Prodi PBSI FKIP UNIVET BANTARA Gelar Kuliah Umum Entrepreneurship Pendidikan

Print Friendly and PDF

Narasumber Dosen Pakar Dr. H. Nur Fajar Arief (Universitas Islam Malang) saat menyampaikan materi entrepreneurship pendidikan di era 4.0.


Prodi PBSI FKIP UNIVET BANTARA Gelar Kuliah Umum Entrepreneurship Pendidikan 

Sukoharjo- majalahlarise.com -Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara (UNIVET BANTARA) Sukoharjo menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk Entrepreneurship Pendidikan di Era 4.0 Menuju Profesionalitas Masa Depan dengan menghadirkan narasumber Dosen Pakar Dr. H. Nur Fajar Arief (Universitas Islam Malang). Dihadiri mahasiswa semester 1, 3, 5 PBSI FKIP UNIVET BANTARA dan 15 mahasiswa PBSI FKIP Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Bertempat di ruang seminar Gedung H lantai 3. Selasa (10/10/2023).

Dekan FKIP UNIVET BANTARA, Dr. Singgih Subyantoro, M.Hum saat ditemui mengatakan sekarang ini memasuki era revolusi 4.0 maupun era society 5.0 semua orang berkompetisi di segala bidang tidak hanya di level lokal nasional tetapi internasional. Oleh karena itu, sebagian besar mahasiswa FKIP UNIVET BANTARA memiliki modal yang kuat di dalam diri untuk bisa berkiprah tidak hanya di dunia pendidikan.

"Maka kita harus menyiapkan mahasiswa tidak hanya sebagai calon pendidik tetapi juga calon entrepreneur. Karena kita di bidang pendidikan maka entrepreneur di bidang pendidikan atau edupreneur," ungkapnya.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Univet Bantara, Drs. Suparmin, M.Hum saat menyerahkan cinderamata kepada narasumber Dr. H. Nur Fajar Arief

Baca juga: Menuju Internasional Class Program, SD Muhammadiyah PK Banyudono Student Exchange ke Singapura dan Malaysia 

Lebih lanjut dikatakan, bidang edupreneur atau berwirausaha di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia misalnya menjadi reporter, jurnalis, penerjemah, editor, peneliti, pengelola jurnal ilmiah maupun lainnya berkaitan dengan dunia pendidikan.

Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Univet Bantara, Drs. Suparmin, M.Hum mengatakan untuk mendukung dan mempertahankan akreditasi Unggul prodi PBSI selalu mengadakan pertemuan kuliah perdana dalam semester rata-rata 3 kali mengundang berbagai unsur terkait dengan asesor maupun tidak asesor.

"Dalam perkuliahan umum ini diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan jiwa wirausaha diberbagai sektor sebagai profesional. Mereka bisa melakukan usaha-usaha yang sesuai bidangnya misalnya di Bahasa Indonesia ada kepenyiaran, MC dan sebagainya," ucapnya.

Narasumber Dr. H. Nur Fajar Arief menjelaskan entrepreneurship di dunia pendidikan menjadi sesuatu keniscayaan di era revolusi 4.0 maupun society 5.0 sebagai seorang yang memang memiliki perspektif sebagai seorang guru. Maka sejak dini sebagai mahasiswa harus memiliki jiwa entrepreneur sehingga memiliki interpreneurship di dunia pendidikan, interpreneurship akademi, entrepreneurship sosial dan entrepreneurship teknologi.

"Mereka berkesiapan jadi guru yang memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus, memiliki inovasi yang bagus, memiliki jiwa visioner yang bagus, memiliki jiwa sosial bagus, memiliki jiwa untuk bisa mengembangkan diri sesuai era 4.0," ujarnya.


Ditambahkannya, untuk menjadi entrepreneurship di era 4.0 dengan memanfaatkan teknologi, mengatur waktu, manajemen pola pikir dan manajemen diri.

"Bidang usaha yang bisa dikerjakan diantaranya membuat media pembelajaran berbasis teknologi yang bisa dimanfaatkan siswa. Bisa mengembangkan rencana pembelajaran dan bahan ajar memanfaatkan teknologi sesuai dengan perkembangan psikologi dari siswa. Mereka bisa memproduksi berbagai macam hal sumber belajar berbasis teknologi yang bisa dimanfaatkan siswa maupun lingkungan pendidikan," paparnya. (Sofyan)

Baca juga: Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Berlatih Mendesain Iklan Berbasis Tablet


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top