TARIK MINAT SISWA BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA TEMA “LET”S SING A SONG”MELALUI MEDIA VIDEO KLIP DAN METODE DRILL MOTIVASI, KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR MENINGKAT

Print Friendly and PDF

TARIK MINAT SISWA BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA TEMA  “LET”S SING A SONG”MELALUI MEDIA VIDEO KLIP DAN METODE DRILL  MOTIVASI, KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR  MENINGKAT

Oleh: Basuki Okto Gunanto, S.Pd.

Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Giritontro, Wonogiri Jawa Tengah

Basuki Okto Gunanto, S.Pd.


       Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya dunia informasi dan teknologi era globalilsasi ini, setiap individu dituntut untuk dapat menguasai sedikitnya satu bahasa asing. Selain untuk mempermudah dalam berkomunikasi, kemampuan berbahasa asing turut menunjang karir seseorang. Banyak pilihan bahasa asing yang dapat dipilih untuk dikuasai. Salah satunya adalah bahasa Inggris. 

       Bahasa Inggris menjadi salah satu mata pelajaran dalam pengajaran di sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, pembelajar diharapkan dapat menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak (compréhension orale), berbicara (production orale), membaca (compréhension écrite) dan menulis (production écrite). Keempat keterampilan ini digunakan secara berdampingan, sehingga pembelajar harus dapat menguasai semua elemen keterampilan berbahasa tersebut.            

       Akan tetapi sejak pandemi Covid-19 melanda sampai ke pelosok-pelosok desa, tak bisa dipungkiri telah berdampak kemunduran pada dunia pendidikan di Indonesia. Rencana pembelajaran diawal tahun pelajaran semester gasal dengan pelaksanaan secara tatap muka terpaksa gagal dilaksanakan. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work Form Home (WFH) dan School Form House (SFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan  serta kepada seluruh peserta didik dalam upaya menekan laju penularan virus Covid-19. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementrian Pendidikan Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu  meliburkan sekoalah dengan mengganti proses kegiatan belajar mengajar  dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (Daring Online). 

       Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu metode pembelajaran dimana pengajaran terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa difasilitasi dengan bahan cetak, media elektronik dan media-media yang lain (Moore,1973). Sedangkan pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan guru dan siswa untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet (Kuntarto.E,2017). Dengan menggunakan pembelajaran secara daring online menuntut  siswa maupun guru untuk menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online.

      Peran guru dimasa pandemi ini harus bisa memberikan cita rasa pembelajaran abad 21 dengan memanfaatkan berbagai sarana informasi teknologi secara maksimal. Dengan adanya kebijakan WFH dan SFH maka akan memaksa mempercepat guru dan siswa untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan. Tuntutan kebutuhan tersebut  dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran tatap muka dikelas tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam  mata pelajaran khususnya Bahasa Inggris.

      Dalam prakteknya penerapan pembelajaran daring ini tak semudah yang dibayangkan, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh guru maupun siswa. Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran daring pun juga menjadi salah satu kendala yang  harus segera diselesaikan. Beberapa kendala lain yang dialami oleh sebagian siswa tentunya membawa dampak menurunnya motivasi, aktifitas, keterampilan daya serap maupun pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang guru yang benar-benar aktif, kreatif dan inovatif serta pandai menyesuaikan  pembelajaran dalam kondisi seperti sekarang ini. Strategi pembelajaran daring yang efektif sedapat mungkin bisa dilaksanakan artinya siswa merasa nyaman dalam belajar. Penugasan yang diberikan tidak membebani siswa, tidak boros kuota, pemaparan materi tidak membosankan, dan yang utama adalah pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. 

         Selama ini aplikasi pembelajaran daring yang biasa dipergunakan penulis dalam proses pembelajaran diantaranya zoom, WhatsApp, Google classroom, microsoftteam365 dan lain-lain. Penulis sebagai guru Bahasa Inggris kelas VII A semester genap di SMPN 2 Giritontro Wonogiri tahun pelajaran 2020/2021, mengoptimalkan pembelajaran daring dengan menggunakan media video klip musik yang kemudian bisa dilihat di chanel youtube dan menggunakan metode drill, khususnya saat menyampaikan materi “let’s sing a song ”. 

       Tujuan penggunaan media video dan metode  drill yaitu ingin mengubah suasana pembelajaran yang sebelumnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan, asyik, kreatif sehingga mampu menarik minat siswa belajar dan meningkatkan motivasi, aktifitas, keterampilan, pemahaman dan hasil belajarnya. Alasan lain dalam penggunaan media video dan metode drill ini karena selama ini aplikasi serta metode pembelajaran yang di gunakan sebelumnya banyak  kendala dan  kurang maksimal dalam menyampaikan materi sehingga menurunkan pemahaman, aktivitas, keterampilan, kedisiplinan, motivasi dan hasil belajar siswa.

      Gambaran penurunan dapat dilihat  saat guru mencoba memberikan tugas mengerjakan soal setelah pertemuan pertama dilaksanakan. Dari keseluruhan siswa kelas VII A sebanyak 28 siswa, terlihat hanya 75% siswa yang aktif, terampil mampu menguasai dan memahami materi sehingga mampu menjawab soal dan mendapatkan nilai rata-rata 82 melampaui batas KKM. Sedang 25% siswa kurang aktif dan belum mampu menguasai dan memahami materi sehingga mendapat nilai dibawah KKM dan perlu bimbingan lagi. Salah satu usaha penulis untuk mengatasi masalah diatas yaitu dengan merubah startegi pembelajaran yang bisa menarik perhatian yaitu dengan memanfaatkan video klip dan metode drill sebagai sarana menyampaikan materi sambil bermain dan bernyanyi sehingga materi dapat tersampaikan dengan riang gembira. Dengan suasana riang gembira pastinya akan berdampak pada peningkatan motivasi. Alasan inilah penulis memilih strategi tersebut sebagai solusi yang tepat sesuai dengan materi sehingga bisa menjadikan pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan aktifitas, motivasi, pemahaman maupun prestasi siswa. 

       Video merupakan media Audio visual yang menampilkan gerak (sadiman,2008:74). Video klip (music video) merupakan song-length film or videotape production that combines the music of a particular musician or musical group with complementary visual images. (Suatu hasil produksi dari penggabungan musik dari suatu band atau penyanyi dengan tampilan visual yang komplementer). Video klip yang digunakan penulis merupakan media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencermati materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Dalam prakteknya  tak terasa siswa telah menerima materi karena suasana sangat kental dengan permainan yang menghibur. Akan tetapi pesan materi yang disampaikan dengan mudah dipahami, ditirukan maupun dipraktekkan oleh para siswa. 

       Selain itu penulis juga menerapkan metode Drill guna melatih keterampilan maupun daya ingat siswa. Metode Driil menurut Syaiful Sagala (2009:21) adalah metode latihan atau model training yang merupakan suatu cara mengajar baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu,juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.

     Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran yaitu :1) Guru menyiapkan video klip dan sarana prasarana pembelajaran. 2) Guru membuka pelajaran melalui Googgle meet,diawali dengan salam doa dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian, kemudian menginformasikan proses pembelajaran yang akan berlangsung. 3) Melalui Googgle meet guru menyampaikan poin-poin materi pelajaran kemudian membagi link video klip. 4) Guru meminta siswa untuk membuka, melihat, mengingat, menirukan sambil bernyayi secara berulang-ulang (Drill) agar siswa paham, terampil dan terbiasa mengucapkan bahasa inggris. 5) Guru membimbing kemudian membuka waktu untuk saling tanya jawab. 6) Guru memberikan tugas yang diwujudkan dengan video pendek dan harus dikumpulkan tepat waktu. 7) Di akhir kegiatan guru mengevaluasi, merangkum, menilai dan memotivasi siswa dan meminta siswa untuk selalu membiasakan hidup bersih dengan melaksanakan 5M.

     Pembelajaran daring melalui media video klip dan metode drill diatas ternyata telah membawa dampak positif bagi siswa. Terlihat semua siswa merasa senang, riang gembira sehingga kondisi tersebut telah meningkatkan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Video klip ini mampu meningkatkan keterampilan berbicara, menambah perbendaharaan kata, tata tahasa dengan pemahaman yang baik dan benar. Sedangkan peningkatan pengetahuan pemahaman dan  hasil belajar siswa terlihat  meningkat setelah guru mengevaluasi, mengkoreksi dan menilai tugas dari keseluruhan siswa kelas VII A berjumlah 28 siswa semuanya telah 100% terampil memahami dan mampu menjawab dengan benar dengan nilai rata-rata 90 melampaui target diatas KKM. Tidak ada salahnya penulis mengajak guru yang lain khususnya Bahasa inggris untuk mencoba menerapkan metode tersebut dalam menyampaikan materi.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top