Focus Group Discussion (FGD) Klaster Matematika SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo.

Songsong Tahun Ajaran Baru, Klaster Matematika SD Muhammadiyah PK Solo Gelar FGD

Solo- majalahlarise.com -Klaster Matematika SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Pertemuan Prof. Sholeh sekolah setempat, Rabu (16/7/2025). 

Istilah klaster diartikan sebagai kelompok guru belajar yang berkumpul dan berbagi pengalaman mengajar untuk meningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Tim Klaster Matematika terdiri dari enam guru yang mengampu mata pelajaran Matematika dari jenjang kelas I - VI. 

Tema FGD yang diangkat kali ini "Kupas Tuntas RPP Pembelajaran Mendalam Matematika Terintegrasi Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba)." Tema ini sesuai dengan Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang melibatkan murid secara aktif dan menekankan proses konseptual selaras dengan kehidupan nyata. 

Guru Matematika kelas VI sekaligus narasumber FGD, Andi Arfianto, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan positif serta meningkatkan kompetensi guru.

"Kegiatan FGD rutin kami adakan minimal satu bulan sekali, harapannya setiap temuan atau hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran dapat diatasi bersama melalui diskusi, masukan, atau ide antar teman sejawat. Klaster ini dapat pula dijadikan wadah untuk saling mendukung, memotivasi, dan berbagi praktik baik," terangnya. 

Kegiatan FGD kali ini mengupas dua poin utama, yaitu prinsip pendekatan pembelajaran mendalam dan contoh konkret Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam (RPP PM). Andi menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam menitikberatkan pada pengalaman belajar yang mencakup tiga aspek utama, yaitu berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

Pendekatan ini dapat melatih murid untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah serta memfasilitasi murid membangun pemahaman yang bermakna. Contoh penerapan pembelajaran mendalam dapat dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang positif, pemakaian teknologi, dan mengaktifkan kreativitas murid.

Selanjutnya, Andi berbagi informasi terkait contoh penulisan dan penerapan RPP PM. Rencana pembelajaran yang dirancang harus memiliki karakter yang fleksibel, dinamis, memberikan ruang belajar sesuai minat murid, dan mampu memotivasi belajar sejalan dengan perbedaan gaya belajar. Empat komponen yang harus disertakan dalam pembuatan RPP PM meliputi identifikasi, desain pembelajaran, pengalaman belajar, dan asesmen. 

Sebagai upaya tindak lanjut, kegiatan FGD ditutup dengan refleksi dan praktik membuat RPP PM secara mandiri. Nantinya, hasil rencana pembelajaran ini akan dipresentasikan secara bergiliran untuk mengetahui tingkat pemahaman pembuatan RPP PM. 

Salah satu peserta FGD, Noviana Rahmawati, mengaku senang dan terbantu dengan kegiatan ini.

"Guru harus memiliki komitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Pelatihan ini tak hanya membuka cakrawala dunia pendidikan, tetapi juga meneguhkan komitmen sebagai guru pembelajar sepanjang hayat," ucapnya. (Sofyan)

Baca juga: MIM Kerten Banyudono Ces Semangat Guru Awal Tahun Baru Dengan IHT