Balai Praktik Keguruan (BPK) FKIP Univet Bantara Selenggarakan Pembekalan Program Asistensi Mengajar di Sekolah 2021

Print Friendly and PDF

Tampilan tangkapan layar penyelenggaraan Pembekalan Program Asistensi Mengajar di Sekolah 2021 secara virtual.


Balai Praktik Keguruan (BPK) FKIP Univet Bantara Selenggarakan Pembekalan Program Asistensi Mengajar di Sekolah 2021

Sukoharjo- majalahlarise.com - MBKM (Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka) di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo mulai diterapkan lebih intensif di FKIP salah satunya dalam program asistensi mengajar di sekolah. Hal ini sesuai dengan pedoman MBKM Universitas yang sudah disahkan Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Pd.

Dekan FKIP, Drs. Toni Harsan, M. H dalam sambutannya bahwa kegiatan Asistensi Mengajar di Sekolah ini merupakan implementasi kurikulum MBKM yang merupakan langkah perdana di FKIP. Ciri pembeda dalam program ini adalah adanya integrasi 4 SKS mata kuliah pengalaman mengajar (dahulu Program Pengalaman Lapangan/PPL) dengan 4 SKS dari mata kuliah semester saat ini. Konsep ini seperti magang mahasisa mengajar.

“Diharapkan dengan model integrasi perdana ini mahasiswa makin mampu menyerap softskil mengajar dan menghasilkan luaran karya ilmiah yang terintegrasi dengan mata kuliah di semester akhir. Dengan begitu, mahasiswa, dosen, dan pihak sekolah akan mendapatkan manfaat sangat banyak, terutama dalam publikasi ilmiah sebagai salah satu tolok ukur kualiatas pendidikan saat ini,” terangnya.

Ketua BPK, Dewi Kusumaningsih, M.Hum menyampaikan BPK sebagai ujung tombak pelaksana program Asistensi Mengajar langsung bergerak menyesuaikan kegiatan tersebut agar sesuai aturan kurikulum MBKM.  mengambil langkah dengan mennggabungkan program pengalaman lapangan tahun 2020 dengan program Asistensi Mengajar di MBKM tahun 2021. Konkritnya adalah melaksanakan program Asistensi Mengajar berbasis luaran yang diintegrasikan dengan mata kuliah di masing-masing program studi di FKIP secara lebih fleksibel dan nyata. Oleh karena itu, Dewi menggandeng semua ketua program studi di FKIP untuk membantu perancangan intergrasi mata kuliah dalam program ini supaya capaian mahasiswa dan dosen maksimal.

Baca juga: KKN Univet 2021, Ketahanan Pangan Menanam Hidoponik

Lebih lanjut Dewi Kusumaningsih mengatakan bahwa luaran yang menjadi output program Asistensi Mengajar ini adalah suatu publikasi ilmiah antara lain artikel ilmiah, monograf, video pembelajaran ataupun berbagai model pembelajaran di sekolah yang bisa didaftarkan hak kekayaan intelektual  (HKI). Semua luaran tersebut akan menjadi karya bersama dan bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan sekolah mitra.

Sebanyak kurang lebih 300 orang mahasiswa dan 60 dosen pembimbing mengikuti pembekalan program Asistensi Mengajar ini selama 2 hari yaitu 20- 21 September 2021. Pembekalan disampaikan oleh 3 nara sumber yaitu Singgih Subiyantoro, M.Pd; Drs. Y Sugiyanto, M.Pd, dan Dewi Kusumaningsih, M.Hum.

Topik pembekalan disampaikan oleh Singgih Subyantoro, M.Pd sekaligus sebagai kaprogdi Program Studi Tehnologi Pendidikan adalah optimalisasi SPADA dan strategi penyusunan luaran dalam kegiatan  Asistensi Mengajar di Sekolah. 

Singgih menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan SPADA yang sudah disiapkan lembaga dan panitia dalam memvasilitasi seluruh kegiatan mahasiswa dan dosen. Sementara strategi yang diberikan dalam rangka penyusunan luaran program diuraikan satu-persatu secara lengkap, bahkan sampai pada simulasi pendaftaran HKI. 

Materi lain yang disampaikan oleh Drs Y. Sugianto, M.Pd. yaitu  etika mahasiswa dalam kegiatan Asistensi Mengajar juga sangat menarik disimak para mahasiswa. Materi ini ternyata juga mendapatkan tanggapan beberapa peserta yang berinteraksi melalui media zoom. 

Dewi Kusumaningsih mengawali pembekalan dengan mengajak para mahasiswa bermain ice breaking yaitu senam tangan, melengkapi  pantun, dan tebak-tebakan gesture  dari perwakilan peserta. Hal ini ternyata sangat membantu menghidupkan suasana di zoom meeting bagi para mahasiswa menjadi kembali semangat. Materi akhirnya disampaian untuk lebih menguatkan program asistensi Mengajar berbasis luaran. 

Rekomendasi penting yang disampaikan dalam materinya adalah mahasiswa dan dosen harus senantiasa mampu mencanangkan 3 iO (Inisiatif, Inovatif, Integritas, dan OCB (Organizational Citizenship Behavior). OCB adalah kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. 

“Rekomendasi ini diharapkan dapat memenuhi kualitas hasil kerja akademik, sosial, personal, interpersonal, sampai komunitas  dalam publikasi ilmiah sampai ke nasional, syukur sampai tingkat internasional,” terang Dewi Kusumaningsih. (Sofyan)


Baca juga: Penutupan PKKMB 2021 Univet Bantara, Mahasiswa Harus Asah Hard Skill dan Soft Skill


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top