PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Print Friendly and PDF

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Oleh: Sugiyarti, S.Pd.

SD Negeri 4 Pucung, Eromoko, Wonogiri Jawa Tengah

Sugiyarti, S.Pd.


       Persepsi umum masyarakat saat ini bahwa rendahnya mutu pendidikan akibat kurangnya kemampuan guru dalam mendidik, mengajar, dan melatih siswanya. Sementara itu fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa guru cenderung berperan terbatas dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa dan kurang mampu menyelenggarakan proses pembelajaran sesuai tahapan yang ditetapkan.

       Dalam konteks pendidikan di sekolah, guru memegang peranan yang sangat penting. Hal ini dapat dipahami karena guru merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan. Guru merupakan pelaksana proses belajar-mengajar di sekolah, dan keberhasilan pengajarannya sangat menentukan keberhasilan pendidikan pada umumnya. Oleh sebab itu, wajar kalau pemerintah dan masyarakat (terutama orang tua anak didik) banyak berharap dari guru untuk mencapai keberhasilan pendidikan di Indonesia.

       Banyak usaha yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan lulusan sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Usaha tersebut antara lain berupa pembangunan fisik, sarana dan prasarana, pembaharuan kurikulum, perbaikan proses belajar mengajar dan peningkatan mutu ataupun jumlah guru. Dari beberapa usaha tersebut tampaknya peningkatan mutu guru mendapatkan perhatian yang cukup besar. Hal ini disebabkan guru di samping tugas pokoknya mengajar, juga merupakan pengelola yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.

       Guru harus mampu mengembangkan potensi anak didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat bagi anak didiknya. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu komponen yang besar pengaruhnya dalam proses belajar-mengajar, dituntut memiliki berbagai kemampuan dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan.

       Menurut Sanusi (1991) secara konseptual dan umum unjuk kerja guru itu mencakup aspek-aspek kemampuan profesional, kemampuan sosial, kemampuan personal dan penampilan diri sebagai panutan dan teladan. Kemudian hasil penelitian Haryoko (Silalahi, 1994) menunjukkan sangat diperlukan kemampuan guru dalam mengelola strategi belajar-mengajar yang ternyata berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Ini berarti bahwa kualitas guru merupakan salah satu penentu dalam pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimanapun baiknya kurikulum dan fasilitas kalau kualitas guru tidak memadai maka hasil pendidikan tidak akan dapat diharapkan baik.

       Namun perlu diingat bahwa untuk memperoleh kualitas pendidikan sesuai dengan yang diharapkan, tidak semata-mata tergantung pada kemampuan guru mengajar (menyajikan materi) saja. Tetapi tindakan atau perilaku guru dalam mempengaruhi siswa di kelas, juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

       Dengan demikian seorang guru yang baik harus mampu menjadi motor atau daya penggerak perilaku siswa untuk aktif belajar, dan juga sekaligus guru harus mampu memberi arah dan membantu ke arah tertentu dalam pencapaian tujuan pengajaran. Dalam keadaan seperti ini seorang guru memiliki peran yang cukup signifikan dalam upaya mengarahkan siswa untuk belajar optimal dalam rangka mewujudkan tujuan pengajaran.

       Selaku seorang pengajar dan pendidik, guru diharapkan memiliki perilaku yang selalu berorientasi pada upaya maksimalisasi perannya secara profesional. Artinya, bahwa seorang guru harus dapat menunjukkan kinerjanya yang tinggi dalam mengimplikasikan tugasnya dalam proses belajar-mengajar. Di samping itu guru juga harus mengorganisir dan menetapkan pola saluran komunikasi yang jelas dalam kelompok, dapat menjelaskan cara-cara yang harus dilakukan oleh siswa sehingga kondisi belajar tetap optimal.

       Peranan guru dalam membina peserta didik menjadi insan yang berkarakter yang baik sangat dibutuhkan. Penggunaan metode yang bervariasi dalam menciptakan suasana belajar agar tidak membosankan untuk menarik minat peserta didik serta menjadi pembina ekstrakulikuler dalam mendekatkan diri kepada peserta didik memudahkan para guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter baik. Guru merupakan sosok panutan atau contoh bagi peserta didik. Keberhasilan pendidikan karakter sangat tergantung dari peran seorang guru dalam proses pembelajaran. Jadi sosok seorang guru dapat menjadi cerminan peserta didik yang sangat menentukan karakternya.

       Penciptaan suasana kondusif dalam proses belajar mengajar sangat membantu dalam menanamkan karakter anti kekerasan. Penerapan sikap disiplin yang diterapkan guru dalam peraturan kelas berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran demi menciptakan suasana belajar yang kondusif. Menciptakan suasana kondusif dalam proses belajar mengajar sangat penting. Melalui suasana belajar yang kondusif memudahkan peserta didik untuk memahami materi pelajaran dan dapat membantu pendidik dalam mengajarkan materi yang berhubungan dengan nilai-nilai anti kekerasan.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top