Posted by CB Magazine on Senin, 26 Mei 2025 |
Mitra Usaha
 |
DnA Sharing Session bertajuk “Jangan Sampai Owner Pergi, Bisnis Ikut Mati”, pada Senin malam, 26 Mei 2025 digelar secara daring melalui zoom meeting. |
DnA Sharing Session, Strategi Membangun Bisnis Otomatis dan Bisa Diwariskan ala Gociko Snack
Sukoharjo- majalahlarise.com -PT Gociko Sukses Indonesia bersama DnA Entrepreneur Academy menggelar acara DnA Sharing Session bertajuk “Jangan Sampai Owner Pergi, Bisnis Ikut Mati”, pada Senin malam, 26 Mei 2025. Acara yang digelar secara daring ini menghadirkan pembicara inspiratif Pramudita B.A.P, Owner Gociko Snack Kiloan, yang sukses membangun jaringan usaha dengan 58 outlet di seluruh Indonesia.
Dalam pemaparannya, Pramudita menyoroti fenomena klasik yang banyak dialami pelaku usaha kecil dan menengah yaitu toko-toko legendaris yang dulunya ramai kini tutup atau disewakan karena tidak mampu diwariskan ke generasi berikutnya. "Dulu ramai banget, sekarang sepi. Itu karena bisnis tidak berjalan otomatis. Saat owner pergi, bisnis ikut mati," ungkapnya.
Ia menyebutkan, banyak pelaku usaha hanya membuka satu toko dan mengelolanya sendiri. Ketika ada acara atau kepentingan lain, toko tutup dan kehilangan momentum. Kalaupun ada yang menjaga, biasanya masih keluarga, seperti istri atau saudara, tanpa sistem yang profesional. "Inilah akar dari kegagalan usaha untuk berkembang," tegasnya.
Dari risetnya, Pramudita menemukan alasan utama mengapa sebuah bisnis tidak berjalan optimal yaitu Produk tidak dibutuhkan pasar, Cash flow tidak sehat, Manajemen tim yang lemah. Berangkat dari masalah tersebut, ia mendirikan Gociko Snack Kiloan, sebuah usaha snack kiloan yang kini menjadi pionir dengan sistem bisnis terintegrasi dan jaringan outlet yang terus berkembang.
Dalam sesi sharing ini, ia memaparkan 12 agenda kunci dalam membangun bisnis berkelanjutan: 1. Purpose (niat membangun usaha), 2. Vision, 3. Mission, 4. Culture (budaya usaha yang dibentuk owner), 5. Business Goal (target angka, misalnya omzet), 6. Customer (jaringan pelanggan), 7. Struktur Organisasi, 8. Key Activities, 9. Job Description (Job Desc), 10. KPI (penilaian kinerja karyawan), 11. Reward & Punishment, 12. SOP (Standard Operating Procedure)
Pramudita juga membagikan struktur organisasi Gociko yang mencakup posisi dan tanggung jawab di bagian Finance, HRD, Purchasing, Inventory, hingga Warehouse. Setiap bagian memiliki key activities dan job desc yang jelas mulai dari pencatatan pemasukan outlet, pengelolaan cashflow, perekrutan karyawan, pemesanan barang, hingga administrasi warehouse.
Ia menekankan tantangan terbesar dalam bisnis adalah sumber daya manusia (man power). Untuk mengatasinya, ia menerapkan prinsip manajemen klasik yaitu Plan, Do, Check, Action.
Sesi tanya jawab pun berlangsung aktif. Seorang peserta bernama Widhi bertanya bagaimana cara mencapai target bisnis. Pramudita menjawab dengan lugas, "Bangun ekosistem bisnis yang solid, hilangkan rasa malas, dan kejar omzet dengan konsisten."
Acara ini memberikan pencerahan bagi pelaku UMKM untuk tidak hanya fokus pada omzet, tetapi juga membangun fondasi sistematis agar bisnis dapat hidup tanpa ketergantungan pada owner. (Sofyan)
Baca juga: Mahasiswa ISI Surakarta Abadikan Latihan PSIM Jogja di Tengah Hujan Deras
Tidak ada komentar: