Sastra Indonesia UNS dan Universiti Malaya Gelar Seminar Antarbangsa, Menyatukan Tradisi dan Kemodernan dalam Budaya Era Digital

Print Friendly and PDF

Dosen Sastra Indonesia UNS dan Universiti Malaya saat foto bersama.


Sastra Indonesia UNS dan Universiti Malaya Gelar Seminar Antarbangsa, Menyatukan Tradisi dan Kemodernan dalam Budaya Era Digital

Solo- majalahlarise.com -Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) melanjutkan sinerginya dengan Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya (UM) melalui penyelenggaraan seminar antarbangsa bertajuk “Perjumpaan antara Tradisi dan Kemodernan dalam Kekuatan Budaya Teknologi Informasi”. Acara yang berlangsung di UNS INN ini menjadi ajang diskusi ilmiah dan pertukaran budaya yang melibatkan akademisi dari kedua institusi. Kamis (28/11/2024).

Seminar ini terbagi dalam tiga sesi paralel, masing-masing berfokus pada tema budaya, sastra, dan linguistik. Sesi pertama membahas transformasi budaya tradisional dalam menghadapi tantangan modernisasi yang dipengaruhi oleh teknologi informasi. Sesi kedua mengupas dinamika sastra kontemporer yang berkembang di Indonesia dan Malaysia, serta pengaruh globalisasi dalam membentuk pola apresiasi sastra. Sementara itu, sesi ketiga mengulas perkembangan linguistik, terutama dalam kaitannya dengan pelestarian bahasa lokal di tengah derasnya arus globalisasi.

Para pemateri berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, dan peneliti dari kedua institusi. Beberapa penelitian yang dipaparkan antara lain adalah "Peran Teknologi dalam Melestarikan Kesenian Tradisional" oleh Dr. Arif Wibowo dari UNS, serta "Kemelayuan dalam Dunia Digital" oleh Prof. Madya Dr. Tengku Intan Marlina Tengku Mohd Ali dari Universiti Malaya.


Baca juga: Sequential Story of Shadow Puppet Panels Sebagai Karya Hasil Riset Lolos Kurasi dalam Decenterion 2024

Tidak hanya diskusi ilmiah, seminar ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni yang mencerminkan keindahan budaya Indonesia. Sebagai pembuka, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2022 menyuguhkan tarian Lenggang Nyai, sebuah tarian tradisional Betawi, serta tarian Genjring Party, yang memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern.

Seni puisi juga mendapatkan sorotan dalam acara ini. Mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2023 menampilkan musikalisasi puisi Sajak Putih karya Chairil Anwar dan Pada Suatu Hari Nanti karya Sapardi Djoko Damono. Dengan iringan musik akustik, penampilan ini berhasil memukau hadirin dan menambah kesan mendalam akan keindahan karya sastra Indonesia.

Tidak ketinggalan, Drs. Albertus Prasojo, M.Sn., dosen Sastra Indonesia, turut memeriahkan acara dengan pembacaan puisi Sajak Seorang Tua di Bawah Pohon karya W.S. Rendra. Dengan pembawaannya yang penuh penghayatan, beliau berhasil menciptakan suasana emosional yang membuat audiens larut dalam pesan mendalam puisi tersebut.

Sebagai bagian dari acara, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Ilmu Budaya UNS dan Akademi Pengajian Melayu UM. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen kedua belah pihak untuk mempererat hubungan di bidang akademik dan budaya.

Dekan Akademi Pengajian Melayu UM, Prof. Madya Dr. Tengku Intan Marlina Tengku Mohd Ali, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar atas kerja sama ini. “Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya memperkuat hubungan antarnegara, tetapi juga berupaya menjaga tradisi agar tetap relevan di tengah arus kemajuan teknologi. Kita ingin budaya sastra kita terus berkembang, tanpa kehilangan nilai-nilai aslinya,” tuturnya. (Sofyan)

Baca juga: Murid Kelas III SD Muhammadiyah PK Solo Ikuti Parenting Strategi Penggunaan Gadget


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top