GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Forkopimda Wonogiri Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
![]() |
| Pengibaran bendera merah putih oleh Paskibra dalam upacara peringatan Hari Pahlawan. |
Forkopimda Wonogiri Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Wonogiri - majalahlarise.com - Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan yang merupakan hari peringatan peristiwa heroik di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. 10 November menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk merefleksikan arti perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dan 10 November 2025 kali ini bertempat di Alun Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, telah dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan tahun 2025. dengan mengusung tema “Pahlawanku Teladanku Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan,” Selaku Inspektur Upacara Bupati Wonogiri Setyo Sukarno.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0728/Letkol Inf Edi Rustriyono, S.Pd., M.I.P beserta jajaran Forkopimda Wonogiri dan dinas OPD terkait.
![]() |
| Selaku Inspektur Upacara Bupati Wonogiri Setyo Sukarno. Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0728/Letkol Inf Edi Rustriyono, S.Pd., M.I.P beserta jajaran Forkopimda Wonogiri dan dinas OPD terkait. |
Dalam amanatnya Inspektur Upacara membacakan amanat Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf. Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini.
Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa, yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini.
Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah.
Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan.
Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan. Karenanya, ada tiga hal yang dapat kita teladani dari para pahlawan bangsa.
Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Hari ini, mari kita bersyukur dan berjanji: bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus.
Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak. (Pendim 0728/Wng)
Baca juga: Memperingati Hari Pahlawan 2025, Unisri Gelar Upacara Bendera Penuh Makna
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...


Tidak ada komentar: