Angkat Potensi Limbah Sabut Kelapa Lewat Desain Fungsional, Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Surakarta Lolos PKM-K 2025

Print Friendly and PDF

Mahasiswa saat foto bersama usai pembekalan PKM Kewirausahaan.


Angkat Potensi Limbah Sabut Kelapa Lewat Desain Fungsional, Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Surakarta Lolos PKM-K 2025

Surakarta- majalahlarise.com -Kabar membanggakan datang dari kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Tim mahasiswa Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), sukses menorehkan prestasi nasional dengan lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2025 yang diumumkan pada Jumat, 4 Juli 2025.

Mengusung nama Triple-Co, tim yang terdiri dari Dinda Alvia Yunanda (ketua tim), Iqhbal Hidayatullah, dan Adelia Puspitasari ini, berhasil mengembangkan ide kreatif berupa produk fungsional berbasis limbah lokal. Dengan bimbingan dosen pendamping Faricha Rizqi, M.Pd., mereka mengajukan proposal berjudul “Triple-Co: Coaster Estetis dan Ramah Lingkungan sebagai Solusi Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa.”

Gagasan ini bukan sekadar menjawab isu lingkungan, tetapi juga membuka peluang kewirausahaan berkelanjutan. Limbah sabut kelapa yang selama ini sering terbuang sia-sia padahal menyumbang sekitar 35% dari berat buah kelapa disulap menjadi produk coaster fungsional yang artistik, tahan lama, dan ramah lingkungan.

Menurut Dinda selaku ketua tim, produk ini lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah sabut kelapa di desa-desa produsen kelapa. “Kami ingin mengangkat bahan lokal yang sering diremehkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat pendekatan desain interior, kami memberikan sentuhan estetika yang dapat menembus pasar fungsional dan dekoratif,” jelasnya.

Dr. Hj. Siti Badriyah, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Desain Interior ISI Surakarta, turut mengapresiasi capaian ini. “Kami bangga atas prestasi mahasiswa kami. Inovasi ini menunjukkan bahwa kreativitas mahasiswa dapat menyentuh isu-isu riil di masyarakat. Semoga Triple-Co mampu terus melangkah hingga ke ajang PIMNAS 2025 dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berani berinovasi sejak dari bangku kuliah," jelasnya.

Senada dengan itu, Eko Sri Haryanto, dosen ISI Surakarta yang juga juri nasional dalam ajang PKM-PIMNAS dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), menambahkan bahwa tim ini telah melewati serangkaian seleksi ketat. 

“Setelah berhasil lolos dari seleksi internal perguruan tinggi, proposal Triple-Co juga dinyatakan lolos tahap administrasi dan substansi tingkat nasional karena dinilai memiliki unsur inovasi yang kuat dan aplikatif,” terangnya. Ia berharap, ide ini tidak berhenti di atas kertas, namun bisa dieksekusi dengan baik hingga layak tampil di PIMNAS 2025 di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi civitas akademika ISI Surakarta, tetapi juga memperkuat posisi kampus seni ini sebagai ruang tumbuh kreativitas dan inovasi yang membumi. Melalui pendekatan seni dan desain yang aplikatif, mahasiswa diajak berpikir solutif terhadap permasalahan lingkungan sekaligus membangun potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Triple-Co adalah bukti seni dan desain tak hanya berbicara soal estetika, tapi juga dapat menjadi jembatan menuju transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan semangat muda dan kepedulian terhadap alam, mereka hadir membawa harapan baru: bahwa dari sabut kelapa pun, lahir karya yang membanggakan bangsa. (Sofyan)


Baca juga: Workshop Kolaborasi Prodi Keris ISI Surakarta dan NAFA Singapura, Menyulam Jejak Budaya Lewat Sungging Warangka dan Tempa Keris



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top