada tataran pembibitan dengan program klub olahraganya, beberapa peran yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani dalam sistem pembangunan dan pembinaan olahraga.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top