GAMIFIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POWERPOINT

    Oleh: Yuliana, S.Pd

    Guru SD Negeri Tepisari 01 Kec. Polokarto Kab. Sukoharjo Jawa Tengah


    Yuliana, S.Pd


           Masih rendahnya minat siswa terhadap pelajaran matematika akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan sebagian pelajar mengaggap matematika adalah pelajaran paling susah.1) Matematika dianggap membosankan, matematika kerap dianggap membosankan bagi sebagian siswa karena banyaknya angka, rumus, dan teori yang rumit. 2) Pendapat bahwa matematika itu susah, adanya pendapat bahwa matematika itu susah dapat memengaruhi pemikiran sebagian siswa. 3) Kurang memahami materi, sebagian siswa yang menganggap matematika itu susah disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka terhadap materi dalam pelajaran matematika. Pemilihan metode dan media pembelajaran akan mempengaruhi motivasi komunikasi dan interaksi belajar siswa untuk lebih merespon serta interaktif dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran dengan Teknologi Informasi (TI) penting karena dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan kreativitas, dan membantu siswa belajar secara mandiri.

           Mengingat hal di atas, sudah seharusnya guru mempersiapkan diri dengan lebih baik yaitu dengan menjadi guru yang sadar teknologi. Guru harus menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) karena teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan penguasaan TIK guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengimbangi perkembangan teknologi. 

           Gamifikasi adalah pendekatan yang menggunakan elemen-elemen permainan seperti point, level, tantangan, dan penghargaan untuk meningkatkan motivasi keterlibatan dan hasil dalam berbagai konteks termasuk pembelajaran. Menurut Dhais Firmansyah (2020) gamifikasi adalah implementasi komponen game ke dalam domain pengetahuan lain (non game) seperti Points, Badges, Scoreboard, dll. Untuk mengimplementasikan gamifikasi tersebut ke dalam pembelajaran matematika biasanya menggunakan aplikasi yang menarik, salah satunya adalah PowerPoint.

           PowerPoint adalah aplikasi presentasi dari Microsoft yang digunakan untuk membuat presentasi multimedia dengan slide, teks, gambar, grafik, video, dan suara. Microsoft PowerPoint dapat menjadi media pembelajaran yang efektif karena dapat membantu menyampaikan materi dengan menarik dan mudah dipahami. Menurut Rusman dkk (2012) Microsoft PowerPoint adalah aplikasi yang didesain untuk menampilkan multimedia dengan menarik, mudah dalam penggunaan, dan relatif murah. 

           Memahami konsep matematika tidaklah mudah bagi siswa, salah satu ciri matematika menurut Soedjadi (2000:13 ) adalah matematika memiliki objek kajian yang abstrak. Hal-hal inilah yang menjadikan siswa sering mengatakan bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit seperti yang dialami siswa kelas VI SD Negeri tepisari 01 dalam mempelajari materi perbandingan karena materi ini membutuhkan pemahaman konsep dan rumus yang harus dipahami oleh siswa. Apalagi jika soal yang harus dikerjakan adalah soal cerita yang mana siswa membutuhkan pemahaman yang mendalam. Materi ini tidak cukup hanya dengan diajarkan menggunakan metode ceramah yang pastinya sangat membosankan siswa saat ini. Siswa lebih menyukai hal-hal yang berbau permainan (game ) dan visual. 

           Gamifikasi dengan PowerPoint dapat dilakukan dengan memberikan asessment soal cerita yang dipadukan dengan gambar video, grafik, atau semacamnya yang dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap soal cerita yang akan dikerjakan. Sehingga siswa akan lebih mudah mengerjakan soal-soal cerita karena sudah mempunyai gambaran tentang isi dari soal.

           Dalam mengerjakan assessment, guru menggunakan permainan dimana setiap langkah yang dikerjakan oleh siswa diberi poin tertentu. Jika siswa mampu menyajikan apa yang diketahui di dalam soal, guru memberikan poin. Siswa mendapat poin lagi apabila mengetahui apa yang ditanyakan dalam soal. Dan jika siswa berhasil mengerjakan soal maka siswa akan mendapat tambahan poin lagi sehingga akan tercipta pembelajaran yang interaktif. Siswa tertantang untuk menyelesaikan level-level dalam soal yang disajikan oleh guru.

           Tujuan awal gamifikasi yaitu agar siswa menjadi tertarik dalam mencoba kemampuan pemahamannya dalam menjawab pertanyaan yang disajikan dalam bentuk kuis ditambah lagi jika nantinya pemenang dari kuis tersebut diberikan semacam reward sebagai penyemangat dan motivasi siswa. Pembelajaran dengan menggunakan gamifikasi PowerPoint tersebut, diharapkan siswa dapat memahami materi dan meningkatkan minat belajar matematika. Sehingga hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik dan kita sebagai guru selalu upgrade pengetahuan dalam penggunaan teknologi yang menunjang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

    Mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa saat foto bersama usai acara pelepasan.


    Pelepasan Mahasiswa MBKM Mandiri FSRD ISI Surakarta Skema KKN Membangun di Desa Banyuanyar Boyolali

    Solo- majalahlarise.com -Program ini merupakan salah satu program dalam skema MBKM Mandiri FSRD ISI Surakarta yang diselenggarakan tahun 2025. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain secara resmi melepas mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa. Program ini bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan desa melalui pendekatan berbasis ilmu dan teknologi.

    Acara penyambutan mahasiswa bertempat di Gedung IKM Kampung Susu & Kopi, Desa Banyuanyar, Boyolali pada Jumat, 21 Maret 2025 yang dihadiri oleh Sri Wastiwi Setyawati selaku Wakil Dekan I FSRD ISI Surakarta, Ahmad Fajar Aryanto selaku Wakil Dekan III FSRD ISI Surakarta, Eko Sri Haryanto selaku Koordinator MBKM Mandiri FSRD, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa KKN MBKM Membangun Desa, Wahid Tuftazani Rizqi. Pelepasan ini disambut langsung oleh Komarudin, ST selaku Kepala Desa Banyuanyar, Boyolali beserta perangkat desa terkait.

    Dalam sambutannya, Eko Sri Haryanto selaku Koordinator MBKM FSRD ISI Surakarta menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat berperan aktif dalam membantu pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dengan menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah.

    “Tugas kalian tidak hanya sebatas menjalankan program kerja, tetapi juga membangun relasi, memahami kearifan lokal, dan memberikan solusi inovatif bagi permasalahan di desa,” ujar Eko Sri Haryanto.

    Program KKN Membangun Desa ini akan berlangsung selama kurang lebih empat bulan di desa Banyuanyar, Boyolali yang tersebar di sembilan dusun. Mahasiswa yang terlibat berjumlah 17 orang, terdiri dari program studi Film dan Televisi (FTV), Fotografi, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Desain Mode Batik. Mereka akan terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti pemberdayaan ekonomi desa, edukasi, penguatan infrastruktur, serta pelestarian budaya dan lingkungan.

    Salah satu peserta dari mahasiswa Prodi FTV, Naufal mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti program ini. “Ini adalah kesempatan luar biasa untuk belajar langsung dari masyarakat dan menerapkan ilmu yang kami dapat di kampus. Kami berharap bisa memberikan manfaat nyata bagi desa yang kami tempati,” ujarnya.

    Komarudin, ST selaku Kepala Desa Banyuanyar, Boyolali menyatakan dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman lapangan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat desa dalam rilis yang dikirim.

    Program MBKM Mandiri skema KKN Membangun Desa merupakan wujud nyata komitmen FSRD ISI Surakarta dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis pada kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. (Sofyan)


    Baca juga: Kejutan! Wakil Wali Kota Solo Hadiri Pesantren Ramadan SD Muhammadiyah PK Kottabarat 

    Polsek Nogosari dan Sanggar SKWL membagikan 500 takjil untuk pengguna jalan.

    Ngabuburit Polsek Nogosari Bersama Sanggar SKWL Gelar Wayang Di Pinggir Jalan

    Boyolali- majalahlarise.com -Berbagai cara dilakukan dalam menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit, Polsek Nogosari, Polres Boyolali bersama Sanggar Keluarga Wartoyo Langgeng (SKWL), mengadakan pentas wayang kulit di pinggir jalan dan bagi bagi takjil Jumat 21 Maret 2025.

    Acara yang juga melibatkan TNI, Bhayangkari, dan juga komunitas ini, diawali dengan penyerahan tokoh wayang oleh Kapolsek Nogosari AKP Suparmi kepada dalang cilik Kondang Kalimasodo. Dalam pagelaran mengambil lakon Kongso adu jago.

    “Acara ini adalah menindak lanjuti perintah pimpinan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat yaitu ngabuburit dan membagikan 500 takjil untuk pengguna jalan,” katanya kepada wartawan disela sela acara.

    Kapolsek mengatakan, dalam acara ini pihaknya bekerjasama dengan sanggar SKWL untuk memberi hiburan kepada masyarakat atau pengguna jalan yang melintas di jalan Nogosari-bandara.



    “Kita juga menggelar wayang kulit dengan dalang cilik Kondang Kalimosodo dengan lakon Kongso adu jago sebagai bentuk melestarikan budaya bangsa,” ucapnya.

    Kapolsek berharap, dengan acara ini polisi selalu dicintai dan dekat dengan masyarakat.

    “Untuk menciptakan keamanan di wilayah Ngosari bersama masyarakat tugas kita lebih ringan,” jelasnya.

    Sementara itu, pimpinan sanggar SKWL Ki Gondo Wartoyo mengatakan, acara ini rutin kita lakukan bersama Polsek Nogosari untuk memberikan dan mengenalkan budaya khususnya wayang kulit kepada masyarakat.

    “Kita bersama Polsek Nogosari ngabuburit bareng,dan bagi bagi takjil. Untuk lakon kita suguhkan lakon kongso adu jago,” katanya.

    Ki Gondo Wartoyo mengemukakan, dibulan Ramadhan ini dirinya mengajak masyarakat untuk menahan hawa nafsu dan membawa suasana Nogosari aman,nyaman,dan rukun.

    “Untuk dalang pada sore ini akan dibawakan anak saya yaitu Kondang Kalimasodo yang masih duduk di sekolah dasar atau SD mengambil lakon Kongso adu jago,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Ki Gondo Wartoyo selain sebagai pemilik sanggar SKWL ia juga sebagai dalang muda terkenal yang nyentrik, kreatif dan inovatif. (Ags/ Sofyan)


    Baca juga: Buka Puasa Bersama FISH Univet Bantara dan Pondok Yatim Darurrohmah Al-Jawahiri, Momen Kebersamaan dan Berbagi di Bulan Ramadan

    Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat Dwi Jatmiko MPd Gr CPS saat menyampaikan tausiyah.


    Mayit Minta Hidup Kembali Hanya Bersedekah

    Solo- majalahlarise.com -Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat Dwi Jatmiko MPd Gr CPS hadir dalam kegiatan Peningkatan Ketaqwaan Korwil III Banjarsari Surakarta bertajuk ‘Pengajian dan Berbuka Puasa Bersama Ramadhan 1446 H’ di SD Negeri Joglo, Jumat (21/3/2025).

    Pada kesempatan itu, Dwi Jatmiko membahas terkait implementasi berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan berbasis al-Quran Surat adz-Dzariyat ayat 19. Artinya, “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

    “Ada pertanyaan mengapa orang mati minta dihidupkan kembali tidak untuk melaksanakan salat, berpuasa, berhaji atau berzakat? Mengapa untuk bersedekah,” ujar Jatmiko, usai acara sambil tersenyum.

    Lebih lanjut, Jatmiko menyinggung bahwa Orangtua dalam Islam itu ada empat. Pertama orangtua kandung atau siapapun yang menyusui, mengasuh, dan memfasilitasi. Kedua, mertua. Karena dari mertualah ada kekerabatan. Ketiga melalui pemimpin di antara kita. Dan Keempat yaitu guru. 

    “Maka, kita harus selalu menghormati dan mendoakan kebaikan untuk orang tua kita. Baik orangtua kandung, mertua, atau guru-guru kita. Insyaallah hidup kita berkah dunia akhirat,” bebernya.

    Korps Mubalig Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo tersebut menyebutkan makna takwa dengan mengutip alQuran Surat Ali Imran 134 yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

    Ketua Panitia, Sugiman SAg SPd MPdI, menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Dengan harapan untuk menjalin silaturahmi antar guru dan kepala sekolah serta program ketaqwaan. 

    “Alhamdulillah kegiatan sore ini, kegiatan peningkatan ketaqwaan Pendidikan agama Islam dalam rangka memakmurkan bulan ramadan menyelenggarakan kegiatan pengajian, dilanjutkan buka puasa bersama dan santunan bagi anak yatim,” tuturnya.

    Turut hadir dalam acara pengawas Korwil III Banjarsari Kartono SPd MPd, Pengurus K3S Korwil III Sukiman SPd MPd, Ketua Gugus se-Korwil III, Kepala SD Negeri dan Swasta, Guru agama Islam SDN/Swasta, Karyawan atau staf Kantor Korwil III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. (Sofyan)


    Baca juga: Kejutan! Wakil Wali Kota Solo Hadiri Pesantren Ramadan SD Muhammadiyah PK Kottabarat

    Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, yang juga orang tua dari Muhammad Luthfi Subandono, murid kelas II SD Muhammadiyah PK Solo hadir di tengah-tengah kegiatan. 


    Kejutan! Wakil Wali Kota Solo Hadiri Pesantren Ramadan SD Muhammadiyah PK Kottabarat 

    Solo- majalahlarise.com -Sebanyak 148 murid kelas II dan III SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti Pesantren Ramadan 1446 Hijriah yang digelar di sekolah setempat, Rabu-Kamis (19-20/3/2025).

    Dengan mengambil tema “Ramadan Sebagai Momentum Meningkatkan Kualitas Ibadah”, kegiatan ini diharapkan dapat melatih kemandirian dan rasa tanggung jawab para murid.

    Ketua pelaksana kegiatan, Atit Nur Ariyanna, menyampaikan tujuan diadakannya pesantren Ramadan ini untuk membentuk karakter spiritual yang lebih kuat dengan pembiasaan ibadah, perilaku disiplin, dan sikap toleransi. 

    "Kegiatan pesantren Ramadan ini juga dapat membangun hubungan sosial dan kebersamaan melalui interaksi dengan murid lain yang memiliki minat dan tujuan yang sama", terangnya. 


    Kegiatan inti dimulai dengan pembukaan dilanjutkan pembagian enam kelompok putra dan enam kelompok putri untuk lomba merangkai puzzle. Puzzle yang dirangkai berupa potongan ayat Al-Qur'an dari surat Al Kafirun, Al Humazah, At Takatsur, dan Al Insyirah. Para murid tampak bekerja sama dan antusias menyusun puzzle sesuai batas waktu yang ditentukan. Kriteria penilaian dalam perlombaan ini dilihat dari ketepatan dan kecepatan menyusun puzzle. 

    Kejutan muncul saat Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, yang juga orang tua dari Muhammad Luthfi Subandono, murid kelas II SD Muhammadiyah PK Solo hadir di tengah-tengah kegiatan. 

    Ia memberikan sambutan serta motivasi menjalankan ibadah puasa Ramadan dan mengajak peserta terus bersemangat menyambut hari raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    "Bu Astrid senang melihat anak-anak di sini sudah banyak yang berpuasa satu hari penuh. Saling rukun antar teman dan titip anak Bu Astrid, ya," pesannya kepada para murid. 

    Kegiatan inti dilanjutkan dengan mendongeng bersama Kak Firoh bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Solo. Kak Firoh mempersembahkan cerita fabel yang menginspirasi tentang kupu-kupu, ulat, dan ular yang celaka akibat memiliki sifat sombong dalam diri mereka.

    Sebagai bentuk refleksi, Kak Firoh meminta beberapa murid untuk maju menyimpulkan isi cerita fabel yang disampaikan. Bagi murid yang dapat menyimpulkan dan menjawab pertanyaan dari Kak Firoh mendapatkan doorprize yang menarik. 

    Salah satu murid kelas II, Muhammad Naufal Kenzo Kurniawan, merasa senang dan antusias mengikuti kegiatan pesantren Ramadan kali ini.

    "Pengalaman menarik, ini pertama kali aku tidur di sekolah. Kegiatan yang dihadirkan sangat bagus dan tidak membosankan," ucapnya.  

    Malam selepas salat tarawih diisi dengan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) oleh Ustaz Faris Isnawan. Tema yang diangkat yaitu "Semangat Menjadi Anak Saleh-Salehah". Materi yang dibawakan sangat menyentuh hati, sehingga para murid terhanyut dalam perasaan saat mengenang ibadah salat yang telah dilakukan dan perilaku mereka kepada orang tua.

    "Jadikan Nabi Muhamad saw. sebagai teladan kita. Ingat, amal yang baik didapatkan dari hasil iman, adab, dan ilmu. Cobaan di dunia ini tiada apa-apanya kalau kita belum diuji keimanan kita," pesannya. 

    Kegiatan penutup diisi dengan pembagian hadiah lomba puzzle merangkai surah dan lomba kebersihan kamar sebagai wujud implementasi karakter mandiri serta tanggung jawab. Tak lupa, beberapa murid diminta untuk memberikan pesan kesan selama mengikuti kegiatan pesantren Ramadan tahun ini. (Sofyan)


    Baca juga: Sinuhun Pakoe Boewono XIII Berikan Gelar Pangkat Kepada Kanjeng Pangeran Setiawan Dirjonagoro



    Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII didampingi Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono menyerahkan piagam kenaikan pangkat kepada Setiawan.


    Sinuhun Pakoe Boewono XIII Berikan Gelar Pangkat Kepada Kanjeng Pangeran Setiawan Dirjonagoro 

    Surakarta- majalahlarise.com -Setiawan resmi mendapat kenaikan pangkat dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dari pangkat sebelumnya Kanjeng Raden Aryo kini dinaikkan menjadi Kanjeng Pangeran pada Kamis (20/3/2025). 

    Berkat kepedulian, perhatian, pemikiran, gagasan serta kontribusi bagi kemajuan Karaton Surakarta Hadiningrat, Setiawan dinaikkan gelar pangkatnya.

    Kenaikan pangkat itu dianugerahkan secara langsung oleh Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII didampingi Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono di Karaton Surakarta Hadiningrat, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

    Dalam piagam penganugerahan disebutkan bahwa penganugerahan diberikan atas dedikasi Setiawan dalam setya tuhu terhadap Karaton Surakarta Hadiningrat.

    Disebutkan dengan nama Dirjonagoro dan ganjaran pangkat Pangeran maka namanya kini menjadi Kanjeng Pangeran Setiawan Dirjonagoro, SM, M.Si, MH, MM, CPFI, CFRS, CPOM, CDRA, CPMM.

    Dalam piagam pengukuhan tersebut secara resmi ditandatangani Ingkang Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono XIII dan cap keraton pada tanggal 20 Maret 2025.

    Gelar Kanjeng Pangeran (KP) merupakan salah satu gelar yang tinggi dan mengandung makna tanggung jawab terhadap kepedulian Keraton Solo menjadi prioritas utama.

    Setiawan merasa sangat bahagia dan bersyukur, dengan mendapat kepercayaan dan amanah baru tersebut.

    "Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh SISKS Pakoe Boewono XIII beserta Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono XIII. Saya merasa sangat bahagia dan bersyukur. Dengan pangkat Pangeran ini, saya berkomitmen untuk selalu ikut serta dalam melestarikan warisan budaya Jawa melalui Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat." Ucap Setiawan.

    Pengageng Sasana Wilapa Karaton Surakarta Hadiningrat, KPA H Dany Nur Adiningrat menyampaikan ucapan selamat kepada KP Setiawan atas anugerah pangkat Pangeran.

    "Saya ucapkan selamat, Kanjeng Raden Aryo Setiawan sekarang sudah naik menjadi Kanjeng Pangeran Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atas anugerah dari Sinoehoen Kangdjen Soesoehoenan Pakoe Boewono XIII. Semoga selalu berbakti kepada Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun, pada budaya, pada keadiluhungan budaya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sinuhun menganggap beliau sudah cukup untuk bisa mengemban amanah sebagai Kanjeng Pangeran dari Karaton Kasunanan Surakarta."ucap KPA Dany.

    Pada malam harinya Karaton Surakarta Hadiningrat menggelar malam selikuran atau peringatan di bulan Ramadan memasuki malam ke-21. Malam selikuran dimulai dengan kirab dari Karaton Surakarta Hadiningrat menuju ke Sriwedari.

    Rombongan pertama dari prajurit Keraton Solo. Terlihat juga Raja Keraton Solo, Pakoe Boewono XIII bersama permaisuri menaiki mobil dalam rangkaian tersebut.

    Sementara itu, para peserta kirab juga membawa lampu ting atau lentera berwarna-warni. Lentera tersebut memiliki bentuk yang beragam dan dibuat seperti lampion.

    Beberapa peserta lain membawa peti atau ancak sancaka yang di dalamnya terdapat bungkusan nasi tumpeng. Dalam tradisi itu, nasi tumpeng itu nantinya dibagikan kepada masyarakat.

    Selanjutnya di Sriwedari ada tausiyah dari Gus Muwafiq yang diikuti oleh abdi dalem beserta masyarakat yang antusias menyaksikan. (Sofyan)


    Baca juga: Super Hero Literasi Disporapar Ajak Anak-Anak TPA Tebar Benih Ikan di Rawa Kenep

    Superhero Spiderman bersama anak-anak menebar benih ikan.


    Super Hero Literasi Disporapar Ajak Anak-Anak TPA Tebar Benih Ikan di Rawa Kenep

    Sukoharjo- majalahlarise.com -Dalam suasana penuh semangat Ramadan, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sukoharjo kembali menghadirkan inovasi menarik dalam program Super Hero Literasi Keliling. Jika biasanya program ini mengajak anak-anak menikmati minum jamu gratis, kali ini konsepnya disesuaikan dengan bulan puasa, yaitu tebar benih ikan di perairan sekitar desa.

    Kegiatan minggu ketiga Ramadan ini dipusatkan di Desa Wisata Kenep, tepatnya di Rawa Tengah Kampung Kedung Gudel, Sukoharjo. Acara ini melibatkan anak-anak TPA setempat bersama tokoh pemuda desa wisata, Mas Haninditya Licin.

    Menurut Mas Haninditya, pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. “Di tengah desa kami terdapat rawa yang selalu terisi air selama musim hujan. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap anak-anak mengisi waktu liburan menjelang Lebaran dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti memancing ikan, daripada hanya bermain HP,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan bahwa program ini selaras dengan upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengenalkan anak-anak pada ekosistem air yang ada di sekitar mereka.

    Superhero Spiderman saat membaca bersama anak-anak.


    Kegiatan semakin meriah dengan kehadiran Mas Danar, staf Adyatama Pariwisata dan Ekraf Ahli Pertama Disporapar, yang dikenal dengan Motor Box Literasi Keliling. Uniknya, ia hadir dengan mengenakan kostum Spiderman, yang langsung menarik perhatian anak-anak.

    “Saya senang sekali! Tadi pas mau berangkat ke TPA, eh ada Spiderman datang dengan motor box-nya. Saya didongengi kisah nabi, dijelaskan tentang wisata di Sukoharjo, termasuk jenis-jenis wisata kuliner, dan terakhir diajak melepas ratusan ikan ke rawa. Besok akan saya pancing sambil menunggu waktu buka puasa!” ujar Andika Putra, salah satu anak TPA yang mengikuti acara ini dengan penuh antusias.

    Mas Danar menjelaskan Super Hero Literasi Keliling ini adalah program inovatif dari Disporapar Sukoharjo untuk mempromosikan wisata daerah dengan cara jemput bola. “Kami menggunakan sepeda motor box literasi yang membawa buku dongeng, pamflet wisata Sukoharjo, serta informasi program Dispora lainnya di bidang olahraga dan kepemudaan,” katanya.

    Biasanya, program ini dikombinasikan dengan minum jamu gratis, tetapi karena saat ini bulan puasa, konsepnya diganti dengan tebar benih ikan. “Kami ingin anak-anak memiliki kenangan masa kecil yang lebih berkesan, bukan hanya bermain HP, tetapi juga mengenal ekosistem air dan menikmati pengalaman memancing ikan di sekitar desa mereka,” tambahnya.

    Kegiatan ini mendapat apresiasi penuh dari Kepala Dinas Disporapar Sukoharjo, Setyo Ajik Nugroho. Ia megatakan inovasi ini akan terus didukung dan dikembangkan agar dapat menjangkau lebih banyak desa di Sukoharjo.

    “Kami sangat mengapresiasi inovasi dari staf kami ini. Kami akan terus mensupport program ini agar dapat menjangkau seluruh wilayah Sukoharjo. Dengan pendekatan yang ceria dan edukatif, kami berharap anak-anak semakin mencintai kearifan lokal dan wisata daerah. Penyuluh pariwisata kami akan terus keliling dari desa ke desa dengan konsep unik menggunakan kostum Super Hero yang berganti-ganti, sambil mendongeng dan memberikan edukasi tentang wisata Sukoharjo,” jelasnya.

    Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai positif pada anak-anak, termasuk kebiasaan membaca buku dan mengenali potensi wisata lokal sejak dini. (Sofyan)


    Baca juga: Bakti Sosial dan Doa Bersama Qotmil Qur’an Warnai Dies Natalis ke-57 Univet Bantara



Top