THINK PAIR SHARE (TPS) MENUMBUHKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X6 SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO DALAM BARISAN DAN DERET

Print Friendly and PDF

THINK PAIR SHARE (TPS) MENUMBUHKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X6 SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO DALAM BARISAN DAN DERET 

Oleh : Dra. Esthi Darmawanti, M.M.

Guru Matematika SMA Negeri 1 Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Dra. Esthi Darmawanti, M.M.


        Barisan dan Deret Aritmetika merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran  Matematika Wajib materi ajar kelas X. Konsep Barisan dan deret  sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Paikem), dalam kurikulum Merdeka Belajar  merupakan metode pembelajaran yang bisa tercipta pada mata pelajaran Matematika. Seperti yang penulis terapkan dalam mengajar matematika kelas X6 SMA Negeri 1 Pracimantoro dalam Materi Ajar B.10 menjelaskan pengertian Barisan dan Deret. Tegar dan tidak mudah putus asa merupakan pendamping keberhasilan yang berfaedah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam  belajar, agar hasil belajar mata pelajaran matematika bisa meningkat. Hal ini penulis terapkan di kelas X6 semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023. 

       Pada kondisi awal, minat, semangat dan hasil belajar yang diperolehpun masih rendah. Dengan demikian penulis mempunyai harapan bahwa minat siswa bisa bertambah, khususnya tentang keberanian untuk bertanya, menjawab pertanyaan- pertanyaan dan  konsentrasi  tinggi serta hasil ulangan hariannya lebih baik. Namun ternyata masih belum bisa memenuhi harapan, maka penulis akhirnya menambah menggunakan metode pembelajaran paikem dan memilih model pembelajaran kooperatif  yang sederhana yakni Think Pair Share (TPS) yang sering disebut sebagai model pembelajaran berfikir berpasangan atau berbagi. Dalam hal ini berorientasi untuk mencapai tujuan pembelajaran kooperatif dan juga dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan mengacu agar siswa mau belajar sendiri maupun kelompok dan tergolong  tipe kooperatif  yang sintaks.

       Dengan arah dan tujuan serta rancangan, akhirnya penulis pun mulai dengan langkah-langkah  tertentu. Pembelajaran dibuat lebih menyenangkan, sebagai contoh, siswa diajak membuat barisan, semisal dengan membuat barisan siswa untuk yang terdepan dibuat barisan dengan siswa sejumlah 2. Barisan kedua, belakangnya dibuat barisan dengan jumlah siswa 4 siswa. Barisan ketiga dibuat barisan siswa dengan jumlah 6 siswa. Barisan keempat dibuat dengan 8 siswa, dan seterusnya. Sehingga siswa dibuat berfikir untuk menghitung banyak siswa yang berada di barisan seterusnya. Dengan demikian, pertama, siswa dibuat untuk berpikir (Thinking), dengan cara guru menyajikan suatu pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan masalah dalam materi pembelajaran barisan dan deret tersebut. Kemudian siswa diberi waktu beberapa menit untuk berfikir dan menjawab pertanyaan. Kedua, dengan berpasangan (Pair) yakni siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya dan mendiskusikan jawaban yang sudah didapat. Tentu saja mereka saling berinteraksi selama beberapa menit sesuai dengan waktu yang sudah guru berikan untuk menyatukan pendapat. Ketiga , berbagi (Sharing), yakni dengan hasil yang sudah didapat oleh setiap pasangan untuk berbagi jawaban dari hasil diskusi dengan semua siswa di kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Di sinilah ketrampilan berbagi  dapat dilakukan, dengan cara menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia mempresentasikan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran dengan pasangan yang lain hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan, sehingga pasangan yang lain dapat menyatukan jawaban yang pasti atau jawaban yang benar. (Sukestiyarn, 2009:6). 

       Dengan demikian ada beberapa saran yang perlu menjadi perhatian guru untuk keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Pertama, metode pembelajaran yang menyenangkan (metode Think Pair Share) perlu diterapkan di kelas guna meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Kedua, bahwa metode Think Pair Share di kelas bisa untuk meningkatkan  minat dan prestasi hasil belajar siswa. Ketiga, bahwa metode pembelajaran aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan perlu kesiapan dan ketegaran guru dalam mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas, baik tugas secara mandiri maupun tugas kelompok. Keempat bahwa guru perlu melakukan pendekatan kepada siswa untuk memberi motivasi agar terbentuk rasa percaya diri pada setiap siswa, sehingga  minat serta hasil prestasi siswa dalam pelajaran Matematika pun bisa menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top