Inovasi Digital dalam Literasi Wayang, Tim PKBI Univet Bantara Gelar Penelitian di SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Dr. Veronika Unun Pratiwi, M.Pd saat menyampaikan sambutan dihadapan bapak ibu guru SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo.


Inovasi Digital dalam Literasi Wayang, Tim PKBI Univet Bantara Gelar Penelitian di SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo

Sukoharjo- majalahlarise.com -Tim Penelitian Kompetitif Bidang Ilmu (PKBI) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo melaksanakan penelitian bertajuk Inovasi Digital dalam Literasi Wayang: Aplikasi DIFFIT sebagai Alat Pemertahanan Nilai Budaya Lokal di SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Veronika Unun Pratiwi, M.Pd., bersama anggota tim yang terdiri dari Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum., Dr. Nurnaningsih, M.Hum., Dr. Mukti Widayati, M.Hum., Dr. Benedictus Sudiyana, M.Pd., dan Andriyanto Kurniawan. Kamis (27/2/2025).

Dr. Veronika Unun Pratiwi, M.Pd dalam sambutan menyampaikan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengajaran berbasis digital dalam literasi budaya, khususnya wayang. “Kami mewakili tim dari Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Ini adalah bagian dari tugas penelitian, pengabdian, dan pengajaran yang kami lakukan melalui LPPM,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan tim mendapatkan kesempatan mengikuti short course tentang literasi digital selama dua bulan di Australia dengan pendanaan dari Western Sydney University (WSU). Dari pelatihan tersebut, mereka mempelajari berbagai aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat membantu pengajaran, termasuk DIFFIT.

Tim Penelitian Kompetitif Bidang Ilmu (PKBI) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo saat foto bersama Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo.


“Aplikasi ini memungkinkan guru dan siswa mencari berbagai sumber bacaan secara digital, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Biasanya, kita mengandalkan buku atau e-book, tetapi dengan aplikasi ini, sumber bacaan bisa diperluas. Kami ingin berbagi ilmu ini kepada para guru dan mahasiswa calon pendidik agar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran,” tambahnya.

Kepala SD Negeri Jombor 01, Suharni, S.Pd., dalam sambutan sekaligus pembukaan kegiatan, mengapresiasi inisiatif penelitian ini. Ia menyatakan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, termasuk AI, dapat memberikan manfaat besar bagi guru dan siswa.

“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Justru dengan adanya penelitian ini, kami mendapatkan ilmu baru yang bisa langsung diterapkan di kelas. Kebetulan, hari ini siswa sedang libur, tetapi kami tetap memanfaatkan waktu untuk kegiatan ini,” ujar Suharni.

Sementara itu, Dr. Nurnaningsih, M.Hum., dalam pemaparannya menjelaskan penggunaan AI dalam dunia pendidikan dapat membantu guru dalam mengakses materi pembelajaran yang lebih kaya dan relevan.

“Semakin rinci perintah yang diberikan kepada AI, semakin sesuai hasil yang didapatkan. AI dapat membantu dalam berbagai aspek, termasuk pembuatan materi ajar, laporan kegiatan, bahkan analisis penelitian. Ada banyak aplikasi berbasis AI yang bisa digunakan, baik yang gratis maupun berbayar, tergantung kebutuhan,” paparnya.

Ia juga menekankan penelitian ini menggunakan wayang sebagai contoh implementasi literasi budaya lokal. “Meskipun teknologi ini berasal dari luar negeri, namun kita tetap bisa menggunakannya untuk melestarikan budaya sendiri, seperti literasi wayang,” tambahnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara tim peneliti dan peserta. Para guru menyampaikan antusiasme mereka terhadap aplikasi DIFFIT dan penerapan AI dalam dunia pendidikan. (Sofyan)


Baca juga: Belajar Bertutur yang Baik dan Santun sebagai Teladan Multigenerasi NKRI dalam Perspektif Psikopragmtik


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top