Bazar P5 Kearifan Lokal Ikut Semarakkan HUT ke-30 SMAN 1 Manyaran

Print Friendly and PDF

Salah satu stand bazar P5 menjual makanan tradisional putu.

Bazar P5 Kearifan Lokal Ikut Semarakkan HUT ke-30 SMAN 1 Manyaran 

Wonogiri- majalahlarise.com -Peringatan HUT ke-30 SMA Negeri 1 Manyaran semakin semarak dengan adanya kegiatan bazar karya siswa yang merupakan gelar karya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) tema Kearifan Lokal mengangkat potensi makanan tradisional yang ada di sekitar. Bazar ini dilaksanakan selama dua hari. Selasa-Rabu (3-4/10/2023).

Wakil Ketua Panitia HUT sekaligus Guru pembimbing P5, Christus Pharus Wahyu CP mengatakan kegiatan bazar ini memunculkan ide dari anak yang sebelumnya sekolah mengadakan kunjungan ke berapa tempat kuliner yang ada di sekitar. Kemudian diaplikasikan di bazar.

"Bazar hari pertama kita mewajibkan anak-anak untuk membuat makanan tradisional yang ada di sekitar Wonogiri khususnya di Manyaran. Bazar hari kedua, kita membebaskan anak-anak untuk berkreasi menginovasi dari berbagai macam makanan yang ada di sekitar Manyaran," terangnya.

Baca juga: Keren, Chyara Juara Umum POPDA Renang Kota Surakarta

Lebih lanjut, pihaknya berharap melalui bazar P5 ini siswa tahu di sekitarnya ada makanan yang bisa menjadi icon dan menjadi booming di Indonesia maupun Mancanegara. Selain itu, mereka dididik untuk bekerja sama, gotong-royong kemudian berusaha cara berwiraswasta atau berdagang.

"Mereka lebih tahu bagaimana rasanya menjadi pedagang akhirnya mereka kedepannya bisa berguna di masa yang akan datang. Bisa menjadi pedagang mie ayam, bakso, jamu yang sukses maupun berdagang lainnya yang mereka dambakan," ucapnya.

Sementara itu, salah satu siswa kelas F2 Muhamad Yakup mengatakan stand yang ditempati menjual makanan tradisional putu, nasi goreng tiwul, dan minuman es cincau.

"Harga jual putu 1 bumbung Rp. 1.000 sedangkan 1 porsi isi 6 bumbung harga Rp. 5.000. Nasi goreng tiwul harga Rp. 3.000 dan es cincau harga Rp. 3.000. Saya merasa senang jualan tapi agak bingung kalau banyak pembeli karena proses pembuatan putu agak lama. Dagangan yang dijual laris," ungkapnya. (Sofyan)

Baca juga: Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Isi Jeda Semester dengan Permainan Tradisional


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top