Posted by CB Magazine on Selasa, 29 Agustus 2017 |
Mitra Usaha
 |
Ketua Penelitian, Dra. Betty Gama, M.Si saat menyampaikan sambutan |
 |
Peserta Workshop Kewirausahaan dari pedagang kaki lima dan pedagang asli Pasar Nusukan Solo |
Workshop Kewirausahaan Strategi Bertahan Hidup Pedagang Kaki
Lima dan Pasar Tradisional
Solo – Keberlangsungan hidup pedagang kaki lima dan pedagang
pasar tradisional menjadi perhatian bagi tim penelitian dari Univet Bantara
Sukoharjo untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Tim peneliti
diketuai Dra. Betty Gama, M.Si dengan anggota Dr. Yoto Widodo, M.Si, dan Haryanto,
S.Sos, M.Kom melalui Penelitian Produk Terapan Ristek Dikti meneliti tentang
Pengembangan Model Strategi Bertahan Hidup Pedagang Kaki Lima Perantau Etnis
Minang dan Penduduk Asli di Pasar Nusukan Solo.
Hal itu terungkap dalam sambutan Ketua Tim Penelitian, Dra.
Betty Gama, M.Si pada pembukaan Workshop Kewirausahaan yang dihadiri Sekretaris
LPPM Univet Bantara Sukoharjo, Drs. Joko Suryono, mewakili Ketua LPPM Univet
Bantara Sukoharjo, pedagang kaki lima dan pedagang asli Pasar Nusukan Solo
serta tamu undangan. Selasa (29/8) di Hotel Mawar Indah, Gilingan Solo.
“Workshop kewirausahaan menghadirkan dua narasumber yakni Ketua
JARPUK (Jaringan Perempuan Usaha Kecil) Ngudi Lestari Kota Surakarta, Florensia
Elia Sujanti dengan materi penguatan kapasitas organisasi Jaringan Perempuan Usaha Kecil Ngudi Lestari Kota
Surakarta dan Joko Bekti Haryono dari Univet Bantara Sukoharjo. Workshop
wirausaha ini memantapkan penelitian yang sedang kita lakukan,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Univet Bantara Sukoharjo yang diwakili Sekretaris LPPM, Drs. Joko Suryono, M.Si
dalam sambutan sebelum membuka acara mengatakan tugas Dosen selain mengajar
juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti yang
dilakukan Tim penelitian yang diketuai Dra. Betty Gama, M.Si ini merupakan
Darma Perguruan Tinggi berupa penelitian.
“Penelitian ini didukung Kemenristek Dikti berupa penelitian
produk terapan yang hasil penelitian berguna bagi masyarakat sesuai tema,
khususnya bermanfaat positif bagi pedagang kaki lima maupun pedagang pasar
tradisional. Output dari penelitian ini berupa artikel ilmiah yang
dipublikasikan melalui jurnal nasional terakreditasi, penunjang buku ber ISBN
dan teknologi tepat guna,” terangnya.
Sementara itu, dalam penyampaian meteri workshop, Sujanti
menceritakan sejarah singkat berdirinya Jaringan Perempuan Usaha Kecil (JARPUK)
Ngudi Lestari berangkat dari perjuangan untuk perjuangan Pasar Gedhe yang waktu
itu tahun 2000 terbakar. Pemerintah Kota akan membangun kembali untuk
menjadikannya sebuah mall.
“Perempuan Usaha Kecil di Pasar Gedhe meminta dukungan dari
kader-kader perempuan di daerah yang mewakili 5 kecamatan bersama-sama berjuang
untuk Pasar Gedhe agar tetap menjadi Pasar Tradisional. Dengan difasilitasi
salah satu LSM besar di Solo yaitu LPTP dan ASPPUK (Assosiasi Pendamping Perempuan
Usaha Kecil) maka terbentuklah JARPUK (Jaringan Perempuan Usaha Kecil) dengan
nama Ngudi Lestari agar tetap lestari,” paparnya.
Kemudian, Sujanti menerangkan setelah JARPUK berdiri
dilanjutkan kegiatan pelatihan lobby dan penguatan organisasi bagi kelompok
perempuan usaha kecil.
“Dari pelatihan itu dapat diidentifikasi bahwa selama ini
banyak permasalahan yang dihadapi oleh perempuan usaha kecil tetapi tidak
pernah ada pemecahannya termasuk modal, pemasaran dan gender. Atas dasar itulah
dapat dicapai sebuah kesepakatan untuk membentuk sebuah jaringan sebagai sarana
untuk bertukar informasi dan pengembangan jaringan usaha,” jelasnya. (Sofyan)
Tidak ada komentar: