GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Mie Ayam Bakso Wijaya Pak Jakiyo Tiken, Dari Gerobak Sederhana ke Warung Legendaris Sejak 1988
![]() |
| Tampak depan warung Mie Ayam Bakso Wijaya Pak Jakiyo Tiken. |
Mie Ayam Bakso Wijaya Pak Jakiyo Tiken, Dari Gerobak Sederhana ke Warung Legendaris Sejak 1988
Wonogiri — majalahlarise.com - Di balik aroma harum kaldu yang menggoda di sebuah sudut Desa Tiken, Pulutan Wetan, tersimpan kisah panjang perjuangan seorang penjual mie ayam legendaris. Namanya Pak Jakiyo, sosok sederhana yang sejak tahun 1988 setia meracik semangkuk kebahagiaan lewat Mie Ayam Bakso Wijaya kuliner yang kini tak hanya dikenal karena rasanya, tapi juga karena sejarah dan ketulusannya.
Dulu, Pak Jakiyo memulai usaha ini dengan gerobak kayu yang ia dorong keliling kampung. “Awalnya saya keliling, dari satu tempat ke tempat lain. Capek sih, tapi waktu itu belum punya tempat tetap,” kenangnya sambil tersenyum, tangan tuanya tetap cekatan menyiapkan pesanan pelanggan.
Perlahan, berkat kerja keras dan kepercayaan pembeli, usaha kecil itu berkembang. Kini, warung Mie Ayam Bakso Wijaya berdiri di samping rumahnya. Meskipun tempatnya sederhana, suasananya selalu ramai, dipenuhi aroma kaldu sapi dan tumisan bawang putih yang menggugah selera.
![]() |
| Pak Jakiyo saat meracik mie ayam. |
Rahasia di balik kelezatan mie ayam ini terletak pada resep turun-temurun yang tak pernah berubah. “Yang penting itu jaga rasa. Dalam berjualan harus konsisten, jangan mudah bosan,” ujar Pak Jakiyo. Prinsip sederhana itu menjadi kunci keberlanjutan usahanya selama lebih dari tiga dekade.
Mie buatannya kenyal dan lembut, hasil olahan sendiri tanpa bahan pengawet. Ia menolak penggunaan micin dalam racikannya, memilih bumbu-bumbu alami yang menghasilkan rasa gurih alami. Sementara baksonya terbuat dari daging sapi murni tanpa campuran tepung berlebihan membuat teksturnya padat dan rasa dagingnya terasa kuat di setiap gigitan.
Harga yang ditawarkan pun tetap bersahabat:
Mie Ayam: Rp10.000
Bakso: Rp15.000
Mie Ayam Bakso: Rp17.000
Meski zaman terus berubah dan banyak kuliner baru bermunculan, Mie Ayam Bakso Wijaya tetap memiliki tempat tersendiri di hati warga Tiken dan sekitarnya. Setiap mangkuknya seolah membawa kenangan masa lalu, tentang cita rasa klasik yang tak lekang oleh waktu.
Kini, warung kecil itu bukan sekadar tempat makan, tapi juga simbol ketekunan, kejujuran, dan kesetiaan terhadap rasa. Bagi banyak pelanggan, menikmati mie ayam buatan Pak Jakiyo bukan hanya soal mengisi perut tapi juga menghargai perjalanan panjang seorang pedagang yang menjadikan kelezatan sebagai bentuk pengabdian. (Danu)
Editor: Sofyan
Baca juga: Ratusan Siswa Ramaikan Hari Wayang Nasional di Boyolali Lewat Lomba Mewarnai Punokawan
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...


Tidak ada komentar: