GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEMBIASAAN DIRI UNTUK MELESTARIKAN LINGKUNGAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEMBIASAAN DIRI UNTUK MELESTARIKAN LINGKUNGAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
Oleh : Eri Purwanti, S.Pd.
Guru Mapel IPS SMP Negeri 4 Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah
Eri Purwanti, S.Pd. |
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran dalam dunia pendidikan dasar dan menengah. IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu yakni kajian bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidemensional. Karakteristik ini terlihat dari perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin luas. Menurut Agus Subagyo (2021: 2) menjelaskan cakupan dapat dipahami mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan.
Pusat kurikulum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang diwujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5).
Tujuan mata pembelajaran IPS pada umumnya adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan dasar nilai-nilai moral etik yang tinggi dan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa serta membentuk peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, wawasan kebangsaan, dan etika sosial, berakhlak sosial yang tinggi.
Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS yang telah dikemukakan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Bagi guru mata pelajaran IPS dihadapkan pada berbagai kendala. Penulis sebagai guru mata pelajaran IPS Kelas VII A di SMP Negeri 4 Pracimantoro juga mengalami kendala dalam proses pembelajaran yang menyebabkan nilai hasil belajar siswa banyak yang tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ditetapkan.
Dari hasil pengamatan penulis, rendahnya pencapaian hasil nilai mata pelajaran IPS ini diduga saat proses pembelajaran metode yang digunakan penulis masih dominan menggunakan pembelajaran ceramah karena dipandang sangat praktis. Ternyata metode ceramah ini tidak mampu mendongkrak nilai hasil belajar siswa karena hanya dipahami oleh sebagian kecil dari siswa dan mayoritas siswa belum mengerti konsep dan teori materi pembelajaran yang diajarkan. Selain itu, siswa banyak mengantuk dan merasa bosan.
Rendahnya nilai hasil belajar siswa kelas VII A diketahui saat ulangan harian IPS tema keberagaman lingkungan sekitar materi pembiasaan diri untuk melestarikan lingkungan. Dari 24 siswa hanya 13 siswa mencapai nilai di atas KKM dan 11 siswa di bawah KKM. Persoalan yang dihadapi penulis ini harus segera diatasi dengan merubah metode pembelajaran yang selama ini digunakan dengan metode pembelajaran Picture and Picture.
Menurut Ginting (2014: 42) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik. Sedangkan menurut Amri (2013: 113) metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan lain-lain.
Metode pembelajaran Picture and Picture menurut Agus (dalam Pranata et al, 2021: 7) adalah metode belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Sedangkan menurut Endang Komera (2014: 44) menjelaskan metode Picture and Picture yaitu suatu model pembelajaran dengan cara menyajikan kompetensi yang akan dicapai, menyajikan materi, memperlihatkan gambar, menanyakan alasan pemilihan gambar tersebut, menanamkan konsep dari gambar tersebut, dan menyimpulkan.
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penerapan metode pembelajaran Picture and Picture kepada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Pracimantoro pada pembelajaran IPS tema keberagaman lingkungan sekitar materi pembiasaan diri untuk melestarikan lingkungan yaitu guru menyajikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi sebagai penghantar, guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar secara logis, guru menanyakan alasan siswa memasang atau mengurutkan gambar, guru menanamkan konsep atau materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai, guru membuat kesimpulan.
Setelah diterapkan metode pembelajaran Picture and Picture, penulis melakukan tes ulangan harian kembali memperoleh hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Pracimantoro mengalami peningkatan yang sebelumnya hasil nilai belajar ulangan harian yang memperoleh nilai di bawah KKM 11 siswa menjadi 3 siswa dari 24 siswa. 3 siswa yang nilainya masih di bawah KKM ini diadakan drill materi dan remidi ulangan agar nilainya mencapai KKM.
Peningkatan motivasi dan hasil belajar menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture, siswa mulai menyukai model pembelajaran ini karena selain siswa menangkap konsep dan teori melalui apa yang didengar tapi siswa juga dapat melihat gambar secara konkret dalam memahami konsep dan teori yang disampaikan oleh guru.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Master Setiawan, narasumber sekaligus pimpinan LKP Matematika Indonesia saat memberikan pelatihan matematika kepada calon tenaga kerja mag...
Tidak ada komentar: