GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENINGKATAN KUALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN
PENINGKATAN KUALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN
Oleh: Endang Yudaningsih
SDN Celep 4, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen Jawa Tengah
Endang Yudaningsih |
Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugasnya sebagai guru secara maksimal. Guru yang berkualitas adalah guru yang terlatih dan terdidik tidak hanya memiliki pendidikan formal tetapi juga menguasai berbagai strategi dan teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta landasan-landasan kependidikan seperti tercantum dalam kompetensi guru.
Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, guru harus memiliki 3 kemampuan agar kinerjanya maksimal, yaitu: kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah, intelek, sabar, sopan, rajin, kreatif, kepercayaan diri, optimis, kritis, obyektif, dan rasional. Yang kedua adalah kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi, tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun, tertib, bersifat adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan cinta anak didik. Yang ketiga yaitu kemampuan profesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G yang meliputi 10 kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi dalam kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalaman/ aplikasi bidang studi, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media dan sumber, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan, mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan mengajar.
Menjadi seorang guru yang berkualitas harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas. Agar tidak membuat peserta didik menjadi bosan dalam model pembelajaran yang diterapkan. Dengan adanya guru yang berkualitas, maka pendidikan akan berjalan lebih terorganisir. Dan akan menciptakan suatu pendidikan yang lebih bermutu serta pendidikan yang lebih baik untuk menghasilkan peserta didik yang bermutu juga. Dalam upaya meningkatkan kualitas guru, beberapa startegi harus dilakukan. Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan (David, 2011). Strategi bisa juga diartikan sebagai alat atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan.
Strategi untuk meningkatkan kualitas guru juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal berarti faktor yang ada di luar dari guru seperti faktor lingkungan sekitar. Faktor internal berarti faktor yang berasal dari diri guru itu seperti motivasi. Oleh karena itu pengembangan kualitas guru bergantung pada guru itu sendiri.
Faktor internal itu diantara lain meningkatkan kualifikasi akademik sejalan dengan bidang yang diampu, memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi guru yang profesional yaitu memenuhi kompetensi pribadi, sosial dan profesional. Guru bisa meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan-kegiatan seperti diskusi tentang satuan pelajaran, diskusi tentang substansi materi pelajaran, diskusi pelaksanaan proses belajar mengajar termasuk evaluasi pengajaran, melaksanakan observasi aktivitas rekan sejawat di kelas, mengembangkan evaluasi penampilan guru oleh peserta didik, mengkaji hasil evaluasi penampilan guru oleh peserta didik sebagai feedback bagi anggota kelompok. Guru juga bisa mengikuti kegiatan kelompok kerja guru, mengembangkan diri melalui pelatihan-pelatihan keguruan.
Sedangkan yang mencakup faktor eksternal antara lain kondisi lingkungan tempat mengajar yang kondusif, nyaman dan aman sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya tanpa gangguan, dukungan dari kepala sekolah untuk terus dapat mengembangkan diri baik pengembangan kompetensi pedagogik, sosial maupun pribadi, dan kebijakan pemerintah yang mendukung kesejahteraan guru dan kinerja guru seperti standarisasi kompetensi guru, Undang-undang guru dan dosen, sertifikasi, program guru harus selalu mengikuti perkembangan dan perubahan pendidikan oleh karena itu diperlukan upaya dan strategi dalam mendukung perkembangan tersebut. Dengan melaksanakan strategi di atas diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuannya sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh guru lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi peserta didik untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.Tujuan utama dari inovasi pembelajaran adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana termasuk struktur dan prosedur organisasi agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai secara optimal. Sedangkan manfaat diadakannya inovasi diantaranya dapat memperbaiki keadaan sebelumnya ke arah yang lebih baik, memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat mengujicobakan inovasi yang kita laksanakan, mendorong untuk terus mengembangkan pengetahuan dan wawasan, menumbuhkembangkan semangat dalam bekerja.
Merujuk dari tujuan dan manfaat dari inovasi pembelajaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa seorang guru perlu membuat inovasi pembelajaran untuk memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berhasil atau dapat tercapai tujuannya.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: