PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Print Friendly and PDF

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 

Oleh : Arif Widodo, S.Pd

Guru PJOK SLB Sulaisa Tirtomoyo, Wonogiri Jawa Tengah

Arif Widodo, S.Pd


       Menurut Wawan S. Suherman (2004: 23) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan emosi. Dalam pembelajaran PJOK untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) itu direncanakan dan dirancang dengan khusus yang dinamakan dengan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Adaptif dan lebih mudahnya dengan Penjas Adaptif. 

        Menurut Taufan, dkk (2018: 02), pendidikan jasmani adaptif adalah sebuah proses didik melalui aktifitas jasmani yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik, demi terciptanya laju pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis anak seutuhnya.

       Begitu pula pembelajaran Penjas Adaptif di SLB Sulaisa Tirtomoyo yang mana peserta didik terdiri dari berbagai macam ketunaan, yaitu : tuna netra, tuna rungu wicara, tuna grahita, tuna daksa, downsyndrome, dan autis. Dalam penjas adaptif harus dikemas lebih menarik, lebih aman, lebih aman, dan lebih nyaman. Sehingga peserta didik dapat tercukupi aktivitas gerak dalam pembelajaran PJOK. Contoh pembelajaran PJOK (penjas adaptif) di SLB Sulaisa Tirtomoyo adalah sebagai berikut :

Tuna netra

       Menggunakan bola yang berbunyi apabila bergerak, sehingga peserta didik mencari bola tersebut.

Tuna rungu wicara

       Pada dasarnya penjas adaptif untuk peserta didik yang digunakan tidak berbeda jauh dengan yang digunakan anak normal, karena karakteristik peserta didik dalam memanfaatkan peralatan itu tidak beda jauh bahkan cenderung sama ataupun ada yang lebih baik dari sebagian anak normal.

Tuna grahita

       Untuk pembelajaran penjas adaptif pada anak tuna grahita ini, bila menggunakan bola, maka bola yang digunakan adalah bola plastic/ bola karet yang digunakan sebagai permainan anak-anak kecil (balita).

Tuna daksa

       Dalam penjas adaptif untuk tuna daksa semisal menggunakan bocce, karena keterbatasan fisik maka peserta didik melempar bola bocce dengan berbagai cara, ada yang menggunakan kursi roda dan ada pula yang duduk di bawah. Sehingga peserta didik merasa senang dan tertantang.

Downsyndrome

        Pada penjas adaptif downsyndrome ini yang digunakan seperti halnya pada peserta didik tuna daksa di atas, yaitu menggunakan bocce. Jadi bisa disimpulkan peserta didik melakukan permainan dan atau pertandingan bocce.

Autis 

        Sama halnya tuna daksa dan downsyndrome, peserta didik autis juga bermain bocce dan selama ini juga membuat peserta didik lebih senang dalam melakukan aktivitas fisik.

       Untuk lebih jelasnya, Menurut Furqon dalam Sukardin (2006;5) manfaat Pendidikan jasmani bagi anak berkebutuhan khusus sebagai berikut : 

1. Dapat membantu mengenali kelainannya dan mengarahkannya pada individu-individu atau lembaga-lembaga yang terkait;

2. Dapat memberi kebahagiaan bagi anak dengan berkebutuhan khusus, memberi pengalaman bermain yang menyenangkan;

3. Dapat membantu siswa mencapai kemampuan dan latihan fisik sesuai dengan keterbatasannya;

4. Dapat memberi banyak kesempatan mempelajari keterampilan yang sesuai dengan orang-orang yang memiliki kelainan untuk meraih sukses.

       Pendidikan jasmani dapat berperan bagi kehidupan yang lebih produktif bagi anak dengan kebutuhan khusus dengan mengembangkan kualitas fisik yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kehidupan sehari – hari.

       Dengan modifikasi pembelajaran (Penjas adaptif) akan dapat membawa perkembangan kepada peserta didik. Jadi disimpulkan, guru PJOK harus dapat berfikir kritis dalam melakukan pembelajaran penjas adaptif, untuk dapat memilah memilih pembelajaran karena setiap individu peserta didik mempunyai karakter yang berbeda. Semangat Guru PJOK SLB. 



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top