Wayang Kulit Tiga Dalang Meriahkan Puncak HUT ke-40 SMP Negeri 1 Manyaran

Print Friendly and PDF

Pagelaran wayang kulit adegan limbukan oleh dalang Ki Agus Sumarno (Kepala SMPN 1 Manyaran) dan Ki Pandam Aji Anggoro Putro.

 

Wayang Kulit Tiga Dalang Meriahkan Puncak HUT ke-40 SMP Negeri 1 Manyaran

Wonogiri- majalahlarise.com -Puncak peringatan HUT ke-40 SMP Negeri 1 Manyaran menyelenggarakan pagelaran wayang kulit tiga dalang yaitu Ki Agus Sumarno, S.Pd, M.Pd (kepala SMPN 1 Manyaran), Ki Yhovian Giri Untoro, Ki Pandam Aji Anggoro Putro mengangkat lakon Wahyu Katentreman yang dimeriahkan dagelan Triman Bagong dan Gentari dari ISI Surakarta serta pentas seni siswa. Bertempat di halaman sekolah. Sabtu (16/12/2023)

Sebelum dimulai pagelaran wayang kulit, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Drs. Sriyanto, MM menyerahkan wayang Gunungan kepada dalang Ki Yhovian Giri Untoro didampingi Ki Agus Sumarno, S.Pd, M.Pd dan Ki Pandam Aji Anggoro Putro disaksikan Camat Manyaran, Forkompincam Manyaran, Kepala Desa, Komite Sekolah, Kepala SD/MI,  orang tua siswa, dan tamu undangan lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri Drs. Sriyanto, MM dalam sambutan menyampaikan apresiasi pagelaran wayang kulit di SMP Negeri 1 Manyaran sebagai bentuk implementasi dari kurikulum merdeka yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengarahkan siswa sejak dini kemampuan, bakat yang dimiliki di bidang seni.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Drs. Sriyanto, MM menyerahkan wayang Gunungan kepada dalang Ki Yhovian Giri Untoro didampingi Ki Agus Sumarno, S.Pd, M.Pd dan Ki Pandam Aji Anggoro Putro.

Baca juga: Dharma Wanita Persatuan Unsur Pelaksana SMP Negeri 8 Surakarta Adakan Bakti Sosial

"Kegiatan P5 ini merupakan kolaborasi yang dilaksanakan suatu pembelajaran menyatukan dengan potensi-potensi lokal yang bisa dieksplorasi, bisa dilaksanakan siswa. Kegiatan P5 ini dilaksanakan di seluruh sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, mencerdaskan anak menjadi generasi hebat tidak hanya tugas sekolah. Kerena ada tiga pilar yang saling menguatkan yaitu peran pemerintah, masyarakat dan sekolah. Sehingga pelaksanaan P5 juga didukung oleh pemerintah, masyarakat atau orang tua.

"Dalam P5 ada komunikasi antara siswa dengan guru, orang tua wali murid dengan wali kelas sehingga orang tua paham perkembangan anaknya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Manyaran, Agus Sumarno, S.Pd, M.Pd menyampaikan digelarnya pentas wayang kulit ini diharapkan wayang kulit tetap dicintai oleh generasi muda terlebih pangrawitnya kebanyakan dari pelajar. Selain itu memotivasi peserta didik di SMP Negeri 1 Manyaran lebih giat berlatih karawitan. Sehingga muaranya memperkuat bahwa Kecamatan Manyaran menjadi pusat budaya seni wayang kulit yang ke depan tetap lestari dimulai dari kegiatan anak-anak di sekolah.

Ki Agus Sumarno, S.Pd, M.Pd (kepala SMPN 1 Manyaran), Ki Yhovian Giri Untoro, Ki Pandam Aji Anggoro Putro saat foto bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri Drs. Sriyanto, MM.


"Saya juga berharap karena Manyaran dikenal sebagai kampung wayang di desa Kepuhsari kerajinan tata sungging dan kerajinan rancakan. Kerajinan ini yang telah diupayakan oleh para pendahulu bisa dikuatkan oleh anak-anak di sekolah sehingga tidak terjadi putus generasi tetapi tetap lanjut," harapnya.

Disampaikan Agus Sumarno, SMP Negeri 1 Manyaran memberikan konsen dalam ulang tahun ke-40 melestarikan budaya wayang kulit, membumikan budaya wayang di kecamatan Manyaran ini agar ke depan lebih maju, lebih baik, lebih lestari sehingga bisa mengangkat citra Manyaran khususnya Kabupaten Wonogiri umumnya.

Camat Manyaran, Toto Tri Mulyarto saat ditemui disela-sela acara  mengatakan pagelaran wayang kulit ini menjadi suatu bukti SMP Negeri 1 Manyaran menjadi salah satu sekolah yang mempunyai konsen dan perhatian terhadap budaya-budaya asli bangsa Indonesia terutama budaya Jawa.

"Menjadi ikon Kecamatan Manyaran yaitu sentra industri wayang kulit dan rancak gamelan. Sehingga SMP Negeri 1 Manyaran turut mendukung pelestarian budaya dan kembali memunculkan budaya wayang kulit di hati para siswa dalam kurikulum Merdeka. Para siswa betul-betul dieksplor, digali bakat dan minatnya dan didorong oleh sekolah untuk meraih apa yang diminatkan itu," ujarnya.

Dalam puncak HUT ke-40 SMP Negeri 1 Manyaran juga diadakan penyerahan penghargaan pemenang lomba potensi akademik SD/ MI, lomba karaoke SD/ MI, lomba seni lukis SD/ MI, lomba kaligrafi SD MI, lomba bola voli putra SD MI, lomba bola voli putri SD/ MI, lomba karya ilmiah remaja SMPN 1 Manyaran, lomba putra putri Spansama, lomba pentas seni antar kelas, Siswa berprestasi peringkat sekolah semester gasal tahun pelajaran 2023/ 2024.

Baca juga: Ikuti Beragam Outbond, Civitas Akademik FSRD ISI Surakarta Jalin Kebersamaan


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top