PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Print Friendly and PDF

PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Oleh : Siti Zulaikhah, S.Pd

SD Negeri Gumpang 01 Kartasura, Sukoharjo Jawa Tengah

Siti Zulaikhah, S.Pd


       Tugas bagi pengajar bukan terbatas pada mengalihkan hasil-hasil ilmu dan teknologi. Selain itu, adapun yang lebih penting yaitu menumbuhkan nila-nilai peneliti dalam diri anak untuk menunjang dari pada kemajuan Indonesia. Meningkatkan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang harus dilaksankan secara terus menerus untuk mencerdaskan anak bangsa dan berbagai hal untuk membantu terwujudnya arah agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan lebih efisien. Muara dari peningkatan mutu tidak lain adalah pencapaian tujuan pendidikan, yang diwujudkan kemampuan yang utuh pada diri peserta didik.

       Proses belajar mengajar menempati posisi yang amat penting dan menentukan. Namun, perlu dicatat bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu interaksi yang bersifat manusiawi antara pendiidk dan peserta didik yang penuh mengandung ketidakpastian.

       Supaya tujuan pembelajaran cepat tercapai dan siswa menjadi lebih cepat memahami materi tersebut, maka seorang guru tidak hanya dituntut untuk terampil dalam menjelaskan, menyampaikan materi, akan tetapi seorang guru juga harus terampil dalam membantu dan mengoprasikan media pembelajaran, sebab dengan memahami dan menguasai materi serta disertai dengan media yang baik maka proses pembelajaran akan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan tidak diikutsertakan media dalam proses pembalajaran. Untuk itu pada artikel ini akan lebih membahas kepada meida dalam pembelajaran.

        Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Menurut Hamalik pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membaca pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membatu keefektifan proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan menafsirkan data, dan memadatkan infromasi.

        Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegaitannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain: (a) ia merasa sudah akrab dengan media itu papan tulis atau proyektor transparansi, (b) ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dengan dirinya sendiri, (c) media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhanya dalam mencapai tujuan yang telah ia terapkan.

       Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan menggunakan media adalah sebagai berikut: pertama, motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatian untuk mengerjakan tugas dan latihan. Kedua, perbedaan individual, maksudnya siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Ketiga, tujuan pembelajaran, maksudnya jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Keempat, organisasi, dimana pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna.

       Adapun kriteria dalam memilih media pembelajaran yaitu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maksudnya media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghapal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

       Berbicara tentang SD/MI merupakan suatu yang sangat luar biasa, sebab bila seorang mengajar di SD/MI akan menemukan suatu yang berbeda dengan mengajar di tingkat SLTP/SLTA. Sebab di SD/MI membutuhkan energi yang banyak karena guru akan menanamkan atau memasukkan materi pembelajaran kepada siswa yang keseharianya lebih senang bermain daripada belajar. Maka seorang guru harus berkonsentrasi penuh dan mencari cara atau teknik supaya materi yang diajarkan bisa cepat ditangkap oleh siswa.

       Materi dan media merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan, apalagi jika seorang guru mengajar di tingkat Sekolah Dasar, jika seorang guru menginginkan muridnya bisa cepat menerima materi seharusnya disertai dengan media pembelajaran walaupun media tersebut suatu yang sangat sederhana mungkin. Guru harus pandai-pandai mencari media yang sesuai dengan materi dan situasi anak sekolah dasar, untuk itu perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih media pembelajaran. Adapun kriteria atau langkah-langkah seorang guru dalam memilih media pembelajaran ditingkat SD/MI yaitu harus jelas, dapat dilihat oleh siswa, tidak membuat siswa bosan dengan media tersebut.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top