PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN

Oleh : Hanif Rapsodiningsih, S.Pd

Guru Mapel Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah

Hanif Rapsodiningsih, S.Pd


       Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang dihasilkan dari imaji seorang pengarang terhadap apa yang dirasakan, dilihat, didengar dan dialaminya. Lewat pengalaman tersebut pengarang kemudian merealisasikan imajinya ke dalam bentuk cerita yang ditulis secara singkat, padat dan jelas, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama bagi para pembaca untuk menyudahi atau menyelesaikan cerita yang ditulis tersebut.

      Kajian tentang cerita pendek sangat penting dan diperlukan untuk menunjang pembelajaran sastra di SMA khususnya kelas XI semester 1. Pentingnya mempelajari teks cerpen ini terbukti dan terdapat di dalam Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016, yaitu memahami, menerapkan dan menganalisis. Untuk pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen ini, para siswa kadangkala mengalami kesulitan yang disebabkan minimnya minat peserta didik dalam membaca cerpen dan memahami isinya. Menyikapi keadaan yang demikian, maka guru berusaha mencoba mencari model pembelajaran yang tepat untuk memudahkan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen. Pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas adalah pembelajaran kooperatif dengan model STAD yang diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen.

       Pembelajaran Kooperatif adalah strategi pembelajaran yang terpusat pada kegiatan siswa untuk belajar kelompok, saling menyumbangkan pikiran dan tanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok (Slavin, dalam Rahayu, 1998). Belajar kelompok bertujuan agar interaksi siswa menjadi maksimal dan efektif, baik interaksi antara siswa maupun interaksi dengan guru. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan membagi siswa dalam kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap anggota harus memupuk kerja sama dan saling membantu untuk memahami materi yang sedang diajarkan. Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa model salah satunya yaitu STAD. Pembelajaran kooperatif yang paling sederhana adalah STAD karena mudah dalam pelaksanaannya.

       STAD (Student Teams-Achievement Divisions) adalah pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 5 tahapan yaitu presentasi kelas, studi kelompok, pengetesan, penskoran dan penghargaan. Dengan adanya pembauran siswa dengan komposisi yang seimbang pada masing-masing kelompok pada proses pembelajaran, dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan mampu menjalin kekompakkan dan kerja sama serta bersungguh-sungguh membantu teman satu kelompoknya. Sehingga melalui penerapan model STAD tersebut diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2) Guru menyajikan materi menganalisis unsur intrinsik cerpen kepada siswa baik menyajikan materi dengan peragaan (demonstrasi) atau teks. 3) Kelas dibentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kompetensi dan kemampuan yang heterogen. Keheterogenan dalam kelompok diharapkan dapat melatih siswa dalam menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan teman yang mempunyai latar belakang yang beragam. 4) Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa menganalisis unsur intrinsik cerpen. 5) Guru mengetes siswa dengan cara tiap kelompok harus menyajikan hasil kerja mereka. 6) Guru memberikan penilaian dan penghargaan terhadap hasil kerja kelompok siswa.

       Pembelajaran kooperatif model STAD dengan lima tahapan yaitu: presentasi, belajar kelompok, pengetesan, penskoran, dan penghargaan, memberikan dampak peningkatan pada proses belajar siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen. Dampak tersebut dapat dilihat dari aspek kognitif yaitu nilai siswa mengalami peningkatan saat dilakukan pengetesan. Berikutnya dari aspek afektif dapat dilihat dari peningkatan aktifitas siswa saat proses belajar berlangsung yaitu aktif. Pembelajaran kooperatif model STAD merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen khususnya bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Pracimantoro. 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top