ArtefaGanza #2: “Discover The Art of Masks and Totems”, yang berlangsung pada 11–14 November 2025 di Gedung Galeri FSRD ISI Surakarta.

Pameran Seni Topeng dan Totem Perkuat Jejaring Seni Global di ISI Surakarta

Surakarta – majalahlarise.com – Program Studi Kriya Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kembali menggelar pameran internasional bergengsi bertajuk ArtefaGanza #2: “Discover The Art of Masks and Totems”, yang berlangsung pada 11–14 November 2025 di Gedung Galeri FSRD ISI Surakarta. Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan lintas budaya, mempertemukan artefak dan karya seni dari berbagai negara dalam satu ruang apresiasi global.

Pameran resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zulkarnaen Mistortoify, M.Sn., yang didampingi jajaran pimpinan kampus ISI Surakarta. Dalam sambutannya, Dr. Zulkarnaen menegaskan bahwa ArtefaGanza #2 bukan sekadar ajang pamer karya, melainkan ruang dialog budaya antarbangsa yang memperkuat kolaborasi seni internasional dan memperluas wawasan publik terhadap kekayaan seni dunia.

“Pameran ini menjadi ruang temu lintas budaya dan tradisi, memperkaya pemahaman seni global serta membuka dialog baru dalam inovasi seni topeng dan totem,” ungkapnya.

Tahun ini, ArtefaGanza #2 menghadirkan kolaborasi spektakuler artefak dari enam negara, yakni Hungaria, Romania, Amerika, Malaysia, Australia, dan Indonesia. Melalui beragam topeng dan totem, setiap negara menampilkan narasi sejarah, simbolisme budaya, dan nilai spiritual yang terjalin dalam artefak mereka.

Selain menampilkan karya, rangkaian acara juga diisi dengan workshop lukis topeng yang dipandu oleh Bapak Narimo, Maestro Topeng Panji asal Indonesia, serta lomba fotografi artefak yang mengajak peserta mengabadikan momen artistik dan atmosfer pameran.

Selama empat hari penyelenggaraan, pengunjung dapat menikmati koleksi artefak unik, mengikuti sesi bincang artefak bersama kurator dan seniman tamu, serta berpartisipasi dalam workshop interaktif yang mempertemukan disiplin seni, kriya, dan antropologi. Agenda utama juga mencakup presentasi karya terpilih, diskusi panel seni budaya, dan program edukasi publik yang mengangkat makna filosofi topeng serta totem dari perspektif berbagai bangsa.

“Pameran ArtefaGanza #2 tidak hanya mengedepankan sisi artistik, tetapi juga historis. Topeng memiliki catatan sejarah panjang dalam kehidupan masyarakat, baik sosial, keagamaan, maupun ritual. Ada nilai spiritual dan simbolik yang membuat topeng menjadi medium ekspresi budaya yang sangat khas,” tuturnya.

Melalui ArtefaGanza #2, ISI Surakarta kembali menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan seni yang aktif menjembatani pertukaran budaya internasional. Pameran ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi seniman, akademisi, maupun masyarakat luas untuk lebih memahami kekayaan artefak dunia.

“Jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan artefak dunia hanya di ArtefaGanza #2 – di mana seni, budaya, dan sejarah bertemu dalam satu panggung internasional.” (Sofyan)

Baca juga: Belajar Arti Kepahlawanan dari Naskah Kuno, Pesan Asep Yudha Wirajaya untuk Generasi Z