GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Belajar Kearifan Lokal, Siswa SMP Muhammadiyah PK Home Stay di Desa
Siswa kelas 7 sedang belajar membuat rambak di home industri pembuatan rambak desa Pilang, Ketitang, Nogosari. |
Belajar Kearifan Lokal, Siswa SMP Muhammadiyah PK Home Stay di Desa
Solo- majalahlarise.com -Mengakrabkan para siswa dengan masyarakat desa menjadi salah satu cara SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengajarkan karakter kearifan lokal. Melalui program home stay tersebut, 124 siswa kelas 7 menginap di rumah penduduk Desa Pilang, Ketitang, Nogosari, Boyolali selama tiga hari dua malam pada Kamis-Sabtu (2-4/11/2023).
Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta, Muhdiyatmoko, M.Pd., menyampaikan program unggulan sekolah berupa home stay memang didesain untuk mengajak para siswa belajar di masyarakat. Kegiatan tersebut untuk memperkuat karakter kearifan lokal para siswa seperti kemandirian, rasa syukur, dan gaya hidup sederhana.
“Kegiatan home stay rutin dilakukan setiap tahun dan wajib diikuti siswa kelas 7. Para siswa kita titipkan di rumah orang tua asuh selama tiga hari dua malam untuk mengikuti kegiatan bersama orang tua tersebut seperti mengolah sawah, mencari pakan ternak, membantu memasak, kebersihan di rumah, dan sebagainya,” ungkapnya.
Siswa kelas 7 mengikuti kegiatan home stay di Desa Pilang, Ketitang, Nogosari, Boyolali. |
Baca juga: LIK Unisri Gelar Pendampingan Star-Up Unisri Store
Hari pertama home stay, para siswa melakukan ramah tamah dengan orang tua asuh, mengenal profil keluarga, dan mengenal lingkungan masyarakat sekitar. Selain itu, para siswa mengajar santri dan menggelar ragam perlombaan di TPA Masjid Taqwa. Perlombaan tersebut seperti lomba azan, lomba hafalan surat, mewarnai, lomba tafidz, murrotal, dan mewarnai. Agar melatih percaya diri tampil di depan publik, setiap selesai sholat berjamaah secara bergiliran para siswa melakukan ceramah kultum.
Hari kedua, para siswa diajak untuk belajar ke home industri di Desa Pilang. Terdapat home industri pembuatan tempe dan rambak. Mereka naik kereta kelinci sembari menikmati suasana sejuk persawahan. Pemilik home industri pembuatan tempe, Pak Agus, mengaku senang menerima kedatangan para siswa. Pak Agus mengajak para siswa melihat proses pembuatan tempe. Hal serupa juga disampaikan Bu Yuli, pemilik home industri pembuatan rambak. Ia mengajak para siswa praktik memotong adonan rambak.
“Saya jelaskan kepada anak-anak bagaimana cara membuat rambak dari mempersiapkan tepung terigu, tepung tapioka, bumbu ketumbar, membuat adonan hingga memotong adonan rambak,” ungkap Yuli, pengusaha rambak.
Salah satu siswa peserta home stay, Nadira Evaretta Althaf mengaku senang mengikuti home stay. Ia mengaku baru pertama kali menjadi panitia lomba TPA di masjid. “Saya ikut merasakan antusias lomba dengan senang dan bahagia. Karena baru pertama kali untuk menjadi panitia dan mengajari anak-anak TPA. Adik-adik juga langsung akrab dengan kami,” ceritanya.
Sementara itu, Takmir Masjid At Taqwa, Pilang, Supriyatno, merasa senang dan bahagia karena suasana desa menjadi seperti kampung santri. Biasanya suasana sepi, sekarang mendadak desa menjadi ramai aktivitas anak-anak.
Hari terakhir home stay diisi dengan kegiatan pengajian dan bakti sosial. Pengajian akbar digelar di Masjid Taqwa Pilang dengan pembicara Ustadz Muhammad Muslih S.Ag, M.Ag. Peserta pengajian adalah warga masyarakat desa. Adapun, bakti sosial digelar pada Sabtu pagi. Baksos berupa tebus murah paket sembako seharga sepuluh ribu rupiah. Paket sembako berisi minyak, beras, gula, teh, mi, dan kecap. Para siswa membantu menyalurkan baksos kepada masyarakat. (Sofyan)
Baca juga: Menembus Batas Kreasi, Perjalanan Dua Tim Wirausaha Mahasiswa ISI Surakarta ke KMI Award 2023
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: