Angkat Tema Anarkisme Suporter Sepakbola di Medsos, Tim PKM RSH DKV ISI Surakarta Hasilkan Rekomendasi Solusi

Print Friendly and PDF

Tim PKM RSH bersama Ginda Ferachtriawan selaku Ketua Panpel Stadion Manahan, Solo.

Angkat Tema Anarkisme Suporter Sepakbola di Medsos, Tim PKM RSH DKV ISI Surakarta Hasilkan Rekomendasi Solusi

Solo- majalahlarise.com -Melalui skim PKM RSH (Riset Sosial Humaniora) yang lolos didanai oleh Kemendikbudristek dengan riset yang berjudul Fanatisme Sepak Bola : Analisis Visual Media Sosial Terhadap Anarkis Antar Suporter, dimana tujuan riset ini untuk mengetahui bagaimana sepak bola dapat mempengaruhi sikap suporter, mengetahui penyebab suporter berkomentar negatif, dan pencegahan yang tepat sikap anarkis suporter dalam visual di media sosial.

Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang terdiri Nola Ardelia Vorna Cilla sebagai ketua, dengan anggota Viki Anjani, Melda Nurantika, dan Siti Nur Amaliah yang kesemuanya dari mahasiswa angkatan 2021 Prodi DKV FSRD ISI Surakarta dengan Basnendar Herry Prilosadoso, S.Sn., M.Ds sebagai dosen pembimbing.

Tahapan penelitian berupa pengumpulan data, studi pustaka, wawancara, dan kuesioner serta observasi dengan melihat langsung beberapa pertandingan baik di Liga I PSSI maupun laga timnas Indonesia di Stadion Manahan Solo.

Baca juga: Kwarda HW Boyolali Adakan Jamda VIII di Lapangan Mojosari Karang Gede

Menurut Nola Ardelia Vorna Cilla selaku ketua tim melalui riset sosial ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada kelompok suporter PERSIS Solo, panitia penyelenggara Stadion Manahan Solo, dan stakeholder lainnya yang terkait sepakbola, riset ini bertujuan untuk membantu dalam memahami fenomena fanatisme suporter di era media sosial yang seringkali kompleks dan kontroversial. 

Penelitian dengan akun IG aster.suporter sebagai media publikasi dan informasi pelaksanaan riset ini juga dapat memberikan panduan bagi pembuat kebijakan, platform media sosial, dan organisasi yang ingin mengelola dampak fanatisme suporter di platform online.

Wawancara secara langsung dengan narasumber dilakukan diantaranya yaitu Ginda Ferachtriawan selaku Ketua Panpel Stadion Manahan, Mayor Haristanto pendiri Pasoepati, Nikko Auglandy selaku penulis buku "Bangkitlah Sang Legenda" Kiprah PERSIS Solo di Dunia Sepak Bola, dan 5 orang perwakilan suporter PERSIS Solo. Selain itu untuk menambah analisis data dengan mengumpulkan berupa kuesioner dari 147 responden.

Hasil kajian dalam penelitian, diperoleh persaingan antar suporter sepak bola memang sering terjadi dengan melemparkan ejekan berupa meme ataupun gambar mengejek lainnya di media sosial tentunya dapat memprovokasi dan memperburuk keadaan. 

Menurut Mayor Haristanto peran suporter dapat memberikan dampak positif selama para anggota suporter kompak bekerja sama menjadi suporter yang atraktif, fair play yang siap menang dan siap kalah. Hal ini dapat memperbaiki citra suporter yang saat ini masih dianggap buruk, selain itu edukasi yang diberikan kepada suporter Pasoepati yaitu berupa budaya kulo nuwun.

"Hal ini pernah diterapkan pada saat pertemuan di Surabaya, Solo sebagai tamu menerapkan budaya kulo nuwun yang bermakna Solo berkunjung  dengan membawa cinta dan perdamaian, tentunya hal ini dapat memberikan kesan yang baik pada tuan rumah agar dapat menerima tamu dengan baik pula," ungkapnya. (Sofyan)

Baca juga: NONGKI Milenial Manyaran Bersama Verawati Joko Sutopo (Istri Bupati Wonogiri)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top