Menjadi Mahasiswa Berkarakter dan Terampil Berwirausaha Abad XXI

Print Friendly and PDF

Menjadi Mahasiswa Berkarakter dan Terampil Berwirausaha Abad XXI  

Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa


Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum


"Kawan, senja menjadi ruang semesta yang indah memesona akan segala ciptaan-Nya untuk membuka aneka ragam konteks cerita dan kenangan terindah sepanjang masa"


       Mahasiswa sebagai multigenerasi abad xxi harus menguasai keterampilan abad XXI, antara lain: (1) berpikir kreatif, (2) berpikir kritis, (3) komunikatif, dan (4) kolaboratif. Selain keterampilan abad XXI yang dikuasai oleh mahasiswa sebagai multigenerasi abad XXI, mahasiswa abad XXI juga harus menguasai enam literasi. dasar Enam literasi dasar tersebut, antara lain: (1) literasi menulis dan membaca, (2) literasi numerik, (3) literasi keuangan, (4) literasi digital, (5) literasi sains, dan (6) literasi budaya & kewargaan. Keenam literasi dasar dan empat keterampilan abad XXI tersebut merupakan amanat dan kesepakatan dalam forum ekonomi dunia pada tahun 2015. Dengan demikian mahasiswa harus selalu proaktif, adaptif, inovatif, kreatif, produktif, dan inspiratif dalam berbagai konteks perkembangan zaman secara global. 

       Pembentukan karakter pada diri mahasiswa abad XXI harus dimulai sejak dini. Artinya pada saat para mahasiswa sekolah pada jenjang dasar dan menengah sudah mendapatkan pondasi dasar yang kuat mengenai pendidikan karakter yakni sebagai profil pelajar pancasila. Harapan semua orang tua dan pemerintah bahwa mahasiswa sebagai generasi abad XXI harus memiliki karakter yang kuat dalam bidang ketuhanan, integritas, kemandirian, nasionalisme, gotong royong, kejujuran, kerja keras, dan ketangguhan. Semua karakter tersebut diharapkan dapat menjadi modal dasar para mahasiswa abad XXI yang akan memasuki persaingan global era teknologi pada abad XXI. Perkembangan teknologi  yang begitu cepat di seluruh dunia harus diikuti dengan penguasaan literasi digital bagi seluruh mahasiswa abad XXI sebagai bekal pengembangan diri untuk berwirausaha secara mandiri berbasis digital.

       Banyak platform digital yang dapat digunakan oleh para mahasiswa abad XXI sebagai sumber literasi digital. Hal ini sebagai upaya pengembangan kompetensi hardskill dan softskill yang beragam dalam berbagai konteks kehidupan. Mahasiswa abad XXI tidak lagi harus resah dan gelisah akan program studi atau jurusan yang diambilnya saat kuliah tetapi harus selalu optimis untuk mengubah paradigma pengembangan diri untuk terampil belajar, berpikir, dan terampil hidup. Ketiga keterampilan tersebut harus dibekalkan oleh pengelola kampus di seluruh wilayah NKRI agar para mahasiswa memiliki keterampilan hidup. Berbagai keterampilan yang dikembangkan berdasarkan keilmuan yang dikuasai dan dipelajari, baik secara otodidak maupun melalui pendidikan formal harus dapat dikawal dan dikuatkan oleh lembaga-lembaga terkait, seperti pusat pelatihan, lembaga pelatihan keterampilan, pusat startup wirausaha, dunia usaha dan industri, dan berbagai komunitas pengembangan usaha mikro kecil dan menengah dan koperasi yang menaunginya.

      Pengembangan dan penguatan karakter mahasiswa abad XXI yang berbasis teknologi harus diarahkan secara positif untuk dapat dimanfaatkan sebagai modal sebagai wirausahawan berbasis digital. Perusahaan Google Indonesia sudah dengan sangat masif memberikan bekal dan pelatihan kepada para mahasiswa untuk terus bergerak dan menggerakkan mahasiswa abad XXI untuk berbisnis berbasis digital. Hal ini sebagaimana kerja sama Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) yang mengadakan pelatihan digital marketing untuk para mahasiswa abad xxi.  Selain itu keberadaan teknopark Surakarta yang dimotori oleh Mas Walikota Surakarta, Mas Gibran telah mengawali dan menginisiasi berbagai pelatihan dan startup pengembangan wirausaha dan berbagai keterampilan hidup bagi para mahasiswa dan multigenerasi abad xxi. Apabila virus-virus positif seperti ini terus dilatihkan dan diberikan kepada para mahasiswa abad xxi di seluruh wilayah NKRI pasti akan menghasilkan sarjana-sarjana yang memiliki pemikiran makro dan terus berani mencoba untuk menjadi wirausaha era digital.

       Kampus-kampus PTN dan PTS di Indonesia harus mengikuti Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Keputusan Menristekdibuddikti  No. 210/M/2023 tentang Indikator Kinernerja Utama Perguruan Tinggi yang menegaskan bahwa lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi antara lain: (1) memiliki pekerjaan, (2) melanjutkan studi lanjut, (3) menjadi wiraswasta. Dengan demikian kampus-kampus PTN dan PTS harus menyesuaikan visinya sesuai dengan perkembangan zaman dan target IKU tersebut. Hal ini sebagai wujud percepatan pengembangan dan penguatan karakter mahasiswa abad xxi sebagai sarjana yang dihasilkan akan memiliki kompetensi hard skill dan softskill. 

       Salah satu kampus PTS  di Bengkulu, yakni Universitas Dehasen Bengkulu yang dimotori oleh Bapak Rektor bersama wakil rektor dan supertim fakultas dna paniti mahasiswa baru saat ini terus berusaha untuk membekali mahasiswanya dengan penguatan karakter, budi pekerti yang luhur, baik, dan santun dalam bersikap, bertutur, dan bertindak. Kemudian para mahasiswa juga dibekali dengan kuliah umum tentang wirausaha, yang diawali dengan pemahaman, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.  Dengan demikian, mahasiswa abad xxi sejak dini sudah memiliki perubahan cara pandang untuk bersiap diri dengan segala perubahan zaman dan teknologi yang saat ini begitu cepat di seluruh penjuru dunia. Inilah salah satu contoh upaya kampus  swasta di Bengkulu untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sterategi yang sedang dicapai untuk menghasilkan sarjana-sarjana yang berkarakter dan sekaligus terampil berwirausaha dengan berbagai platform digital dan nondigital.

       Keberadaan mahasiswa abad XXI sebagai calon generasi penerus pemimpin  masa depan bangsa Indonesia tercinta maka harus dilakukan berbagai upaya secara komprehensif dan terus menerus. Berbagai upaya tersebut tidak dapat dilakukan sendiri maka harus dibentuk supertim di berbagai kampus untuk mengawal berbagai program akselerasi menyiapkan mahasiswa abad xxi agar memiliki karakter yang baik, berbudi pekerti yang luhur, kuat, mandiri, kreatif, inovatif, dan inspiratif untuk berlatih menjadi wiraswasta sejak dini. Para mahasiswa abad XXI di seluruh wilayah NKRI, selamat mencoba untuk menjadi mahasiswa abad XXI yang berkarakter dan terampil berwirausaha dalam berbagai konteks pengembangan diri dan keterampilan hidup secara bertahap sepanjang hayat.


“Kemauan dan semangat menjadi kekuatan yang luar biasa untuk dapat menggenggam bintang, bulan, dan matahari sebagai perwujudan mimpi dan imajinasi multigenerasi NKRI abad XXI”


Universitas Dehasen Bengkulu, 30 Agustus 2023



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top