PGSD Unisri Gelar Seminar Nasional Transformasi Pendidikan Melalui Merdeka Mengajar di Era Digital

Print Friendly and PDF

Penyerahan cinderamata kepada narasumber.


PGSD Unisri Gelar Seminar Nasional Transformasi Pendidikan Melalui Merdeka Mengajar di Era Digital

Solo- majalahlarise.com -Prodi PGSD Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta bersama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar menggelar Seminar Nasional dan Kuliah Umum, bertempat di Megaland Hotel Solo. Rabu (8/12).

Menurut Muhamad Faruq Hanafi, S.Pd. I,. M.Pd, ketua pelaksana, melihat era revolusi industri 4.0 yang mana peserta didik dituntut untuk memiliki ketrampilan komunikasi, kolaborasi, kritis, kreatif dan mampu memecahkan masalah. maka, pemerintah sejalan memiliki kebijakan dengan mencanangkan program merdeka belajar. Merdeka belajar merupakan satuan unit pendidikan yanga mana sekolah, guru dan murid bebas inovasi dan belajar mandiri, maka kami mengambil tema  "Transformasi Pendidikan Melalui Merdeka Mengajar di Era Digital". seminar ini diikuti oleh seluruh mahasiswa PGSD semester 1,3,5 (wajib) dan semester 7.

"Tujuan kegiatan ini yakni untuk Memperkaya ilmu, pengetahuan, serta memotivasi mahasiswa sebagai calon guru Sekolah Dasar terkait Transformasi Pendidikan Melalui Merdeka Mengajar," jelasnya.

Lebih lanjut Faruq menambahkan bahwa seminar ini menghadirkan dua narasumber yang kompetrn dibidangnya antara lain Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum (wakil rektor 1 bidang akademik, riset, pengabdian, publikasi & HAKI UMS) dan Prapti Handayani, S.Pd., M.Pd. (kepala SDN Sondakan Surakarta).

Baca juga: ASYIKNYA PEMBELAJARAN IPA DENGAN APLIKASI WORDWALL

Acara dibuka oleh Wakil Dekan FKIP Unisri Anggit Grahito Wicaksono S.Pd.,M.Pd. dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yg dilakukan oleh panitia dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disini tapi masih terus berlanjut demi kemajuan prodi PGSD," pungkasnya.

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno M. Hum. menjelaskan terkait permasalahan yang ada dalam lulusan perguruan tinggi, sering terdapat permasalahan antara lain bingung dalam mau jadi apa nanti setelah lulus, dalam perguruan tinggi ada input yaitu calon mahasiswa kemudian proses setelah itu output yaitu lulusan, dalam perkuliahan terdapat tatap muka, tugas mandiri, dan tugas terstruktur. "Sehingga ketika dalam lulusan dan menjadi pendidik maka diharapkan menjadi pendidik yang dewasa dan mandiri," jelasnya.

Sementata Prapti S. Pd., M. Pd. menambahkan bahwa karakteristik dalam kurikulum ini yaitu dalam proses pembelajaran pada intinya peserta didik diberikan kebebasan dalam mengembangkan bakatnya sehingga tidak ada penekanan pada anak dalam belajar sesuai kemauan guru, kemudian juga pembelajaran yang diajarkan yaitu materi esensial saja. 

"Kemudian guru harus bisa memetakan cara belajar pada anak ada yang dengan cara kinestetik, visual, maupun  audiovisual sehingga akan tercapai profil pelajar pancasila, Kemudian untuk desain kurikulum merdeka terdapat 3 yaitu: yang pertama Capaian Pembelajaran dapat memetakan fase A bagi anak kelas 1 dan 2, B bagi anak kelas 3 dan 4, C bagi anak kelas 5 dan 6. Yang  kedua Tujuan Pembelajaran dan yang ketiga Alur Tujuan Pembelajaran.(Sofyan)


Baca juga: Stand Kewirausahaan Siswa SMPN 2 Giritontro Diserbu Pengunjung, Beberapa Makanan Ludes Sekejap


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top