Pendidikan Inklusi Creativity In Harmony di SLB Widya Bakti Semarang

Print Friendly and PDF

Kegiatan Pendidikan Inklusi bertajukCreativity In Harmony" di SLB Widya Bakti Semarang.


Pendidikan Inklusi Creativity In Harmony di SLB Widya Bakti Semarang

Solo- majalahlarise.com -Kementerian Sosial Lingkungan BEM KM Unisri bersama Kementerian Kemasyarakatan Sosial Lingkungan BEM SCU, di bawah naungan Forum Nasional Sosial Masyarakat (Fornasossmas), sukses menggelar kegiatan bertajuk Pendidikan Inklusi di SLB Widya Bakti, Jl. Supriyadi No.12, Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang. Jumat (24/1/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai anggota Fornasossmas Dandelion 6 dari beberapa perguruan tinggi, termasuk BEM UNS, BEM UNNES, BEM Polines, BEM UMKU, BEM UDINUS, BEM USM, dan BEM UPGRIS. Selain itu, beberapa mahasiswa Psikologi dari SCU turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Pendidikan inklusi yang menjadi fokus utama acara ini adalah sistem pendidikan yang mengintegrasikan siswa berkebutuhan khusus ke dalam kelas reguler, dengan tujuan memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, tanpa diskriminasi terhadap latar belakang atau kondisi mereka.

Kegiatan ini diawali dengan talkshow bersama Kepala Sekolah SLB Widya Bakti dan Kak Deska, mahasiswa Psikologi SCU, yang memberikan wawasan tentang pentingnya pendidikan inklusi dan cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Selain itu, peserta juga diajak untuk mengikuti kegiatan melukis bersama siswa-siswi SLB, yang bertujuan untuk membangun hubungan lebih dekat serta menghapus stigma negatif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.

Salah satu peserta, dalam refleksinya, mengungkapkan kesan mendalam terhadap kegiatan ini. "Salah satu hal yang menarik dari kegiatan ini adalah bagaimana stigma masyarakat tentang anak-anak ABK yang dianggap menakutkan ternyata keliru. Kami justru merasa terhubung dengan mereka. Mereka terbuka, ramah, dan penuh ketulusan. Saya berharap lebih banyak orang berkesempatan untuk berinteraksi langsung agar bisa melihat sendiri betapa hangatnya mereka," ujar salah satu anggota Fornasossmas Dandelion 6.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan inklusi semakin meningkat. Interaksi langsung dengan anak-anak berkebutuhan khusus menjadi langkah nyata untuk membangun empati dan menghapus stereotip yang masih melekat di masyarakat.

Kegiatan Creativity In Harmony ini menjadi bukti bahwa pendidikan inklusi bukan sekadar teori, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata. Semua anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka. (Sofyan)

Baca juga: Dai Champion Cek Bakat dan Terima Sertifikat



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top