Tim PKM ISI Surakarta Angkat Tradisi Kuliner Serengan Lewat Infografis Tumpeng Edukatif

Print Friendly and PDF

 


Tim PKM ISI Surakarta Angkat Tradisi Kuliner Serengan Lewat Infografis Tumpeng Edukatif

Surakarta – majalahlarise.com – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengangkat tradisi kuliner khas Serengan dalam bentuk visualisasi budaya melalui infografis tumpeng. Program ini menjadi langkah kreatif untuk melestarikan warisan kuliner lokal sekaligus memperkenalkan nilai-nilai edukatif di baliknya.

Desain infografis yang ditampilkan tampak menarik dan informatif, memungkinkan pengunjung memahami filosofi dan keunikan tradisi kuliner tumpeng khas Serengan. Tiga varian tumpeng lokal yang diangkat dalam proyek ini adalah Tumpeng Robyong, Tumpeng Pungkur, dan Tumpeng Sembur (Punar). Ketiganya divisualisasikan dengan pendekatan desain data visual, narasi budaya, dan filosofi tradisional sehingga mudah dipahami secara menarik namun tetap sarat makna.

Program ini merupakan bagian dari DIPA Skim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ISI Surakarta tahun 2025 dengan judul proposal “Visualisasi Narasi Kuliner Tumpeng dalam Infografis sebagai Edukasi Gastronomi Berbasis Pelestarian Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Serengan.”

Kegiatan ini melibatkan tim dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta yang diketuai oleh Indriati Suci Pravitasari, M.Sn. dari Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), dengan anggota Aditya Eko Adrianto, S.S., M.Hum. dari Prodi Seni Murni, serta dua mahasiswa DKV yaitu Muhammad Fajar Faturohman dan Avidha Dewi Cahyani.

Sebagai puncak kegiatan, tim PKM menggelar pameran dan sosialisasi infografis di Perpustakaan Kelurahan Serengan pada 5 Oktober 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Muhammad Sumaryanto, S.Si. selaku Lurah Serengan, Susanto dari Komunitas Budaya Sarudjuk, Muji Mulyani selaku petugas Perpustakaan Kelurahan Serengan, pelaku UMKM kuliner Serengan, serta tim pengabdian ISI Surakarta.

Dalam sesi sosialisasi, peserta mendapatkan paparan mengenai proses kreatif pembuatan infografis dan pentingnya visualisasi budaya sebagai sarana pelestarian tradisi lokal. Pameran ini juga menjadi ajang dialog antara akademisi, komunitas budaya, dan masyarakat dalam merefleksikan makna simbolik di balik bentuk, bahan, dan penyajian tumpeng sebagai ekspresi identitas budaya Jawa.

Ketua tim, Indriati Suci Pravitasari, M.Sn., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menghubungkan kembali masyarakat, terutama generasi muda, dengan nilai-nilai tradisi kuliner yang mulai memudar.

“Kami ingin agar masyarakat Serengan tidak hanya mengenal tumpeng sebagai sajian ritual, tetapi juga memahami filosofi, nilai simbolik, dan konteks sosial-budayanya. Infografis menjadi jembatan visual yang efektif untuk mentransmisikan pengetahuan tradisional ini agar tetap relevan dan lestari,” ujarnya.

Melalui program ini, ISI Surakarta menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi seni yang aktif berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya dan pengembangan edukasi gastronomi lokal melalui pendekatan desain komunikasi visual yang kreatif, kontekstual, dan berkelanjutan. (Sofyan)


Baca juga: Disporapar Boyolali Ajak Masyarakat Promosikan Wisata Lewat Lomba Videografi


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top