PENERAPAN METODE SQ3R DAN PEMANFAATAN VIDEO CERITA LEGENDA DI YOUTUBE MAMPU MENARIK MINAT BELAJAR, MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Print Friendly and PDF

PENERAPAN METODE SQ3R DAN PEMANFAATAN VIDEO CERITA LEGENDA DI YOUTUBE MAMPU MENARIK MINAT BELAJAR, MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Heni Rahmawati, S.Pd.

Guru Bahasa Jawa SMP PGRI 7 Jatiroto Wonogiri Jawa Tengah


Heni Rahmawati, S.Pd.


       Pendidikan merupakan kunci untuk kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri sebagai multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang di implementasikan dalam proses pembelajaran.

       Mengutip pendapat Ki Hajar Dewantara, ’’Pendidikan adalah sebuah proses pembudayaan sebagai usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi muda yang tidak hanya bersifat pemeliharaan, namun juga untuk memajukan dan mengembangkan kebudayaan menuju kearah keluhuran hidup kemanusiaan.

       Sekolah merupakan salah satu lembaga yang menaungi pendidikan yang didalamnya terdapat interaksi pembelajaran antara siswa [peserta didik] dan guru [pendidik]. Siswa adalah seorang atau sekelompok orang pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkan, sedangkan guru adalah seseorang atau sekelompok  orang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. 

      Dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Jawa, seorang guru harus inovatif dan menarik dalam menyampaikan materi dengan menyesuaikan karakteristik siswa pada materi pembelajaran yang diampu. Misalnya dalam menggunakan metode yang tepat dan memanfaatkan media pembelajaran yang berbasis teknologi aplikasi. Media bisa diartikan sebagai alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video, kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (gagne dan briggs dalam Arsyad, 2002:4).

       Kenyataan di lapangan tak bisa dipungkiri bahwa mata pelajaran bahasa jawa sering dikesampingkan karena hanya termasuk muatan lokal. Tak sedikit para peserta didik yang kurang tertarik pada mata pelajaran ini, padahal nilai-nilai yang luhur yang terkandung di dalamnya sangat bermanfaat untuk membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Melihat begitu pentingnya mata pelajaran ini khususnya untuk di sampaikan pada peserta didik, maka guru sebagai organisatoris dan pengelola kelas hendaknya dapat mengorganisir semua faktor,seperti tujuan, metode, media, sarana-prasarana,waktu yang efektif dan efisien. Seluruhnya harus berjalan bersama saling melengkapi agar dalam pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

       Penulis sebagai guru mata pelajaran Bahasa Jawa khususnya pada kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2023/2024 di SMP PGRI 7 Jatiroto Wonogiri tak pernah lelah dan selalu berinovasi agar mata pelajaran ini diminati oleh para siswa. Diantarnya dengan cara mengoptimalkan setiap penyampaian materi pembelajaran dengan strategi yang tepat dan terukur serta dengan memanfaatkan media berbasis teknologi aplikatif sehingga mampu menarik minat belajar dan materi mudah dipahami maupun ditiru. Inovasi pembelajaran yang pernah lakukan penulis ketika mengajar kelas VIII pada semester genap, saat menyampaikan materi ”Cerita Legenda”. Saat pembelajaran berlangsung awal mulanya beberapa peserta didik masih terlihat jenuh bosan kurang minat sehingga pasif,kurang semangat dalam belajar dan berdampak pada penurunan daya serap terhadap materi, pengetahuan maupun nilai hasil belajarnya. Penurunan dapat dilihat saat guru memberikan soal pada keseluruhan sebanyak 10 peserta didik terlihat hanya 60% yang mampu mendapatkan nilai rata-rata 80 karena mereka aktif dan mempunyai motifasi dalam mengikuti pembelajaran.Sedangkan sisanya 40% peserta didik kurang aktif dan motifasi belajar menurun sehingga hanya mendapatkan nilai dibawah batas minimal yang ditentukan. Untuk mengatasi hal tersebut akhirnya penulis melakukan evaluasi pembelajaran, dan pada pertemuan selanjutnya memilih menerapkan metode SQ3R serta memanfaatkan video cerita legenda yang hasilnya membawa dampak kemajuan yang positif. 

       SQ3R adalah singkatan dari Survey-Question-Read-Recite-Review (Survey, pertanyaan, membaca, menceritakan, meninjau). Metode ini merupakan sistem belajar yang terkenal secara luas yang mudah diadaptasikan dengan tugas-tugas membaca. Menurut (Suyatno,2009), metode  pembelajaran kooperatif tipe SQ3R adalah metode pembelajaran yang menggunakan strategi membaca dengan menugaskan peserta didik membaca bahan belajar secara seksama. Video menurut Agnew dan Kellerman (1996) mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak. Dalam pemanfaatan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Jawa, video ini dibuat sendiri oleh penulis disesuaikan dengan materi, dibuat sedemikian rupa agar lebih menarik kemudian diunggah di chanel youtube.Video pembelajaran di youtube ini telah memiliki unsur audio atau suara serta unsur gambar bergerak sehingga dapat menarik perhatian siswa. Tujuan dengan adanya gambar yang bergerak serta didukung dengan teks maka akan mempermudah pemahaman dan  memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran.  

       Langkah-langkah dalam pembelajaran yaitu: 1] Guru menyiapkan sarana pembelajaran yang akan digunakan. 2] Guru membuka, menyampaikan tujuan dan proses pembelajaran. 3] Untuk menarik perhatian guru memutar video di link youtube, sekaligus memaparkan materi pokok pembelajaran. 4] Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat video, memperhatikan judul, materi pokok dan garis besar kemudian dicatat. 5] Guru memberikan petunjuk dan menyuruh peserta didik untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan sesuai materi. 6] Peserta didik dibimbing secara aktif dalam mencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat.7] Guru meminta peserta didik untuk presentasi hasil pekerjaan tersebut di depan kelas. 8] Guru menyarankan peserta didik untuk meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban guna memastikan mereka memahami ide pokok dari bahan yang di berikan. 9] Guru memberikan kesempatan untuk tanya jawab. 10] Guru menutup kegiatan dengan memberikan penguatan, rangkuman, motivasi dan apresiasi.

       Pemanfaatan video cerita legenda yang di unggah di chanel youtube dan penerapan metode SQ3R pada peserta didik kelas VIII akhirnya mampu menarik perhatian sehingga menumbuhkan semangat dan aktifitas peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang semula menjenuhkan berubah menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga seluruh langkah pembelajaran diikuti dari awal sampai akhir. Kondisi di atas akhirnya berdampak pada peningkatan daya serap, pemahaman, kecermatan, keterampilan maupun nilai hasil belajarnya. Peningkatan nilai akademik dapat diketahui saat diadakan ulangan harian, dari seluruh peserta didik kelas VIII sejumlah 10 seluruhnya telah 100% mampu mencapai nilai rata-rata 88 melampaui batas minimal. Peningkatan yang lain berupa perubahan karakter kedisiplinan, sopan santun maupun sikap saling menghargai.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top