GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Mahasiswa MBKM FSRD ISI Surakarta Gelar RANTARA Pameran Inklusif, Tampilkan Karya Seniman Disabilitas dan Perupa Jogja
![]() |
| Pameran seni rupa bertajuk RANTARA: Disabilitas Berdaya dan Berkarya yang berlangsung pada 3-7 Juli 2025 di Jogja Gallery, Yogyakarta. |
Mahasiswa MBKM FSRD ISI Surakarta Gelar RANTARA Pameran Inklusif, Tampilkan Karya Seniman Disabilitas dan Perupa Jogja
Solo- majalahlarise.com -Dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri semester genap 2025, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta menggelar pameran seni rupa bertajuk RANTARA: Disabilitas Berdaya dan Berkarya yang berlangsung pada 3-7 Juli 2025 di Jogja Gallery, Yogyakarta.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara mahasiswa MBKM ISI Surakarta, Rumah Vokasi Hanenda, seniman disabilitas dari berbagai Sekolah Luar Biasa, serta perupa profesional dari Yogyakarta, Jakarta, dan Pacitan.
Pameran seni rupa RANTARA resmi dibuka pada Kamis, 3 Juli 2025 dengan suasana hangat dan penuh antusiasme, dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta serta Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY, Tazbir Abdullah sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ruang seni yang inklusif.
Sebanyak 70 karya seni ditampilkan, terdiri dari 55 karya seniman disabilitas dan 15 karya perupa profesional, yang menyuarakan pengalaman dan ekspresi personal. Pameran ini menjadi ruang bersama untuk merayakan keberagaman sekaligus memperkuat jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia industri, salah satunya di bidang seni.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan dari mitra dan pihak institusi, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita sebagai simbol dibukanya ruang seni yang memberdayakan.
Dalam sambutannya, Ana Rosmiati selaku Dekan FSRD ISI Surakarta menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan ini, dan menekankan pentingnya peran seni sebagai medium edukasi, refleksi sosial, serta penguatan nilai-nilai inklusif di tengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat KADIN DIY, Tazbir Abdullah mengapresiasi inisiatif penyelenggaraan pameran ini. Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di masa mendatang. “Harapannya, acara seperti ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan memberi banyak dampak positif, khususnya bagi anak-anak disabilitas dalam proses mereka berkarya dan berekspresi,” ujarnya.
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi kolektif yang melibatkan delapan mahasiswa aktif MBKM Mandiri FSRD ISI Surakarta, yakni Rio Aditya Rakhmadila (Prodi Fotografi), Ridwan Fadilah (Prodi Fotografi), Cicha Sherina (Prodi Desain Komunikasi Visual), Sheima Syahrani (Prodi Desain Komunikasi Visual), Lu’lu’ul Maknun (Prodi Seni Murni), Laviana Putri Pratiwi (Prodi Desain Mode Batik), Intan Kurnia (Prodi Desain Mode Batik), dan Muhammad Diky Alfaruq (Prodi Film dan Televisi).
Dengan pendampingan aktif dari 2 (dua) dosen pembimbing MBKM FSRD ISI Surakarta, yakni Yulianto dan Kristina Novi Susanti bahwa dalam kegiatan ini ada kontribusi besar dari seniman-seniman disabilitas, perupa profesional Yogyakarta, Jakarta, dan Pacitan, serta dukungan dari Rumah Vokasi Hanenda sebagai mitra, pameran ini mampu terlaksana dari proses saling belajar, merangkul, dan memberi ruang bagi semua suara untuk hadir setara.
Menurut Rio Aditya Rakhmadila, selaku ketua tim mahasiswa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah yang menghantarkan teman-teman disabilitas yang memiliki potensi di bidang seni lukis untuk tampil, berkembang, dan dikenal lebih luas. Ia menambahkan bahwa proses ini bukan hanya tentang karya yang dipamerkan, tetapi juga tentang membuka jalan agar mereka bisa lebih percaya diri dan terus berkarya di dunia seni rupa, bahkan merambah ke ranah industri kreatif.
Sebagai ruang perantara, RANTARA mempertemukan beragam perspektif dalam satu bingkai seni. Ia menghadirkan seni sebagai bahasa yang melampaui batasan, bukan hanya sebagai aktivitas kreatif, tetapi sebagai cara menyuarakan isi hati, membangun kepercayaan diri, dan merefleksikan keberagaman manusia. Di sinilah seni menjadi medium yang jujur, inklusif, dan penuh makna. (Sofyan)
Baca juga: Grup Riset Linguistik Indonesia UNS Gelar Pelatihan Kesantunan Berbahasa Dalam Berdakwah
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: