PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BULUKERTO TAHUN 2021/2022

Print Friendly and PDF

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BULUKERTO TAHUN 2021/2022

Oleh: Dewi Dahliana, S.Pd

Guru PPKn SMPN 2 Bulukerto, Wonogiri Jawa Tengah

Dewi Dahliana, S.Pd



       Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, berkualitas, berkarakter dan berbudaya menjadi salah satu tujuan dari upaya peningkatan mutu dan kualitas Pendidikan bangsa. Sumber daya inilah yang nantinya menjadi penopang bagi kemajuan bangsa dan negara. Upaya tersebut tidak terlepas dari peran sekolah sebagai lembaga pendidikan dan guru selaku pengajar dan pendidik di sekolah.

       Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh guru dalam upaya memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada siswa di kelas. Guru sebagai agen pembelajaran dan perubahan kualitas pendidikan memiliki tanggung jawab yang tidak mudah. Oleh sebab itulah berbagai metode pembelajaran digunakan agar pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas siswa.

       Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dihadapi penulis sebagai guru mata pelajaran PPKn tidak terlepas dari kendala dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya pendekatan dan model pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini kurang tepat sehingga membuat siswa merasa bosan, tidak memahami materi yang diberikan serta menganggap pelajaran PPKn hanyalah pelajaran yang menghafalkan saja. Guru kurang mengembangkan sumber belajar yang mengakibatkan tidak terciptanya siswa terlibat dalam pembelajaran sehingga sebagian siswa justru asyik berbicara dengan temannya.

       Tujuan dari adanya mata pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan (PPKn) menurut Soemantri (2001: 154) mengemukakan bahwa PPKn suatu usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

       Untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran PPKn, penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran PPKn dianggap cocok dan sangat menarik serta menyenangkan dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. sehingga penggunaan model pembelajaran PBL diharapkan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan.

        Menurut Lilis Lismaya (2019:31) bahwa dengan penerapan model PBL siswa dituntun mengembangkan  kemampuan berpikirnya dalam memahami dan menentukan persamaan dan perbedaan sesuatu, memberikan alasan terhadap sesuatu hal dan menyimpulkan suatu pola atau hubungan antar variabel pada konsep tertentu. Selain itu PBL juga merangsang ingin tahu siswa terhadap suatu permasalahan dan mereka akan terus berusaha untuk memahami  dunia di sekitarnya. Dari pendapat tersebut penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dari mata pelajaran PPKn materi pembelajaan tentang Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika pada siswa kelas VIII SMPN 2 Bulukerto Tahun 2021/2022.

        Metode Problem Based Learning (PBL) memiliki ciri sebagai berikut: 1) pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah. 2) Biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia nyata. 3) Pemelajar secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka. 4) Siswa mempelajari dan mencari sendiri materi yang berkaitan dengan masalah dan melaporkan solusi dari masalah. 5) Pendidik sebagai fasilitator dan merancang skenario masalah, memberikan clue indikasi-indikasi tentang sumber bacaan tambahan dan berbagai arahan serta saran yang diperlukan saat proses pembelajaran. (Tan, 2003).

       Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam model pembelajaran Problem Based Learning sebagai berikut: 1) Orientasi siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana yang dibutuhkan kepada siswa. Guru memotivasi siswa supaya terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan dimana masalah nyata itu dipilih atau ditentukan oleh siswa. 2) Mengorganisasi. Guru membantu siswa mengidentifikasi dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan sebelumnya. 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan pemecahan masalah dengan masalah yang telah dipilih atau ditentukan pada tahap awal. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video atau model tertentu. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi.

        Setelah diterapkan Metode Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran PPKn materi tentang Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika pada siswa kelas VIII SMPN 2 Bulukerto Tahun 2021/2022 memperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan perolehan nilai hasil ulangan 98 persen di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan. Dari sebelumnya hanya 76 persen. Selain itu, siswa semakin senang dalam pembelajaran dan tidak merasa bosan, sehingga memahami materi yang dipelajari bersama guru.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top