













Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman


Muhammadiyah Bukan Hanya Untuk Indonesia
![]() |
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Gunawan Budianto dalam acara Muktamar Talk, hari ini Jum’at (5/8) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. |
Muhammadiyah Bukan Hanya Untuk Indonesia
Yogyakarta- majalahlarise.com -Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Gunawan Budianto mengatakan tidak ada satu pun tokoh Muhammadiyah yang mengatakan bahwa Muhammadiyah hanya untuk Indonesia. Menurut Gunawan Budianto, sebetulnya ajaran Al Ma’un yang disampaikan KH. Ahmad Dahlan itu tidak menyebutkan bangsa apa, tetapi manusia dan kemanusiaan.
“Sudah saatnya kita harus kembali kepada ide KH. Ahmad Dahlan bahwa Muhammadiyah untuk manusia dan kemanusiaan, bukan khusus untuk satu bangsa dan negara,” katanya.
Hal tersebut ditegaskan Gunawan Budianto dalam acara Muktamar Talk, hari ini Jum’at (5/8) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Baca juga: Seru, Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Nonton Final Badminton Asean Para Games
Acara yang dipandu Budi Santoso ini merupakan program diskusi yang digelar secara berseri dalam rangka menyambut dan menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 di Surakarta, 18-20 November 2022 mendatang.
Menurut Gunawan, atas dasar itulah maka di berbagai daerah Muhammadiyah hadir dengan amal usahanya yang melayani tanpa memandang perbedaan.
“Kita lihat bagaimana Universitas Muhammadiyah di Kupang itu mahasiswanya 80 % itu non Islam. Di Sorong, di Unimuda juga demikian. Artinya apa? Muhammadiyah bukan gerakan eksklusif, tetapi gerakan inklusi yang prioritasnya itu keluar dan itu tidak mengenal golongan, tidak mengenal agama,” ungkapnya.
Berbicara tentang internasionalisasi gerakan Muhammadiyah, menurut Gunawan, bukan berarti urusan sosial kemasyarakatan di Indonesia sudah selesai. “Ini kita bicara Muhammadiyah untuk manusia dan kemanusiaan, dimanapun…!” tegasnya.
Untuk mempercepat internasionalisasi gerakan Muhammadiyah itu, Gunawan menambakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) bisa menjadi motornya. “Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah sudah bukan lagi pabrik sarjana, tetapi harus diubah menjadi sebuah proses yang menghasilkan sarjana internasional, yang siap berinteraksi dalam kawasan-kawasan internasional apakah regional ASEAN, Asia bahkan dunia,” ungkapnya.
Menurutnya juga, pengiriman dosen-dosen PTMA untuk studi lanjut di luar negeri, mengirim para mahasiswa untuk melaksanakan program pertukaran pelajar dan mendatangkan mahasiswa asing untuk kuliah di PTMA bisa menjadi jalan untuk membukakan internasionalisasi gerakan Muhammadiyah melalui PTMA.
Lewat kegiatan-kegiatan peningkatan atmosfer internasional dari masing-masing PTMA itu, menurut Gunawan, otomatis mereka (pihak luar negeri) akan mengenal Muhammadiyah. Namun Gunawan juga mengingatkan tantangan dan kendala yang harus dihadapi yaitu kerja sama internasional yang tidak ditindaklanjuti aktivitas nyata serta penguasaan bahasa asing.
Gunawan juga menyinggung Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) yang perannya sudah cukup baik dalam mendorong PTMA untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Eropa, Amerika dan Turki. Namun, memang tidak semua dari PTMA tersebut kemudian menjalin kerja sama secara nyata dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri yang dikunjungi itu. “Kalau 40 PTMA saja melakukan kerja sama internasional, saya yakin Muhammadiyah akan berkibar” tegas Gunawan.
Peran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang saat ini sudah mencapai 23 cabang juga disinggung Gunawan. Menurutnya PCIM ini sangat luar biasa, mereka membantu sebanyak-banyaknya generasi muda Muhammadiyah untuk kuliah di luar negeri dan bahkan kadangkala mereka menjadi tulang punggung dari kegiatan-kegiatan kenegaraan kantor kedubes Indonesia. (Sofyan)
Baca juga: Peringati 1 Muharam 1444 H, SMPN 2 Giritontro Gelar Pengajian dan Santuni 39 Anak Yatim Piatu
Top 5 Popular of The Week
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF SISWA Oleh : Ibnu Nadziir, S.Pd. SMP Negeri 2 Karanggaya...
-
Master Setiawan, narasumber sekaligus pimpinan LKP Matematika Indonesia saat memberikan pelatihan matematika kepada calon tenaga kerja mag...
-
Aszhari Aprilia Martianingrum saat foto bersama peserta pelatihan bisnis rumahan “Keju Aroma” dengan menggunakan media sosial. Tetap Pro...
-
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KONTEKS MERDEKA BELAJAR Oleh: Novita Ariningtyas Azis Saputri, S.Pd Guru SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru, Sukoharjo...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
Fitriana Rafsanjani saat mendampingi anak-anak dalam permainan edukatif pesan bersambung. Asyiknya Permainan Edukatif Pesan Bersambung Bersa...
Tidak ada komentar: