PEMBELAJARAN PROJEK BASED LEARNING DENGAN PEMANFAATAN VIDEO TIKTOK PADA MATERI DESCRIPTIVE TEXT MAMPU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN PROJEK BASED LEARNING DENGAN PEMANFAATAN VIDEO TIKTOK PADA MATERI DESCRIPTIVE TEXT MAMPU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Oleh: Sri Murniati, S.S

Guru Bahasa Inggris SMK AL Falah Tambak Banyumas Jawa Tengah


Sri Murniati, S.S


       Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam upaya pemberdayaan manusia. Karena melalui pendidikan pengembangan potensi, kepribadian, kecerdasan, ketrampilan serta akhlak mulia dapat dibentuk dan diarahkan.

       Menurut  Undang-Undang Sisdiknas No,20 tahun 2003 tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, agar pendidikan yang menjadi hak warga negara dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu (Sinar Grafika ; Undang-undangNo,20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika Offset,2008 hal 6-7). 

       Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan idealnya harus mampu melakukan proses edukasi,sosialisasi,dan transformasi. Menurut Purwanto (2011:20) “Pendidikan merupakan sebuah program yang terdiri dari beberapa komponen  yang bekerja dalam sebuah sistem. ”komponen-komponen tersebut meliputi siswa, guru, materi, metode mengajar, media, sarana prasarana, serta lingkungan. Komponen-komponen tersebut bekerja satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.

       Dalam proses belajar mengajar di sekolah seorang guru merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan siswa. Seorang guru harus mampu menguasai jalannya pembelajaran saat mengajar dikelas. Pembelajaran  hakikatnya merupakan usaha sadar diri seseorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka  mencapai tujuan yang diinginkan. Pembelajaran juga merupakan interaksi dua arah dari seorang guru kepada siswanya, dan terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah di tetapkan sebelumnya (Trianto,2009:17). Oleh karena itu kegiatan  Pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi siswa menjadi kompetensi sesuai yang diharapkan (Suryani dan Agung,2012:1). 

       Di era abad 21 ini kecerdasan seorang guru dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran sangat dibutuhkan karena guru merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam pendidikan. Dalam proses belajar mengajar guru harus berani berkolaborasi dengan guru yang lain serta jeli dan cermat dalam memilih, menerapkan strategi pembelajaran yang tepat serta pemanfaatan berbagai media berbasis Teknologi Informasi salah satunya pada mata pelajaran bahasa Inggris. 

       Mata pelajaran bahasa Inggris merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang perlu dikuasai pada zaman sekarang ini. Oleh karena hal-hal yang berada disekitar kita sudah banyak terkait dengan penggunaan bahasa Inggris, maka dengan menguasainya kita dapat memahami fungsi dari realitas-realitas yang berada di sekitar kita sekarang ini. English as a subject taught at several educational institutions in Indonesia is an important aspect in order to enrich the knowledge of Indonesian learners, [Bahasa inggris sebagai sebuah mata pelajaran yang diajarkan pada beberapa institusi pendidikan di Indonesia merupakan salah satu aspek penting demi memperkaya ilmu dan pengetahuan para pembelajar di Indonesia]. 

       Peningkatan kualitas dalam pendidikan khususnya bahasa Inggris tidak lepas dari berbagai faktor pendukung yang semuanya itu berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang kondusif dan mampu menciptakan suasana belajar yang mendukung pemberdayaan seluruh potensi yang dimiliki siswa baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Daya tarik suatu pelajaran terletak pada dua hal yaitu mata pelajaran itu sendiri dan cara guru mengajar,oleh karena itu guru perlu memiliki kompetensi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil proses pembelajaran.

       Penulis sebagai guru mata pelajaran bahasa Inggris di SMK Al Falah Tambak Banyumas khususnya kelas X pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022, ketika melaksanakan pembelajaran di kelas selalu berinovasi dengan menyesuaikan materi,metode serta memanfaatkan media pembelajaran berbasis Informasi teknologi. Hal diatas juga dilakukan saat menyampaikan materi “Descriptive text” penulis memilih metode PJBL serta memanfaatkan Video Tiktok. Pemilihan strategi tersebut dikarenakan penyampaian pada materi pertemuan pertama pemilihan metode kurang tepat dan monoton kurang menarik minat belajar sehingga menjenuhkan. Akibanya beberapa siswa kurang menguasai materi, pengetahuan, keterampilan serta hasil belajarnya menurun. Penurunan tersebut terlihat ketika guru memberikan soal pertanyaan secara teori maupun praktek kepada seluruh kelas X sebanyak 24 siswa hanya 80% yang selalu aktif disiplin mengikuti pembelajaran dan menguasai materi sehingga mendapat nilai rata-rata 85 melampaui batas minimal yang ditentukan, sedangkan 20% siswa kurang aktif dan hasil belajarnya belum memenuhi target. Setelah di evaluasi,dalam mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut pada pertemuan selanjutnya guru memilih strategi pembelajaran dengan menerapkan metode PJBL dan memanfaatkan media berupa aplikasi video Tiktok sebagai media dalam belajar sehingga hasiLnya  membawa dampak perubahan yang positif. 

       Pembelajaran Projek Based Learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan pendidikan yang efektif  yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antar peserta didik dengan teman sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan baru. Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning [PJBL] adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Video merupakan media Audio visual yang menampilkan gerak (Sadiman,2008:74).      Sedangkan Tiktok merupakan aplikasi yang ada di Handphone android yang digunakan penulis sebagai sarana siswa dalam merekam kegiatan proyek yang dilakukan kemudian di unggah di media sosial sebagai sarana promosi massal. Dengan memanfaatkan video tiktok sebagai media pembelajaran sekaligus berlatih keterampilan dalam berbahasa dengan baik dan benar sehingga tercipta kondisi dan suasana pembelajaran yang menarik, aktif, interaktif, kreatif dan menyenangkan. 

       Langkah-langkah penulis dalam menerapkan metode tersebut yaitu: 1]. Guru menyiapkan sarana prasarana pembelajaran yang akan dibutuhkan. 2]. Guru membuka pelajaran,menyampaikan tujuan serta proses pembelajaran yang akan berlangsung. 3]. Guna menarik perhatian siswa, guru mencoba interaktif dengan siswa dengan menayangkan video pembelajaran yang telah di sesuaikan materi, dilanjutkan pemaparan point-point materi dan menentukan pertanyaan mendasar (start with essential question). 4]. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil dan membimbing dalam pembuatan agenda perencanaan proyek (create schedule). 5]. Masing‐masing kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab (setting the structure) yang harus dilakukan secara berkelompok. 6]. Siswa di masing‐masing kelompok berusaha mengidentifikasikan masalah (visiting the problem) dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah/ tugas. 7]. Siswa di masing‐masing kelompok mencari informasi dari berbagai sumber media koran, internet, buku dan lain-lain untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah (re‐visiting the problem). 8]. Guru selalu memantau dan mengarahkan siswa untuk saling bekerjasama, berdiskusi dalam mengerjakan tugas (monitoring the students and progress of project). 9]. Sebelum diunggah di media sosial tiktok masing‐masing kelompok mensosialisasikan pengalaman untuk mendapatkan masukan dari kelompok lainnya, pada saat inilah guru bisa melakukan penilaian (assess the outcome). 10]. Diakhir pembelajaran guru mengevaluasi (evaluation the experience) memberikan rangkuman materi, penguatan motivasi dan apresiasi.       

       Startegi pembelajaran inovatif  di atas mampu merubah pembelajaran dari yang membosankan menjadi menyenangkan. Disini siswa diajak untuk belajar sambil bermain. Siswa diajak untuk aktif, kreatif dan inovatif sehingga mendapatkan pengalaman yang lebih banyak, yang membuat pembelajaran lebih bermakna pengetahuan meningkat sehingga secara akademik telah meningkatkan hasil belajarnya. Peningkatan hasil belajar maupun keterampilan terlihat ketika guru memberikan tugas melalui seluruh siswa kelas X  sejumlah 24 anak telah 100% semuanya aktif, terampil, mampu menguasai materi sehingga layak mendapatkan nilai rata-rata 92 melampaui batas minimal yang ditentukan. Peningkatan yang lain terlihat pada kreatifitas dalam belajar dengan memanfaatkan media berbasis Teknologi Informatika.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top