PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Oleh : Jumadi, S.Pd.SD

SDN 3 Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri Jawa Tengah

Jumadi, S.Pd.SD


       Hingga saat ini, hasil belajar masih menjadi salah satu aspek yang disorot sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan. Perhatian orangtua maupun pemerintah terhadap hasil belajar siswa merupakan bukti bahwa berhasil tidaknya sebuah pembelajaran diukur dari sejauh mana siswa berhasil mencapai target pembelajaran. Asumsi yang masih berlaku hingga sekarang adalah pembelajaran dikatakan berhasil jika sebagian besar siswanya berhasil mencapai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal.

       Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor model pembelajaran yang dipilih. Model pembelajaran apa yang digunakan oleh seorang guru dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Salah satunya dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu bentuk pembelajaran berdasarkan pada teori belajar konstruktivisme, yang berorientasi pada proses belajar yang berpusat pada siswa (student centered).

      Pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan mengatasi masalah, mempelajari peran-peran orang dewasa, dan menjadi pembelajar mandiri dimana peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyodorkan masalah autentik, memfasilitasi penyelidikan, dan mendukung pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dimana model pembelajaran ini pengembangannya atas dasar teori psikologi Piaget dan Vygotsky yaitu konstruktivisme.

       Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang memuat fase-fase kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan masalah autentik, memfasilitasi penyelidikan, siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya serta mengarahkan siswa pada kemampuan pemecahan masalah.

       Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Dalam model pembelajaran berbasis masalah ada lima langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa . Secara berurutan lima langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah : (1) mengorientasikan siswa pada masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil kerja, (5) mengevaluasi dan menganalisis hasil pemecahan masalah.

       Melalui penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, aspek yang berkembang bukan hanya kognitif semata, tetapi juga aspek sikap atau afektif dan psikomotorik mereka. Selain itu, siswa dapat melatih diri untuk lebih kreatif, inovatif, dan analitis. Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa dengan melibatkan diri dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang mandiri.

       Manfaat lain yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah adalah dapat membantu membimbing siswa untuk mandiri serta memiliki kompetensi pemecahan masalah terkait dengan pembelajaran dan aplikasinya dalam kehidupan mereka.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top