GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MEMBANGUN KESADARAN BELA NEGARA SISWA DI SEKOLAH
MEMBANGUN KESADARAN BELA NEGARA SISWA DI SEKOLAH
Oleh : Sutrisni, S.Pd
Guru SMP Negeri 5 Demak Jawa Tengah
Sutrisni, S.Pd |
Pembelajaran adalah sebuah proses yang harus dilakukan oleh peserta didik secara bertahap dan terus menerus. Proses belajar sesungguhnya bukan semata-mata kegiatan menghafal. banyak hal yang kita ingat akan hilang dalam beberapa jam. Untuk mengingatkan apa yang diajarkan seorang, peserta didik harus mengolahnya atau memahaminya. Seorang guru tidak serta merta menuangkan sesuatu ke dalam pikiran siswa, karenanya merekalah yang harus mengolah apa yang mereka dengar dan lihat menjadi satu kesatuan yang bermakna.
Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Seorang guru harus memiliki kecakapan atau kemampuan mengajar dan memiliki kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Hal ini berarti guru harus memiliki minimal dasar kompetensi sebagai bentuk wewenang dan kemampuan di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Mampu memberikan pembelajaran dan pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara
Pemuda yang dalam hal ini adalah siswa, dan siswi adalah seorang yang berjiwa besar dalam menghadapi segala hal. Sedangkan bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Usaha bela negara bukan semata-mata kewajiban TNI, melainkan segenap warga termasuk siswa, karena masa depan bangsa negara berada di tangannya. Oleh karena itu, sedari dini ditanamkan kepada siswa, bahwa siswa harus mengetahui dan memahami tugas-tugasnya dalam membangun jiwa bela negara. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menumbuhkan sifat dan sikap kepemimpinan pada saat pembelajaran dikelas dengan ciri-ciri diantaranya: a. Berilmu, berakhlak, berintegritas, profesional dan pandai. b. Dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab terhadap keputusannya. c. Dapat mempengaruhi, bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh. d. Bersedia mendengar masukan dan kritik. d. Bisa memotivasi sesama teman.
2. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa pada saat pembelajaran, dengan metode diskusi, ditekankan kepada siswa bahwa siswa harus berkarakter pandai, kepandaian yang meliputi : a. Pandai mengurus diri sendiri, dan organisasi termasuk mengatur waktu keperluan diri sendiri dan kelompok. b. Pandai mendengar dan menghormati apapun kritik dan pendapat. c. Pandai menganalisa dalam membuat keputusan. d. Pandai berkomunikasi dengan santun. e. Pandai menulis, mendokumentasi dan mengerti IPTEK/TIK.
3. Menumbuhkan minat siswa untuk Mengikuti kegiatan2 ekstra kurikuler yang bertujuan membentuk jiwa cinta tanah air,bela negara, disiplin dan peduli dengan sesama, diantaranya adalah : Pramuka, PMR, Resimen mahasiswa.
4. Menanamkan pengertian kepada siswa bahwa Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh, sehingga diharapkan siswa tidak apatis atas segala masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara di rusak oleh koruptor- koruptor dan segelintir orang yang haus akan kekuasaan.
5. Memberikan pendidikan cinta tanah air secara berkesinambungan, sejak SD sampai mahasiswa, melalui Resimen Mahasiswa (Menwa), sehingga membentuk karakter siswa/pemuda yang mampu menjadi pelopor utk perubahan dan memiliki kepekaan sosial dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini dan ikut mencari solusinya.
Dengan membangun kesadaran itulah, maka siswa/pemuda telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk ikut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: