Pengembangan Pusat Literasi Sains dan Lingkungan Hidup Semesta untuk Multigenerasi NKRI

Print Friendly and PDF

Pengembangan Pusat Literasi Sains dan Lingkungan Hidup Semesta untuk Multigenerasi NKRI

Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat LIterasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa


Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.


"Kawan, bergerak dan menggerakkan sayap-sayap kesemestaan untuk memantik semangat bersilaturahmi dan berliterasi dengan ratulisa (rajin menulis & membaca) bagi multigenerasi NKRI di ujung senja merupakan kemuliaan sepanjang masa"


       Keunikan dan pembeda visi untuk melestarikan lingkungan hidup oleh kampus Universitas Tadulako (Untad) di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah memang sangat luar biasa dan layak menjadi contoh dan teladan untuk multigenerasi NKRI. Komitmen Rektor dan  keluarga besar kampus Untad benar-benar dibuktikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sepanjang masa untuk mutligenerasi NKRI. Hal ini dibuktikan dengan rumusan visi Untad, yakni  “Menjadi perguruan tinggi berstandar internasional dalam pengembangan IPTEKS berwawasan lingkungan hidup”. Sungguh sangat luar biasa komitmen Rektor Untad beserta keluarga besar Untad untuk dapat mewujudkan visi tersebut melalui perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang secara berkelanjutan. Komitmen kelembagaan keluarga besar Untad ini harus diapresiasi setinggi-tingginya sebagai salah satu upaya untuk menjaga, memberdayakan, dan melestarikan lingkungan hidup di wilayah Indonesia timur khususnya dan 38 provinsi di Indonesia pada umumnya.

       Komitmen Rektor dan jajaran Untad untuk mewujudkan visi tersebut telah dijabarkan dalam misinya berikut: (1) menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern, dan relevan menuju pencapaian standar internasional dalam pengembangan IPTEKS berwawasan lingkungan hidup; (2) menyelenggarakan penelitian yang bermutu untuk pengembangan IPTEKS berwawasan lingkungan hidup; (3) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; (4) menyelenggarakan reformasi birokrasi dan kerja sama regional, nasional, dan internasional. Oleh karena itu, orientasi tri dharma perguruan tinggi, baik bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berwawasan lingkungan hidup menjadi salah satu pembeda dan unggulan kampus Untad kepada seluruh masyarakat Indonesia, baik melalui cetak maupun digital untuk multigenerasi NKRI.

       Pengembangan kampus Untad berbasis lingkungan hidup akan sangat bermanfaat bagi keluarga besar Untad dan seluruh masyarakat Indonesia sebagai pusat sumber literasi Ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup semesta. Berdasarkan kesepakatan forum ekonomi dunia tahun 2015 disepakati bahwa generasi abad XXI harus menguasai 4 ketrampilan abad XXI dan 6 literasi dasar. Empat ketrampilan XXI, yaitu: (1) berpikir kritis, (2) berpikir kreatif, (3) komunikatif, dan (4) kolaboratif. Sementara itu, penguasaan 6 literasi dasar juga harus dikuasai generasi abad xxi antara lain: (1) literasi menulis dan membaca (ratulisa), (2) literasi numerik, (3) literasi digital, (4) literasi sains, (5) literasi keuangan, dan (6) literasi budaya & kewargaan. Keenam literasi dasar ini akan sangat bagus ketika diajarkan sejak dini dalam berbagai jenjang pendidikan mulai jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PT. Oleh karena itu, diperlukan aneka upaya dan strategi untuk dapat mengimplementasikan dan mewujudkan aneka laboratorium sains dan lingkungan hidup sebagai pusat sumber literasi ratulisa sepanjang masa untuk multigenerasi NKRI.  Kolaborasi dan integrasi aneka sumber literasi ratulisa dengan berbagai laboratorium literasi sains dan lingkungan hidup di perguruan tinggi harus terus digaungkan dan diwujudkan, salah satunya pusat literasi ratulisa sains dan lingkungan hidup semesta di Untad Palu.

       Kampus Untad harus dapat merencanakan dan merealisasikan visinya sebagai kampus berwawasan lingkungan hidup bagi multigenerasi NKRI sepanjang masa. Kampus Untad memiliki luas sekitar 250 hektar untuk kampus dan 30 hektar rumah susun mahasiswa dan laboratorium sains & lingkungan hidup, yang terdiri atas 11 fakultas, dan 1 pascasarjana tentu akan sangat realistik untuk dapat melakukan pengembangan pusat sumber literasi ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup sebagai rujukan nasional bagi seluruh multigenerasi NKRI.  Lahan kampus ini harus menjadi pusat sumber belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran formal dan pembelajaran berbasis lingkungan hidup. Semangat kebersamaan supertim keluarga besar Untad harus dapat direalisasikan dengan aneka rencana dan implementasi secara bertahap dan berkelanjutan untuk dapat mendukung perwujudan pengembangan pusat literasi ratulisa sains dan lingkungan hidup semesta. Kekuatan semua sumber daya dosen berbasis tri dharma perguruan tinggi harus dapat dijadikan model pengembangan pusat literasi ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup  berbasis kesemestaan secara berkelanjutan dengan aneka sumber literasi semesta sains dan lingkungan hidup.

       Pengembangan pusat sumber literasi ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup semesta dapat diwujudkan melalui langkah-langkah berikut: (1) penguatan visi Untad menjadi universitas yang unggul dan berwawasan lingkungan hidup, (2) pemberdayaan LPPMP, pusat studi, fakultas, jurusan, program studi, dan unit kegiatan mahasiswa yang berfokus pada bidang sains dan lingkungan hidup, (3) pembuatan pusat literasi laboratorium sains dan lingkungan hidup di lahan kampus dengan disertai kelengkapan ruang diskusi, belajar, pameran,  dan berliterasi dengan ratulisa dengan berbagai sumber literasi bidang sain dan lingkungan hidup, (4) menyiapkan dan melatih sumber daya manusia yang ahli bidang sains dan lingkungan hidup untuk dapat membuka pusat sumber belajar sain dan lingkungan hidup bagi multigenerasi NKRI, (4) membuka ruang belajar berbasis laboratorium sains dan lingkungan hidup bagi seluruh masyarakat pendidikan jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, PT, dan masyarakat umum, (5) mengembangkan sumber literasi bidang sains dan lingkungan hidup berbasis digital dengan berbagai media sosialisasi dan distribusi berbagai materi dan sumber literasi sains dan lingkungan hidup, (6) membuka ruang sosialisasi sains dan lingkungan hidup berbasis sosial humaniora dengan cerita pendek, humor, lagu-lagu daerah, lagu nasional, pantun, syair, opini, artikel-artikel mengani sains dan lingkungan hidup dengan berbagai strategi penyampaian dan pengembangannya kepada seluruh masyarakat NKRI, dan (7) memasyarakatkan dan menanamkan virus-visrus positif pusat sumber literasi sains dan lingkungan hidup bagi seluruh masyarakat NKRI.

      Keberadaan pusat sumber literasi ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup di Untad ini tentu akan menjadi miniatur wilayah NKRI yang memiliki aneka sumber daya alam yang melimpah. Peran penting mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, dan seluruh struktural pemangku kepentingan Untad sebagai teladan dan contoh harus ditunjukkan dengan merawat, menjaga, dan melestarikan lingkungan dalam berbagai model dan media. Dengan demikian akan dapat terwujud pusat sumber literasi ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup sebagai rujukan nasional untuk wisata berbasis alam semesta dengan keanekaragamannya. Sungguh indah memesona saat memasuki kota Palu dengan aneka ragam burung Maleo, keindahan alam,  keindahan pantai, sambil menikmati durian, langsep, dan indahnya malam di bukit Doda yang dimeriahkan dengan nada-nada kerinduan pada semesta dengan aneka kerlip bintang dan rembulan yang menyelimuti semesta dengan segala keindahannya. Semoga pusat sumber literasi ratulisa bidang sains dan lingkungan hidup segera dapat terwujud di kampus Untad Palu, Sulawesi Tengah untuk program prioritas jangka pendek, menengah, dan panjang secara berkelanjutan untuk multigenerasi NKRI.

“Keheningan malam dengan segala rindu tanpa sua berselimut semesta bertabur sinar bintang dan rembulan telah memantik semangat untuk terus bersilaturahmi dan berliterasi ratulisa di beranda cinta ujung senja sepanjang masa”




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top