Pemanfaat Limbah Plastik Menjadi Mainan Tradisional Layang-Layang

Print Friendly and PDF

Diah Yurike Astuti saat membuat layang-layang bersama anak-anak.


Pemanfaat Limbah Plastik Menjadi Mainan Tradisional Layang-Layang 

Sragen- majalahlarise.com -Di masa modern ini plastik sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya botol minum plastik, kantong belanjaan plastik, kemasan makanan dari plastik dan lain sebagainya. Plastik menjadi primadona karena beberapa sifatnya yang istimewa yakni, mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, bobotnya ringan sehingga bisa menghemat biaya transportasi, tahan lama, aman sebagai kemasan barang maupun makanan, dan tahan terhadap cuaca dan suhu yang berubah, dan yang lebih penting lagi adalah harganya murah. Namun sebenarnya plastik berdampak buruk pada lingkungan. Karena sifat plastik yang sangat kuat sehingga membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membuat plastik kembali terurai ke bumi.

Sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk menjadi momok yang menakutkan bagi negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Di indonesia sendiri, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton pertahun atau sekitar 14 persen dari total produksi sampah. Apalagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini menyebabkan penggunaan barang-barang yang berbahan plastik semakin meningkat. Karena dimasa pandemi Covid-19 memaksa orang-orang untuk memakai masker, sarung tangan plastik, face shield, membungkus makanan, hingga membeli barang serba online demi terhindar dari paparan virus Covid-19.

Untuk itu, Diah Yurike Astuti salah satu mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo memanfaatkan limbah plastik untuk membuat mainan tradisional layang-layang agar dapat mengurangi sampah plastik. Dalam kegiatan pemanfaatan limbah plastik untuk membuat mainan tradisional layang-layang ini saya tidak sendiri. Pada tanggal 23 September 2021, saya juga mengajak dan mengajarkan anak-anak di Dusun Randugunting, RT 01/RW 01, Kelurahan Pare, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen untuk membuat mainan tradisional layang-layang dari limbah plastik.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat layang-layang antara lain : plastik bekas, bambu, lem, dan tali senar untuk menerbangkan layang-layang. Cara membuatnya pun juga mudah, pertama kita harus membuat kerangka layang-layang dari bambu yang sudah di dipotong-potong. Langkah selanjutnya yaitu potong plastik sesuai kerangka yang telah dibentuk, lalu rekatkan setiap tepi plastik menggunakan lem. Dan yang terakhir ikat layang-layang dengan tali agar layang-layang bisa diterbangkan.  

Selain dapat mengurangi sampah plastik kegiatan pemanfaatan limbah plastik ini juga dapat mengenalkan mainan tradisional layang-layang kepada anak-anak. Karena di masa modern ini anak-anak banyak yang tidak mengenal mainan-mainan tradisional dan lebih memilih bermain gadget. Dengan mengajarkan anak-anak cara membuat layang-layang anak-anak juga akan mengenal dan melestarikan mainan tradisional layang-layang. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top