PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA

Print Friendly and PDF

PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA


Oleh : Nurul Fatimah, S.Pd.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Karanganyar



       Pendidikan IPA memiliki peran yang signifikan dalam membangun pemahaman siswa mengenai fenomena alam. Salah satu tantangan dalam pembelajaran IPA adalah menjadikannya lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Model CLIS muncul sebagai solusi dengan pendekatan berbasis eksplorasi dan pengalaman langsung, memungkinkan siswa untuk memahami konsep secara lebih mendalam daripada hanya sekadar menghafal.

       Model CLIS dikembangkan berdasarkan teori konstruktivisme, yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan. Model ini terdiri dari empat tahap utama: 1) Elicitation of Ideas (Mengungkap ide awal siswa); 2) Restructuring of Ideas (Menyusun kembali ide berdasarkan pengalaman baru); 3) Application of Ideas (Menerapkan konsep dalam konteks yang berbeda); 4) Review of Change in Ideas (Merefleksikan perubahan pemahaman).

       Penerapan model ini dalam pembelajaran IPA memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi konsep secara lebih mendalam melalui eksperimen dan diskusi.

       Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest. Sampel penelitian terdiri dari siswa di salah satu sekolah di Indonesia. Data dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep, observasi, dan wawancara.

      Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep IPA setelah penerapan model CLIS. Beberapa indikator keberhasilan penerapan model ini meliputi: 1) Peningkatan hasil tes pemahaman konsep IPA; 2) Partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran; 3) Respon positif siswa terhadap model pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.

       Model CLIS terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa. Pendekatan berbasis eksplorasi dan interaksi aktif memungkinkan siswa untuk membangun konsep ilmiah dengan lebih mendalam. Oleh karena itu, model ini direkomendasikan untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA di Madrasah.


Daftar Pustaka

Arends, R. I. (2012). Learning to Teach. Jakarta: Salemba Humanika.

Hamzah, B. (2019). Model Pembelajaran Konstruktivisme dalam Pendidikan IPA. Bandung: Alfabeta.

Indrawati, S. (2020). Inovasi Pembelajaran Sains di Sekolah Menengah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suherman, A. (2018). Strategi Pembelajaran IPA yang Efektif dan Inovatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wibowo, H. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman IPA Siswa. Malang: Universitas Negeri Malang Press.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top