PENERAPAN METODE SQ4R DAN PEMANFAATAN VIDEO YOUTUBE MAMPU MENINGKATKAN PENGETAHUAN, PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Print Friendly and PDF

PENERAPAN METODE SQ4R DAN PEMANFAATAN VIDEO YOUTUBE MAMPU MENINGKATKAN PENGETAHUAN, PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Siswanto, S.Pd.

Guru Bahasa Jawa SMP N 2 Jatiroto Wonogiri Jawa Tengah

Siswanto, S.Pd.


       Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu  dan proaktif  menjawab tuntutan zaman  yang selalu berubah. (Permendiknas nomor 41 tahun 2007). 

       Keberhasilan dan kualitas pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar disekolah  diantaranya faktor dari siswa, guru, kurikulum, metode maupun media dalam pembelajaran. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi terhadap masyarakat. Guru merupakan sosok sentral yang berperan mencerdaskan para peserta didik melalui proses pembelajaran. Kehadirannya merupakan faktor yang paling dominan, karena di tangan gurulah kualitas pendidikan dapat diraih melalui proses pembelajaran. Ketika melaksanakan proses pembelajaran di kelas, seorang guru dituntut untuk mampu memilih strategi maupun metode pembelajaran dengan tepat sesuai dengan materi yang diajarkan agar proses pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, mudah dipahami, memancing aktifitas, kreatifitas serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. 

       Pembelajaran hakikatnya merupakan usaha sadar diri seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi dengan sumber belajar lainnya), dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Pembelajaran juga merupakan interaksi dua arah dari seorang  guru kepada peserta didik, dan terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah di tetapkan sebelumnya (Trianto,2009:17). Oleh karena itu kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi sesuai yang diharapkan (Suryani dan  Agung,2012:1). Guna menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, guru dapat dengan leluasa memilih dan menerapkan metode dan penggunaan media pembelajaran dengan tepat dengan menyesuaikan karakteristik materi pembelajaran yang diampu, khususnya pada mata pelajaran bahasa jawa.

       Bahasa Jawa merupakan salah satu dari berbagai bahasa daerah di indonesia yang terus dilestarikan oleh pemerintah. Salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan dengan mengajarkannya di lembaga pendidikan formal (sekolah). Melalui pelajaran Bahasa Jawa yang telah diterapkan di sekolah  perlu kita dukung dan kita galakkan supaya budaya daerah tidak hilang ditelan oleh zaman.          

       Akibat pandemi virus covid 19 yang melanda keseluruh pelosok daerah di Indonesia, telah mengakibatkan dunia pendidikan mengalami kemunduran beberapa langkah sekaligus penurunan kualitas pendidikan. Penyebaran virus covid 19 yang begitu cepat akhirnya memaksa pemerintah menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka di sekolah dengan menggantinya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar di rumah secara daring online. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menekan penyebaran virus khususnya dilingkungan sekolah. Menurut Setijadi, Pendidikan Jarak jauh (PJJ) adalah jenis pendidikan dimana peserta didik berjarak jauh dari pendidik, sehingga pendidikan tidak dapat di lakukan secara tatap muka dan penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta  didik harus di lakukan melalui  media ( Setijadi. 2005:1).

       Praktek penerapan pembelajaran daring ini tak semudah yang dibayangkan, banyak kendala dan permasalahan pembelajaran yang harus dihadapi oleh guru maupun siswa. Diantaranya SDM yang belum sepenuhnya siap, sinyal yang tidak stabil, saran prasarana yang belum mendukung dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akhirnya berdampak pada rendahnya partisipasi siswa dalam belajar secara daring dan perlu segera diselesaikan. Beberapa kendala lain yang dialami oleh sebagian siswa ini tentunya membawa dampak menurunnya motivasi, aktifitas, keterampilan daya serap maupun pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang guru yang benar-benar aktif, kreatif dan inovatif serta pandai menyesuaikan  pembelajaran dalam kondisi seperti sekarang ini. 

       Penulis sebagai guru Bahasa Jawa kelas VIII D  pada semester genap tahun pelajaran 2020/ 2021, selama pembelajaran daring ini sering memanfaatkan aplikasi pembelajaran seperti zoom, WhatsApp, Google classroom, microsoftteam365 dan yang lainnya. Tetapi saat menyampaikan materi pada pertemuan pertama bab tentang “Menelaah teks Piwulang Serat Wulangreh Pupuh Kinanthi” memilih menerapkan metode SQ4R dan memanfaatkan Video Youtube sebagai sarana untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran jarak jauh. Alasan pemilihan di atas karena aplikasi pembelajaran yang digunakan pada pertemuan pertama kurang maksimal dan beberapa siswa terlihat jenuh, sehingga kondisi tersebut berpengaruh pada penurunan motivasi, aktifitas, penegtahuan, pemahaman dan hasil belajarnya. Dampak penurunan tersebut terlihat ketika guru memberikan tugas soal untuk dikerjakan serta mengecek kedisiplinan siswa. Dari jumlah total keseluruhan kelas VIII D sebanyak 32 siswa hanya 70% yang selalu aktif, disiplin mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas dengan benar sehingga mendapatkan nilai rata-rata 80 melampaui batas minimal kkm, sedangkan 30% siswa kurang aktif,tidak disiplin dan hasil belajarnya belum memenuhi kkm. Setelah di evaluasi, pada pertemuan selanjutnya penulis memilih menerapkan metode SQ4R dan memanfaatkan media video youtube sehingga hasilnya  mampu membawa dampak perubahan yang lebih baik.  

       Menurut (Ermanto:2019:64), SQ4R (Survey, Quwstion, Read, Recite, Rite, Review) adalah merupakan strategi keempat dalam keterampilan membaca cerdas, strategi ini merupakan varian dan pengembangan dari strategi SQ3R. Metode ini merupakan sitem belajar yang terkenal secara luas yang mudah diadaptasikan dengan tugas-tugas membaca. Dengan tujuan kegiatan membaca akan lebih efektif dan efisien serta memungkinkan memberi hasil yang maksimal. Metode pembelajaran kooperatif tipe SQ4R adalah metode pembelajaran yang menggunakan strategi membaca dengan menugaskan siswa membaca bahan belajar secara seksama

       Video menurut Agnew dan Kellerman (1996) mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak. Dalam pemanfaatan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Jawa, video ini dibuat sendiri oleh penulis disesuaikan dengan materi, dibuat sedemikian rupa agar lebih menarik kemudian diunggah di chanel youtube. Video pembelajaran di youtube ini telah memiliki unsur audio atau suara serta unsur gambar bergerak sehingga dapat menarik perhatian siswa. Tujuan dengan adanya gambar yang bergerak serta didukung dengan teks maka akan mempermudah pemahaman dan  memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran.  

       Adapun langkah-langkah penerapan dalam pembelajarannya yaitu. 1) Guru membuat dan menyiapkan video kemudian diunggah di chanel youtube. 2) Melalui zoom meeting guru membuka dan menyampaikan tujuan,proses pembelajarannya serta poin-point materi. 3) Tahap Survey, guru mengirim video dan meminta siswa untuk melihat, memperhatikan, mengenal detail-detail informasi penting dan garis besar materi. 4) Tahap Question, guru meminta kepada siswa untuk memperhatikan setiap makna dari teks bacaan, setelah itu siswa di beri tugas untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan serta mengidentifikasi, menetukan isi teks, menelaah, menyajikan data. 5) Tahap Reading, guru  menyuruh siswa membaca buku atau modul secara aktif untuk mengerjakan tugasnya. 6) Tahap Reflect, siswa menginformasikan tugasnya dengan mengirim kepada guru kemudian guru mengkoreksi. 7) Tahap Recite,guru meminta siswa mengingat dan memahami materi dengan cara membuat rangkuman dari seluruh materi dilanjutkan tanya jawab. 8) Tahap Review, guru menugaskan siswa untuk kembali membaca  dan memahami intisari. 9) Guru mengevaluasi, mengapresiasi, memotivasi,.dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan 5M. 

       Penerapan metode SQ4R dan pemanfaatan media berupa video youtube telah menarik perhatian dan minat belajar siswa. Suasana pembelajaran yang asyik dan menyenangkan mampu meningkatkan motivasi, aktifitas, pengetahuan, pemahaman maupun hasil belajarnya. Peningkatan hasil belajar diketahui saat guru mencoba mengkoreksi tugas yang tekah duberikan dan memberi pertanyaan kepada seluruh siswa kelas VIII D sejumlah 32 anak 100% telah mampu aktif, disiplin sehingga mereka menguasai materi, memahami materi dan menjawab dengan mendapatkan nilai rata-rata 90 melampaui batas minimal kkm. Selain itu peningkatan siswa terlihat pada semangat dalam belajar dan terampil dalam menggunakan teknologi informasi.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top