Atasi Kecanduan Smartphone Hadirkan 24 Pojok Baca

Print Friendly and PDF

Dewan juri Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nina Dewi SES, Kholida Muhana dan Pengawas Pendidikan Kartono saat menilai lomba pojok baca SD Muhammadiyah 1 Surakarta.


Atasi Kecanduan Smartphone Hadirkan 24 Pojok Baca

Solo– majalahlarise.com -Lomba Pojok Baca SD Muhammadiyah 1 Surakarta atasi kecanduan smartphone. Kepala Sekolah Penggerak berkemajuan SD Muhammadiyah 1 Surakarta Sri Sayekti menjelaskan, lomba yang digelar Kamis (10/8/2023) ini untuk memperkuat gotong royong dan belajar sepanjang hayat dan tali silaturahmi para wali murid di era kekinian. Menghadirkan dewan juri Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nina Dewi SES, Kholida Muhana dan Pengawas Pendidikan Kartono.

“Pojok baca berfungsi sebagai salah satu program untuk pengkondisikan siswa agar siswa tidak gaduh dikelas dan bisa atasi kecanduan smartphone sekaligus perkuat literasi dan numerasi (litnum),” katanya.

Merujuk pada Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti melalui Pembiasaan Membaca, kita wajib melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi dengan menciptakan pojok baca di setiap kelas. 

Baca juga: Mahasiswa KKN Unisri Sosialisasi Pemanfaatan Hasil Panen Kebun Jadi Wirausaha UMKM di Desa Bugel

Menurut dia, pojok baca memiliki peran yang sangat penting diantaranya peran  pojok  baca  dalam  menumbuhkan minat membaca siswa adalah sebagai  fasilitas  tempat  membaca  siswa  di kelas, sebagai  bahan bacaan  terdekat  bagi  siswa untuk memperoleh bahan bacaan, tempat yang nyaman untuk membaca, tempat  membaca  yang  menarik perhatian siswa untuk membaca. 

“Pojok  baca  yang menarik  dan nyaman   mampu menumbuhkan minat membaca   siswa, hal ini terlihat dari antusias siswa  mengunjungi pojok baca yang setiap hari selalu ada siswa yang berkunjung ke pojok baca untuk membaca baik buku pelajaran atau buku non pelajaran,” ujarnya.

Dengan adanya pojok baca semua siswa mulai dari fase A sampai fase C akan terhabituasi mandiri dan mau membaca buku tanda ada paksaan atau kemauan dari gurunya, meskipun pada awalnya peserta didik cenderung sulit untuk diajak membaca.

Hasil dari lomba ini yakni sebagai penanaman rasa empati dan kepekaan sosial pada diri siswa terhadap permasalahan kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya, mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skills anak didik, mendorong dan memacu literasi dan numerasi. Pojok baca mampu atasi anak-anak kecanduan HP, setiap detik yang dicari HP, makan bersama HP, mau tidur HP, bangun tidur cari HP. Saya banyak menangani pasien yang mengalami gangguan fokus gara-gara orang tuanya abai anak selalu main HP,” pungkasnya. (Sofyan)

Baca juga: Mahasiswa KKN Unisri Gelar Lomba Melukis di MI 1 Jatisari


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top