PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN DI SD

Print Friendly and PDF

PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN DI SD

Oleh : Ida Fitriyani

Guru SDN Rawaapu 05, Patimuan, Cilacap Jawa Tengah

Ida Fitriyani


       Tugas bagi pengajar bukan terbatas pada mengalihkan hasil-hasil ilmu dan teknologi. Selain itu, adapun yang lebih penting yaitu menumbuhkan nila-nilai peneliti dalam diri anak untuk menunjang dari pada kemajuan Indonesia. 

       Meningkatkan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang harus dilaksankan secara terus menerus untuk mencerdaskan anak bangsa dan berbagai hal untuk membantu terwujudnya arah agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan lebih efisien. Muara dari peningkatan mutu tidak lain adalah pencapaian tujuan pendidikan, yang diwujudkan kemampuan yang utuh pada diri peserta didik. Proses belajar mengajar menempati posisi yang amat penting dan menentukan. Namun, perlu dicatat bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu interaksi yang bersifat manusiawi antara pendidik dan peserta didik yang penuh mengandung ketidakpastian. 

       Supaya tujuan pembelajaran cepat tercapai dan siswa menjadi lebih cepat memahami materi tersebut, maka seorang guru tidak hanya dituntut untuk terampil dalam menjelaskan, menyampikan materi, akan tetapi seorang guru juga harus terampil dalam membantu dan mengoprasikan media pembelajaran, sebab dengan memahami dan mengusai materi serta disertai dengan media yang baik maka proses pembelajaran akan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan tidak diikut sertakan media dalam proses pembelajaran. Untuk itu pada artikel ini akan lebih membahas kepada media dalam pembelajaran. 

       Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berdasarkan pengertian di atas maka media tidak lain merupakan alat yang digunakan oleh guru untuk memudahkan dalam proses pembelajaran dengan kata lain media yaitu sesuatu yang berupa benda yang digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran untuk mempermudah pemahaman kepada siswa.

Jenis-jenis media:

Media Grafis

       Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain. Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan murah pembuatanya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.

Media Audio

       Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupaun non verbal. Ada beberapa jenis media dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik piringan hitam, dan laboratorium bahasa.

Media Proyek Diam

       Media proyek diam (Still Proyected Medium) mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan–rangsangan visual. Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam perbedaan yang jelas diantara mereka adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu. Adakalanya media jenis ini disertai rekaman audio, tetapi ada pula yang hanya visual saja, seperti bingkai, film rangkai.

       Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Menurut Hamalik pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membaca pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membatu keefektifan proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan menafsirkan data, dan memadatkan informasi.

       Berbicara tentang Sekolah Dasar/MI merupakan suatu yang sangat luar biasa, sebab bila seorang mengajar di SD/MI akan menemukan sesuatu yang berbeda dengan mengajar di tingkat SLTP/SLTA. Sebab di SD/MI membutuhkan energi yang banyak karena guru akan menanamkan atau memasukkan materi pembelajaran kepada siswa yang kesehariannya lebih senang bermain dari pada belajar. Maka seorang guru harus berkonsentrasi penuh dan mencari cara atau teknik supaya materi yang diajarkan bisa cepat ditangkap oleh siswa. Materi dan media merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan, apalagi jika seorang guru mengajar di tingkat Sekolah Dasar, jika seorang guru menginginkan muridnya bisa cepat menerima materi seharusnya disertai dengan media pembelajaran walaupun media tersebut suatu yang sangat sederhana mungkin. Guru harus pandai-pandai mencari media yang sesuai dengan materi dan situasi anak sekolah dasar, untuk itu perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih media pembelajaran. Adapun kriteria atau langkah-langkah dalam memilih media pembelajaran ditingkat SD/MI yaitu harus jelas, dapat dilihat oleh siswa, tidak membuat siswa bosan dengan media tersebut.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top