Univet Bantara Menuju Kampus Unggul, 57 Tahun Mengabdi, Membangun, dan Bertransformasi
Sukoharjo- majalahlarise.com -Perayaan Dies Natalis ke-57 Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menjadi momentum reflektif sekaligus proyeksi masa depan universitas menuju institusi pendidikan unggul dan berdaya saing global. Acara puncak ini diisi dengan Laporan Kinerja Tahunan Rektor, sambutan Ketua Pembina Yayasan Pembina Pendidikan Perguruan (YPPP), serta orasi ilmiah yang inspiratif oleh Dr. Joko Suryono, M.Si. Bertempat di Auditorium kampus, Kamis (17/4/2025).
Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum melaporkan sejumlah capaian signifikan sepanjang periode April 2024 hingga Maret 2025. Salah satu tonggak keberhasilan adalah peningkatan akreditasi institusi dari “Baik” menjadi “Baik Sekali”. Dari 26 program studi, enam telah meraih akreditasi “Unggul” dan dua lainnya “Baik Sekali”. “Ini menjadi indikator penting bahwa kualitas SDM, proses pendidikan, dan sarana-prasarana di Univet telah memenuhi standar tinggi,” ujar Rektor dengan penuh optimisme.
Dalam bidang pendidikan, Univet mengelola 2.940 mahasiswa dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan total dana lebih dari Rp6,9 miliar. Selain itu, universitas juga menyukseskan berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melibatkan 215 mahasiswa dalam program seperti kampus mengajar, magang, hingga pertukaran mahasiswa. Dua mahasiswa bahkan berhasil meraih “golden ticket” dari perusahaan mitra, sebagai bentuk apresiasi dan peluang karir langsung setelah magang.
 |
Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum melaporkan sejumlah capaian signifikan sepanjang periode April 2024 hingga Maret 2025. |
Bidang penelitian dan pengabdian masyarakat pun menunjukkan perkembangan pesat. Univet berhasil memperoleh total dana riset sebesar Rp1,78 miliar, sebagian besar berasal dari hibah Kementerian Pendidikan. Output dari kegiatan ini meliputi publikasi di jurnal bereputasi, HAKI, paten, buku ISBN, hingga konten edukatif di media sosial dan YouTube. Tak ketinggalan, bidang pengabdian masyarakat juga memperoleh dana hampir Rp1 miliar dengan berbagai luaran berbasis kearifan lokal dan teknologi tepat guna.
Dalam satu tahun terakhir, Univet “panen” doktor dengan meluluskan 10 orang dosen bergelar S3. Sebanyak 24 dosen lainnya saat ini tengah menempuh pendidikan doktoral, sebagian besar dengan dukungan yayasan. Tiga guru besar tercatat aktif, dan diharapkan segera bertambah. “Kami berkomitmen mendukung penuh peningkatan kualitas dosen, termasuk pemberian insentif bagi yang berhasil meraih gelar doktor,” ungkap Rektor.
Peningkatan infrastruktur juga menjadi perhatian utama. Tahun ini, Univet menerima hibah Rusunawa dari Kementerian PUPR senilai Rp11,3 miliar. Selain itu, telah dibangun gedung baru untuk dua program studi, tempat parkir bertingkat, serta empat unit mobil dinas baru. Bahkan, Villa Kemuning kini sedang disiapkan menjadi kampus dua sebagai bagian dari ekspansi jangka panjang universitas.
 |
Orasi ilmiah disampaikan oleh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISH, Dr. Joko Suryono, M.Si. |
Dies Natalis ke-57 ini menjadi titik tolak Univet Bantara untuk melangkah lebih jauh. Dengan semboyan Univet Bisa, Univet Jaya, Univet Unggul Sejahtera serta tagline “MAJU” (Modern Adaptif Menuju Unggul), universitas ini menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh, berinovasi, dan melayani masyarakat dengan kualitas terbaik.
“Dengan kolaborasi semua pihak, kita yakin Univet Bantara akan menjadi perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga kontributif bagi bangsa,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk menyemarakkan Dies Natalis ini menggelar pentas seni mahasiswa dengan menghadirkan bintang tamu Orkes Dangdut Jadul OM Lorenza pada hari Selasa, 22 April 2025.
Orasi ilmiah disampaikan oleh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISH, Dr. Joko Suryono, M.Si berjudul Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Kewirausahaan Non Formal untuk Meningkatkan Kemandirian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Dalam orasinya menyoroti pentingnya memiliki visi dan tujuan yang terukur dalam membangun institusi maupun karakter individu. Setiap insan akademik harus berani bermimpi dan bekerja keras mencapainya. “Univet harus berani memiliki mimpi besar yang terukur. Dosen-dosennya harus menargetkan jadi profesor dalam lima tahun ke depan. Ini bukan sekadar wacana, tapi visi yang harus diperjuangkan bersama,” tegasnya.
Dr. Joko menguraikan kerangka pemberdayaan UMKM melalui konsep Root of Problem hingga OTKAM (Organisasi Tangguh Kemandirian). Ia menyampaikan kemandirian bukan berarti bekerja sendiri, tapi berdaya dan tidak bergantung secara pasif pada orang lain. Ia memaparkan 11 keterampilan yang wajib dimiliki pelaku UMKM untuk bisa bersaing, meliputi Product Quality & Capacity, Manajemen Keuangan, Komunikasi dan Branding, Penguasaan Teknologi, hingga Investasi dan Logistik.
“UMKM yang sukses bukan yang hanya bermodal nekat, tapi yang punya sistem dan mimpi jangka panjang yang dilatih terus-menerus,” katanya sambil menyemangati para peserta orasi.
Ia menutup orasi tanpa pantun atau motivasi instan, melainkan ajakan reflektif. “Kita semua harus menjadi pemberdaya. Bukan hanya dosen yang mengajar, tetapi menjadi pelita yang membangkitkan daya juang masyarakat dan mahasiswa.”
Ketua Pembina YPPP Univet, Drs. Bambang Margono, MM dalam sambutannya memberikan dukungan penuh atas capaian dan rencana strategis universitas. Ia menyampaikan pentingnya sinergi antara akademisi, yayasan, dan dunia usaha. Salah satu agenda prioritas adalah pengiriman mahasiswa ke Jepang, yang akan dimulai pada April dan berlanjut pada September 2025. Untuk itu, yayasan mendorong sertifikasi bahasa Jepang bagi mahasiswa sebagai prasyarat keberangkatan.
Tak hanya itu, yayasan juga tengah merancang program penambahan sertifikasi profesi bagi seluruh lulusan. “Kami ingin lulusan Univet tidak hanya membawa ijazah, tapi juga sertifikasi keterampilan sebagai nilai tambah yang menjawab kebutuhan dunia kerja global,” ujarnya.
Yayasan pun mendukung pembangunan gedung baru untuk LPPM dan BPMI dengan anggaran Rp3 miliar, serta akan merevitalisasi gedung lama menjadi ruang kuliah. “Fasilitas harus terus kita benahi demi menciptakan kampus yang nyaman, modern, dan membanggakan,” tambahnya. (Sofyan)
Baca juga: Wisuda Periode I Tahun 2025, ISI Solo Luluskan 140 Wisudawan dengan Predikat Cumlaude
Tidak ada komentar: