GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Dorong Pelestarian Warisan Daerah, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Boyolali Ajak Masyarakat Kenali Naskah Kuno
![]() |
| Para Narasumber dalam Sosialisasi yang bertemakan “Naskah Kuno Nusantara” di Pendopo Gedhe, Kabupaten Boyolali, Kamis (27/11/2025). (Foto diambil oleh Ellika Septhea) |
Dorong Pelestarian Warisan Daerah, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Boyolali Ajak Masyarakat Kenali Naskah Kuno
Boyolali – majalahlarise.com - Di era sekarang, banyak masyarakat yang masih belum mengenal naskah-naskah kuno, padahal karya tersebut merupakan warisan budaya berharga yang keberadaannya perlu terus digali, dikembangkan, dan dilestarikan. Hal ini disampaikan oleh salah satu narasumber dalam sosialisasi bertajuk “Naskah Kuno Nusantara” di Pendopo Gedhe, Kabupaten Boyolali, Kamis (27/11/2025).
Bupati Kabupaten Boyolali, Agus Irawan, mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar untuk mengajak masyarakat lebih mengenal naskah-naskah kuno.
“Melalui sosialisasi ini, kita diajak untuk menyelami naskah kuno yang sarat nilai kehidupan, kebijaksanaan, dan spiritualitas yang masih relevan hingga kini,” tuturnya dalam sambutan yang disampaikan melalui wakilnya.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang memaparkan keberagaman naskah kuno Nusantara. Salah satunya, Asep Yudha Wirajaya, dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret, menjelaskan naskah kuno merupakan peninggalan nenek moyang yang memuat berbagai pesan, termasuk tentang kebiasaan yang kini banyak dilakukan oleh Gen Z.
“Kebiasaan Gen Z seperti brainrot dan kecemasan berlebih sebenarnya sudah diingatkan oleh nenek moyang kita,” katanya.
Seorang filolog, Rendra Agusta, turut menyampaikan informasi mengenai keberadaan naskah kuno yang ternyata dapat ditemukan di lingkungan sekitar.
“Temuan naskah bisa berada di tempat yang tidak terduga, tidak selalu di perpustakaan atau tempat keramat dapat juga ditemukan oleh para sesepuh, biasanya keturunan dalang atau dukun,” ujarnya.
Pegiat literasi sekaligus budayawan, Sutopo, juga menyampaikan pentingnya pelestarian naskah kuno di Nusantara.
“Fungsinya untuk menjaga fisik naskah dan nilai-nilai kearifan. Informasi yang bersifat religi juga dapat memengaruhi suatu perilaku masyarakat, terutama yang masih memegang teguh kepercayaan tersebut,” tambahnya.
Selain pemaparan, kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba literasi serta pemberian hibah buku kepada berbagai perpustakaan. Sosialisasi tersebut diikuti oleh beragam peserta, mulai dari masyarakat umum, perangkat desa, mahasiswa, guru, pemerhati sejarah, hingga berbagai komunitas.
Melalui rangkaian kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat mengenali dan melestarikan naskah kuno sebagai bagian warisan budaya yang kaya nilai kehidupan dan kearifan lokal. Melalui sosialisasi “Naskah Kuno Nusantara” di Boyolali, masyarakat diajak untuk menyelami pesan-pesan nenek moyang yang masih relevan, sekaligus mengingatkan peran serta generasi muda dalam menjaga warisan tersebut agar tidak hilang ditelan zaman. Kegiatan ini menguatkan semangat pelestarian budaya dari berbagai lapisan masyarakat sebagai upaya memelihara identitas dan kebijaksanaan Nusantara untuk masa depan.
Penulis: Anisah Putri & Ellika Septhea
Dokumentasi: Ellika Septhea
Editor: Sofyan
Baca juga: Revitalisasi Batik Kekinian, ISI Solo Dorong Inovasi Motif dan Produk Fesyen Batik Wulannik
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: