Kepala Disdikbud Kabupaten Wonogiri, Dr. Yuli Bangun Nursanti saat meninjau pembuatan batik ecoprint SMPN 1 Wuryantoro.

Launching Pembuatan Batik Ecoprint SMP Negeri 1 Wuryantoro

Wonogiri-majalahlarise.com-Sebanyak 584 peserta didik SMP Negeri 1 Wuryantoro membuat batik ecoprint di tengah lapangan sekolah. Mereka memperaktikan cara menempelkan berbagai macam jenis daun di atas kain putih yang nantinya akan dibuat batik ecoprint. Sebelum pembuatan batik dilakukan launching pembuatan batik Ecoprint oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Dr. Yuli Bangun Nursanti. Dihadiri Forkompincam Wuryantoro dan tamu undangan lainnya. Senin (28/10/2019).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Dr. Yuli Bangun Nursanti mengatakan pembuatan batik ecoprint ini merupakan wujud nyata dari pemuda sesuai dengan makna peringatan hari sumpah pemuda hari ini yaitu sebagai pemuda yang selalu maju, membangun dengan segala bakat dan minatnya untuk bisa berkreativitas, berinovasi dan pemuda yang produktif.

“Saya yakin yang produktif itu mempunyai kemampuan untuk bisa mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga mereka bisa melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam,” terangnya.

Kepala Disdikbud Kabupaten Wonogiri, Dr. Yuli Bangun Nursanti didampingi Kepala SMPN 1 Wuryantoro, Sri Nuryati, S.Pd, M.Pd melihat hasil batik ecoprint.

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu pengembangan sumber daya alam seperti yang dikembangkan oleh SMP Negeri 1 Wuryantoro berupa batik ecoprint menjadi sebuah karya bermanfaat dan berdayaguna. Selain itu menjadi media pembelajaran yang berinovasi dan berentreprenaurship untuk bisa menjadikan pemuda sesuai harapan bangsa.

“Sharing produk batik ecoprint ini melalui media sosial maupun internet sebagai identitas diri kebanggaan SMPN 1 Wuryantoro dan bisa dipakai hari selain seragam ditentukan. Sehingga karyanya diakui masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Wuryantoro, Sri Nuryati, S.Pd, M.Pd menuturkan tujuan pembuatan batik eco print yaitu mengintegrasikan kurikulum dengan program adiwiyata, melaksanakan memaksimalkan potensi lingkungan sekolah sebagai tempat media belajar, membekali siswa trampil membuat batik ecoprint, membekali siswa jiwa entrepreneur.

“Hasil yang akan dicapai siswa mandiri berkarya membuat batik ecoprint sebagai icon sekolah yang akan digunakan sebagai seragam sekolah,” ungkapnya. (Sofyan)