MIRINGOTOMI DAN PEMASANGAN GROMMET TELINGA PADA PENDERITA OTITIS MEDIA UPAYA PERBAIKAN STRUKTUR ANATOMI TELINGA TENGAH DAN DALAM

Print Friendly and PDF

MIRINGOTOMI DAN PEMASANGAN GROMMET TELINGA PADA PENDERITA OTITIS MEDIA UPAYA PERBAIKAN STRUKTUR ANATOMI TELINGA TENGAH DAN DALAM

Oleh : Surya Pambudi, S.Pd.

Guru SMA Negeri 3 Demak Jawa Tengah

Surya Pambudi, S.Pd.



       Tahukah Anda bahwa telinga tidak hanya berfungsi sebagai alat pendengaran, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan tubuh? Bila telinga mengalami gangguan, tentu aktivitas yang Anda lakukan juga akan terhambat. Untuk memahaminya lebih jauh, tentunnya kita pelajari struktur anatomi telinga terlebih dahulu.

       Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar (outer ear), telinga tengah (middle ear), dan yang terakhir telinga bagian dalam (inner ear). 

Ilustrasi anatomi telinga


       Struktur telinga Luar terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal pendengaran eksternal (liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk oleh tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Auricula membentuk cekungan yang disebut concha dan bagian pinggirannya dinamakan heliks. Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang temporal. Ukurannya sekitar 4 cm dari telinga terluar ke membran timpani atau yang disebut sebagai gendang telinga. Selain struktur tersebut, ada beberapa saraf sensorik di bagian telinga luar, seperti saraf aurikular, saraf oksipital, saraf trigeminal, facial, dan vagus.

       Telinga tengah berfungsi mengirimkan gelombang suara ke bagian dalam. Strukturnya memanjang dari batas telinga luar ke membran timpani. Pada bagian ini, terdapat tiga tulang yaitu malleus (palu), incus (landasan), dan stapes (sanggurdi). Selain tiga tulang tersebut, anatomi telinga tengah terdiri dari dua struktur utama, yaitu membran timpani dan saluran eustachius. Membran timpani atau gendang telinga berbentuk seperti kerucut datar dan semi transparan yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah. adalah bagian telinga yang menghubungkan telinga tengah dengan hulu kerongkongan dan hidung (nasofaring). Saluran eustachius fungsinya untuk menyamakan tekanan di telinga tengah. Tekanan yang seimbang diperlukan untuk transfer gelombang suara yang tepat.

       Telinga bagian dalam berada di bagian terdalam dari anatomi telinga. Fungsinya untuk membantu keseimbangan tubuh dan menjadi bagian dalam pendengaran. Pada telinga dalam terdapat tiga bagian utama, yaitu koklea, saluran semisirkular, dan vestibular. Koklea adalah bagian telinga dalam yang berbentuk seperti cangkang siput, yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi sinyal saraf dan menyalurkannya ke dalam otak melalui saraf koklea. Saluran semisirkular (labirin) terdiri dari tiga saluran atau tabung kecil yang terhubung. Ini merupakan bagian telinga dalam yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Estibular merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Bersama saluran semisirkular, bagian ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh Anda.

       Lalu, bagaimana jika struktur telinga mengalami gangguan seperti Otitis Media?. Gangguan otitis media ini sangat menarik. Karena umumnya terjadi pada anak-anak. Sekitar 3 dari 4 anak mengalami 1 episode otitis media sebelum berusia 3 tahun. Jika anak sering rewel dan menangis sembari menarik-narik telinganya. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang mengalami gangguan pada bagian dalam telinganya. Salah satu gangguan pada telinga yang sering dialami oleh bayi dan juga anak-anak yaitu otitis media atau infeksi telinga. Sekitar 25 persen anak-anak diperkirakan mengalami otitis media sebelum berusia 10 tahun. 

       Otitis media merupakan infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah, tepatnya di ruang bagian belakang gendang telinga yang memiliki tiga tulang kecil dengan fungsi menangkap getaran kemudian meneruskannya ke telinga bagian dalam. Otitis media yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan infeksi pada bagian lain dari kepala, kehilangan pendengaran permanen, serta keterlambatan bicara dan berbahasa pada anak-anak.

       Pada keadaan otitis media yang sudah parah, tentu saja dapat menyebabkan kerusakan anatomi telinga bagian tengah dan dalam. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui operasi miringotomi dan pemasangan grommet pada membran timpani (gendang telinga). Grommet adalah pipa kecil yang nantinya akan dimasukkan ke gendang telinga anak untuk membantu mengeringkan cairan yang ada. Pemasangan grommet pada pasien bertujuan untuk memberikan ventilasi rongga telinga tengah dan meningkatkan ambang batas pendengaran. Ventilasi jangka panjang pada telinga tengah juga dapat meringankan proses inflamasi kronis yang terjadi pada mukosa telinga tengah, sehingga dapat menghindari kerusakan pada telinga tengah dan dalam.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top