TEILEREN METHODE BERBANTU VIDEO TUTORIAL MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI, PENGUASAAN MATERI, KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOMBINASI GERAK DASAR LARI, LOMPAT DAN LEMPAR

Print Friendly and PDF

TEILEREN METHODE BERBANTU VIDEO TUTORIAL MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI, PENGUASAAN MATERI, KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI  KOMBINASI GERAK DASAR LARI, LOMPAT DAN LEMPAR

Oleh : Kusriyanti, S.Pd

Guru PJOK SD N Bener 03 Majenang Cilacap  Jawa Tengah

Kusriyanti, S.Pd


       Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mempengaruhi peserta didik agar mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi-potensi yang di miliki agar mampu menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Untuk mendapatkan potensi mana yang akan berkembang tergantung dari lingkungan yang mempengaruhinya salah satunya di lingkungan sekolah.

       Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan berdasarkan undang-undang dan di dalamnya terdapat proses edukasi, sosialisasi dan transformasi pada masyarakat. Sekolah berperan sebagai wahana pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia, sehingga melalui sekolah, peserta didik akan memperoleh kesempatan mendapat pengetahuan, keahliannya, keterampilan, kemampuan dalam bidang tertentu serta pendidikan karakter [etika dan moral].

       Di lingkungan sekolah seorang guru merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan pendidikan bagi peserta didiknya. Guru  merupakan  suatu  profesi,  yang  berarti  suatu  jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan. Fungsi guru dalam proses pendidikan adalah mengajar, mendidik, membina, mengarahkan, dan membentuk watak dan kepribadian sehingga manusia itu berubah menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan, cerdas, dan bermartabat. 

       Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, guru yang profesional  harus mampu memilih dan menerapkap metode engan tepat serta memanfaatkan teknologi informasi. Menurut Nasution: Bahwa dalam proses belajar guru [pendidik] harus menggunakan metode yang tepat agar proses belajar dapat  berjalan efektif,[Nasution S, Kurikulum dan pengajaran, cet.I: Jakarta: Bumi Aksara,1999,h.54]. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat dan terukur diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, karena seorang guru merupakan salah satu key factor dalam pembelajaran dikelas. Ia harus mampu berperan aktif  dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas yang ia embannya. Proses pembelajaran di kelas pun tidak boleh dimonopoli oleh guru, tapi proses pembelajarannya harus mampu mengaktifkan siswa salah satunya pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan [PJOK].

       Di tingkat Sekolah Dasar [SD] Pelajaran PJOK merupakan mata pelajaran yang wajib disampaikan kepada siswanya, Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131). Pembelajaran PJOK bertujuan untuk membantu peserta didik dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui keterampilan gerak dasar dalam berbagai aktivitas jasmani. Dengan demikian dalam kegiatan sehari-harinya, guru PJOK selalu bersentuhan dengan aktivitas gerak fisik. Aktivitas fisik tersebut akan tampak dalam aktivitas gerak peserta didik saat melakukan tugas-tugas gerak dalam proses pembelajaran, sehingga peranan guru dalam proses pembelajaran PJOK sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.      

       Dalam mendesain kegiatan pembelajaran PJOK khususnya di Sekolah Dasar diperlukan kecermatan guru memilih,menerapkan serta menyusun strategi pembelajaran. Pada masa usia sekolah dasar (sekitar 6,0-12,0), karakteristik siswa sekolah dasar masih termasuk dalam tahap atau fase pertumbuhan dan perkembangan. Anak usia ini memiliki karakteristik senang bermain, bergerak, senang bekerja kelompok, dan senang  merasakan atau melakukan secara langsung. Oleh karena itu guru hendaknya  menghubungkan pelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan peserta didik pindah atau bergerak, bekerja atau  belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung  dalam pembelajaran.

      Penulis sekaligus sebagai guru kelas V pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di  SD Negeri Bener 03 Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, dalam melaksanakan proses pembelajaran selalu totalitas dengan mengeluarkan seluruh kemapuannya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Seperti saat penulis  menyampaikan bab tengang “Kombinasi Gerak dasar, Lari,lompat dan Lempar” memilih menerapkan metode TEILEREN  METHODE dan memanfaatkan Video Tutorial dengan tujuan menarik perhatian peserta didik sehingga membangkitkan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Alasan pemilihan metode di atas karena pada saat proses pembelajaran pertemuan pertaman masih di jumpai beberapa peserta didik yang kehilangan semangat belajar dalam mengikuti setiap proses pembelajaran sehingga kondisi ini berdampak pada penurunan daya serap pengetahuan, pemahaman, praktek keterampilan dalam senam serta  penurunan hasil belajarnya. Penurunan praktek serta hasil belajar dapat diketahui  ketika guru meminta peserta didik melakukan praktek pembelajaran,dari keseluruhan kelas V dengan jumlah 25 peserta didik terlihat hanya 74 % yang mampu melaksanakan dengan baik sehinga mendapatkan nilai rata-rata 80 di atas kkm. Sedangkan sekitar 26% peserta didik lainya belum mampu melakukan praktek karena minim pengetahuan dan pemahaman sehingga hasil nilainya masih dibawah minimal kkm. Setelah melalui evaluasi, penulis segera melangkah membenahi permasalahan pembelajaran di atas dengan mengganti metode pembelajaran  lama dengan menerapkan metode Teileren Methode dan memanfaatkan video tutorial sehingga pembelajaran menjadi menarik,mudah dipahami,mengasah keterampilan, kecermatan, membangkitkan motifasi serta hasil belajarnya.

       Teileren Metode [metode bagian] merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan secara bagian perbagian dari keterampilan yang dipelajari. Sugiyanto (1996, hlm. 67) menyatakan “metode bagian merupakan cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktikan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangkaian gerakan dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru mempraktikkan secara keseluruhan”. Video adalah suatu bentuk teknologi untuk merekam, menangkap, memproses dan mentransmisikan serta mengatur ulang gambar yang bisa bergerak. Video tersebut dapat disimpan menggunakan signal dari film, video, televisi, video tape atau media non komputer lainnya. Setiap frame tersebut dipresentasikan menggunakan signal listrik yang disebut dengan gelombang analog atau video komposit yang telah mempunyai komponenkomponen dalam video seperti warna, penerangan dan kesingkronan dari setiap gambarnya (Purnama, 2013). Sedangkan video yang di lgunakan penulis merupakan video pembelajaran tutorial yang telah dirancang, dibuat sendiri kemudian dikembangkan  agar lebih menarik sehingga memudahkan peserta didik dalam memahamai materi, meniru dan terampil khususnya dalam  mempraktekkan senam lantai.  

        Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: 1]. Guru membuat video dan menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan. 2]. Guru membuka pelajaran, menyampaikan tujuan dan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3]. Preview, untuk menarik perhatian peserta didik guru menayangkan video tutorial kemudian memperkenalkan keterampilan/ bahan ajar yang akan dipelajari kemudian menyampaikan point-point materi melalui verbal, dilanjutkan demonstrasi dari guru secara langsung. 4]. Analisis, guru mengajak peserta didik menganalisis, mengenali bagian-bagian penting dalam gerak dasar lari, lompat dan lempar. Keperluan analisis ini sangat bermanfaat untuk melihat bagaimana motivasi peserta didik terbangun kembali sehingga  keterampilannya meningkat. 5]. Guru mulai membimbing peserta didik dengan bagian/unit tahap demi tahap,latihan dilakukan secara bagian per bagian secara berulang-ulang. 6]. Sintesis, merupakan tahap penggabungan setiap unit. Setelah setiap unit [bagian-bagian] dipelajari kemudian guru menggabungkan menjadi satu sehingga memudahkan dalam penguasaan materi maupun prakteknya. 7]. Guru memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk melakukan gerakan-gerakan secara berulang-ulang sampai benar. 8]. Evaluasi, guru memberikan evaluasi, penguatan, motivasi, apresiasi dan tugas latihan di rumah.

       Penerapan metode pembelajaran Teileren Methode berbantu video tutorial mampu meningkatkan motivasi dan penguasaan materi maupun praktek peserta didik dalam melakukan gerak dasar lari, lompat dan lempar. Hal ini karena  seluruh peserta didik semangat dan aktif dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran sehingga memudahkan mereka dalam menguasai materi dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan hasil belajarnya. Peningkatan keterampilan dan  hasil belajar bisa diketahui setelah guru mengadakan tes ulangan teori dan praktek melakukan  kepada seluruh peserta didik kelas V dengan jumlah 25 anak semuanya telah 100 % berhasil melakukan gerakan lari, lompat dan lempar dengan baik dan benar sehingga mereka mendapatkan nilai rata-rata 90 melampaui batas kkm. Peningkatan yang lain yaitu kedisiplinan dan konsentrasi dalam menerima materi.



              


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top