HADAPI PEMBELAJARAN DARING DENGAN MEMANFAATKAN BLOG EDUKASI DAN PENERAPAN METODE SQ3R MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGETAHUAN SISWA

Print Friendly and PDF

HADAPI PEMBELAJARAN DARING DENGAN MEMANFAATKAN BLOG EDUKASI DAN PENERAPAN METODE SQ3R MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGETAHUAN SISWA

Oleh : Ahmad Ghufron, S.Pd.

Guru PPKn SMPN 3 (SATAP) Jatiroto Wonogiri Jawa Tengah

Ahmad Ghufron, S.Pd.


       Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Keberhasilan dalam pendidikan ini tidak lepas dari berbagai faktor yang saling mendukung diantaranya siswa, guru, kurikulum, metode, strategi maupun media pembelajaran.           

Badai pandemi akibat virus covid -19, telah memaksa kita untuk lebih menahan segala aktifitas di luar rumah dan kerumunan massa termasuk di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menekan angka penularan virus agar tidak menyebar semakin luas. Mengacu pada surat edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 yang berisi tentang arahan mengenai perubahan pembelajaran yang semula dilakukan dengan tatap muka diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) secara daring online. Menurut Setijadi, Pendidikan Jarak jauh (PJJ) adalah jenis pendidikan dimana peserta didik berjarak jauh dari pendidik, sehingga pendidikan tidak dapat dilakukan secara tatap muka dan penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta didik harus dilakukan melalui media (Setijadi. 2005:1). 

       Dengan berlakunya kebijakan tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran jarak jauh secara daring online ini masih tetap menyisakan beberapa kendala yang harus dihadapi oleh guru maupun siswa. Kondisi tersebut akhirnya berdampak pada  psikologis siswa sehingga mempengaruhi motivasi belajar, proses pembelajaran maupun kualitas pembelajaran itu sendiri.

       Melihat kondisi tersebut, guru sebagai ujung tombak kemajuan pendidikan haruslah mampu mengatasi setiap permasalahan di dunia pendidikan khususnya saat proses pembelajaran. Guru harus bisa mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya dalam praktek mengajarnya. Seorang guru harus pandai memilih dan menerapkan strategi belajar, memilih metode maupun media pembelajaran dengan tepat agar terjadi suasana pembelajaran yang aktif, kreatif menyenangkan. Dengan suasana pembelajaran tersebut tentunya akan memudahkan siswa dalam menerima materi, menguasai, memahami serta memotivasi dalam belajarnya sehingga hasil dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

       Penulis sebagai guru PPKn kelas IX semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di SMP N 3 Jatiroto [Satap] dalam melaksanakan proses pembelajaran secara daring selalu berusaha maksimal dengan memanfaatkan beberapa aplikasi seperti WhatshApp, Googgle form, Quizizz, Edmodo, Microsoft team, zoom meeting, Ruang belajar dan sebagainya. Tak terkecuali ketika menyampaikan materi “Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia”, penulis memilih memanfaatkan media berupa Blog Edukasi dan menerapkan metode SQ3R. Pemilihan aplikasi dan metode tersebut guna menarik perhatian dan memberuikan warna baru dalam pembelajaran agar memotivasi dan memudahkan siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Karena akhir-akhir ini terpantau beberapa siswa mulai jenuh dalam mengikuti pembelajaran serta motivasi dan kedisiplinan siswa mulai menurun.Kondisi ini tentunya berdampak pada menurunnya pemahaman, pengetahuan dan hasil belajarnya. Penurunan terlihat ketika guru memperhatikan kedisiplinan dalam belajar serta mengkoreksi tugas yang diberikan,Dari keseluruhan siswa kelas IX sejumlah 23 siswa hanya 72%  yang selalu disiplin, aktif,menguasai materi sehinga nilai tugasnya  mendapatkan nilai rata-rata 79 melampaui batas kkm, sedangkan 28% siswa kurang aktif tidak disiplin dalam belajar maupun mengerjakan tugasnya sehingga nilainya belum mencapai KKM dan perlu bimbingan lagi. Melihat kondisi diatas penulis segera melakukan evaluasi, dalam mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut penulis memilih memanfaatkan blog edukasi dan menerapkan metode SQ3R pada penyampaian materi selanjutnya dengan tujuan meningkatkan motivasi,  memudahkan siswa dalam belajar, meningkatkan pengetahuan maupun hasil belajarnya. 

       Blog adalah (dari kata web log) adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sebelum di ikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat di akses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari pengguna blog tersebut (https://id.m.wikipedia.org.wiki/blog). Sedangkan Blog edukasi merupakan Blog yang telah dibuat oleh penulis yang isinya tentang materi pelajaran PPKn khususnya pada laman kelas IX. Blog Edukasi ini telah dibuat dengan menggunakan fitur gambar lengkap, link video, peta dan lain sebagainya sehingga menarik dan mudah dipahami oleh para pembacanya. Dan Metode SQ3R merupakan  proses membaca sistematik  yang meliputi tahap Survey, Question, Read, Recite dan Review (Soedarso,2002:59). Robinson (1961:342) menyatakan bahwa metode membaca SQ3R dapat meningkatan perolehan nilai membaca karena metode ini menuntun siswa untuk menyelidiki: judul, sub judul, membuat pertanyaan, membaca menyatakan ide-ide pokok yang sudah dibaca dan mengulang kembali bacaan tersebut.

       Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media blog edukasi dan metode SQ3R adalah. 1) Guru membuat dan menyiapkan blog edukasi dan sarana pembelajaran. 2) Guru membuka pembelajaran melalui zoom kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran. 3) Melalui zoom guru menyampaikan poin-poin materi dengan tampilan-tampilan power point. 4) Guru membagikan link blog edukasi pembelajaran kepada siswa. 5)Tahapan survey, guru meminta siswa untuk untuk meg klik, melihat dan mempelajari dengan seksama kemudian merangkum poin-poin penting. 6) Tahap Question, setelah siswa melihat materi di blog edukasi guru membimbing siswa untuk menyusun pertanyaan sesuai materi. 7) Tahap Reading, guru meminta  siswa untuk membaca kembali dan mencari sumber yang lain secara aktif untuk mencari jawabannya. 8) Tahap Recite, guru memberikan tugas dan meminta siswa untuk mengirim tugasnya dengan waktu yang ditentukan. 9) Tahap Review melalui zoom maupun Wa group guru selalu membuka ruang tanya jawab. 10) Di akhir kegiatan, guru mengevaluasi, memberikan penguatan, rangkuman, motivasi, apresiasi dan menyampaikan perlunya dalam  menjaga kesehatan.

       Melalui penerapan strategi di atas akhirnya membuahkan hasil yang positif bagi siswa. Seluruh siswa terlihat tertarik dalam mengikuti pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi, pengetahuan serta hasil belajarnya. Hal ini bisa dilihat dari aktifitas dalam mengikuti setiap langkah-langah pembelajarannya. Ketika siswa mencari dan melakukan survei terhadap bacaan di blog edukasi maka akan memudahkan mereka dalam mendapatkan gagasan umum maupun menyusun jawaban dari pertanyaan. Dampak penerapan metode di atas berujung pada peningkatan kedisiplinan,aktifitas belajar maupun nilai akademiknya. Dari keseluruhan 24 siswa kelas IX, telah 100% mengerjakan tugas disiplin tepat waktu dan mereka menguasai materi sehingga mendapatkan nilai rata-rata 89 melampaui batas minimal kkm. Peningkatan yang lain terlihat pada kedisiplinan dan kegemaran membaca dan mempelajari materi melalui internet.




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top